Tingkatkan Ekonomi, Petebu Ganjar Pelatihan Bikin Gula Merah dari Nira Tebu
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - Relawan Petani Tebu Bersatu (Petebu) menggelar pelatihan membuat gula merah dari bahan nira tebu di Kabupaten Bulukumba. Kegiatan dari pendukung Ganjar Pranowo ini sesuai dengan permintaan warga yang merupakan petani tebu setempat.
"Pembuatan nira tebu di Kabupaten Bulukumba selama ini memang kita selalu wanti-wanti (mengharapkan) bahwa kapan akan ada (kegiatan pelatihan) seperti itu," kata Ketua DPD Petebu Ganjar Kabupaten Bulukumba Salahudin di lokasi kegiatan, Lapangan Desa Gattareng, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Kamis (28/9/2023).
Salahudin berharap pengolahan hasil perkebunan tebu lokal menjadi produk gula merah dapat meningkatkan nilai ekonomi sehingga bisa menambah kesejahteraan warga setempat. Menurutnya, perkebunan tebu di wilayah setempat masih sangat sedikit lantaran dinilai kurang menguntungkan.
Padahal dengan mengolah sendiri hasil perkebunan tebunya, warga bisa mendapatkan hasil yang lebih untung. "Kehadiran DPD Petebu Bulukumba sebagai wujud (kepedulian) untuk meningkatkan produktivitas petani gula yang terbuat dari tebu. Karena, Kabupaten Bulukumba ini belum secara keseluruhan belum menanam tebu," tandasnya.
Pelatihan itu menghadirkan seorang pengrajin gula merah bernama Baharudin yang memiliki pengalaman produksi selama lebih dari 10 tahun terakhir. Baharudin menjelaskan cara membuat gula merah dari bahan nira tebu menggunakan peralatan produksi sederhana.
Metode yang digunakannya juga terbilang masih cukup tradisional mirip dengan pembuatan dodol. "Cara bikinnya itu tebu diperas. Ditumbuk dulu, baru diperas lalu disaring lalu kita masak kemudian kita tunggu beberapa jam. Kalau sudah mau tua (warnanya/matang), kita kasih kemiri baru kita tuang di loyang," tuturnya.
Meskipun menggunakan cara manual dan tradisional, kualitas gula merah yang dihasilkannya sangat baik. Harga jual terus naik dari awalnya Rp7.500 per potong, kini menjadi Rp 10.000 per potong.
Baharudin menjelaskan keunggulan gula merah dari bahan nira tebu adalah aromanya yang khas. Dengan demikian bisa menambah cita rasa makanan atau minuman yang ditambahkan gula tersebut.
"Pembuatan nira tebu di Kabupaten Bulukumba selama ini memang kita selalu wanti-wanti (mengharapkan) bahwa kapan akan ada (kegiatan pelatihan) seperti itu," kata Ketua DPD Petebu Ganjar Kabupaten Bulukumba Salahudin di lokasi kegiatan, Lapangan Desa Gattareng, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Kamis (28/9/2023).
Salahudin berharap pengolahan hasil perkebunan tebu lokal menjadi produk gula merah dapat meningkatkan nilai ekonomi sehingga bisa menambah kesejahteraan warga setempat. Menurutnya, perkebunan tebu di wilayah setempat masih sangat sedikit lantaran dinilai kurang menguntungkan.
Padahal dengan mengolah sendiri hasil perkebunan tebunya, warga bisa mendapatkan hasil yang lebih untung. "Kehadiran DPD Petebu Bulukumba sebagai wujud (kepedulian) untuk meningkatkan produktivitas petani gula yang terbuat dari tebu. Karena, Kabupaten Bulukumba ini belum secara keseluruhan belum menanam tebu," tandasnya.
Pelatihan itu menghadirkan seorang pengrajin gula merah bernama Baharudin yang memiliki pengalaman produksi selama lebih dari 10 tahun terakhir. Baharudin menjelaskan cara membuat gula merah dari bahan nira tebu menggunakan peralatan produksi sederhana.
Metode yang digunakannya juga terbilang masih cukup tradisional mirip dengan pembuatan dodol. "Cara bikinnya itu tebu diperas. Ditumbuk dulu, baru diperas lalu disaring lalu kita masak kemudian kita tunggu beberapa jam. Kalau sudah mau tua (warnanya/matang), kita kasih kemiri baru kita tuang di loyang," tuturnya.
Meskipun menggunakan cara manual dan tradisional, kualitas gula merah yang dihasilkannya sangat baik. Harga jual terus naik dari awalnya Rp7.500 per potong, kini menjadi Rp 10.000 per potong.
Baharudin menjelaskan keunggulan gula merah dari bahan nira tebu adalah aromanya yang khas. Dengan demikian bisa menambah cita rasa makanan atau minuman yang ditambahkan gula tersebut.
(poe)