70 Difabel dan ABK Karanganom Klaten Dibimbing di Inklusi Center

Minggu, 24 September 2023 - 05:33 WIB
loading...
70 Difabel dan ABK Karanganom...
Sebanyak 70 difabel dan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Karanganom, Klaten, Jawa Tengah mendapat pendampingan di ICKK-BN. Foto/Ist
A A A
KLATEN - Difabel dan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah kini tidak lagi menjadi beban di tengah-tengah keluarga. Hal itu setelah adanya pengembangan program inklusi sosial.

Mereka memiliki harapan baru untuk bisa mandiri bahkan berprestasi seperti impian masyarakat pada umumnya. Hingga saat ini sudah ada 70 anak difabel dan ABK yang didampingi dan dibina di Inklusi Center Kecamatan Karanganom - Bhakti Negeri (ICKK-BN).



“Mereka tidak hanya berasal dari Kecamatan Karanganom saja, tapi tersebar di Kecamatan Ngawen, Ceper, Tulung, bahkan ada dari luar yaitu Kecamatan Musuk dan Mojosongo dari Kabupaten Boyolali,” ujar Ketua ICKK-BN, Sri Mulyo dalam keterangannya, Minggu (24/9/2023).



Berbagai pelayanan yang diberikan kepada para difabel dan ABK ini berupa terapi, sanggar belajar dan bermain hingga pembinaan beberapa jenis cabang olahraga. Di antaranya seperti tenis meja, panahan atletik dan lainnya.

Semua kegiatan ini dilakukan setiap hari Sabtu di Aula Kecamatan Karanganom. Kepada mereka diberikan pendampingan sampai ada perubahan.

Dia mencontohkan ABK yang belum bisa adaptif, dituntun hingga terlihat mulai ada perubahan. Kepada mereka dikasih belajar bermain dulu dan belajar kemandirian seperti mandi sendiri, makan sendiri, dan melepas baju sendiri.



“Setelah 2-3 bulan, yang awalnya di rumah saja, tapi setelah diberikan pendampingan, baik anak dan orang tuanya sangat merasakan adanya adanya perubahan perilaku yang membuat para ABK ini termotivasi untuk semangat lagi. Begitu juga yang terapi, anak yang tadinya belum bisa jalan setelah mengikuti terapi jadi termotivasi untuk semangat jalan,” tuturnya.

Sri Mulyo mengutarakan untuk melakukan pendampingan kepada para difabel dan ABK ini, ICKK-BN dibantu oleh 15 relawan yang terdiri dari dua orang fisioterapis, satu terapis wicara, lainnya relawan untuk sanggar belajar dan bermain.

“Kita juga pernah memberikan terapi kepada seorang anak yang belum bisa bicara di usianya yang sudah lima tahun dan sekarang anaknya mulai senang dan ada semangat untuk bisa bicara,” tukasnya.

Memberikan motivasi dan pengetahuan dasar kepada orang tua dan keluarga disabilitas juga penting. Sebab disabilitas berhak mendapatkan kesempatan yang sama seperti masyarakat pada umumnya.

Peran tersebut penting sekali apabila diawali dari keluarga. Dukungan anggota keluarga untuk menggali potensi disabilitas dan mendorong mengembangkannya menjadi kunci bagi disabilitas bisa lebih mandiri dan berprestasi

Selain itu, dia mengatakan ICKK-BN juga merangsang anak-anak difabel usia sekolah berusia 15-16 tahun dan mendorongnya untuk menjadi atlet difabel.

Dia mencontohkan seorang anak remaja difabel bernama Sasa yang mengalami cacat fisik tangan tangan sejak lahir dari Desa Troso, Kecamatan Karanganom.

“Awalnya Sasa hanya berdiam diri di rumah saja sepulang sekolah. Tapi, saya memberi motivasi kepadanya agar mau ikut berolahraga dan mau ikut lomba di kejuaraan pelajar se-Jateng pada tahun 2021 lalu dan dia pun mengikutinya,” tutur Sri Mulyo.

Tidak sampai di situ, pada tahun 2022, Sasa sangat bersemangat untuk mengikuti lagi kejuaraan olahraga tingkat provinsi (Kejurprov). Dan pada 9-13 September mendatang, dia juga tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) mewakili Kabupaten Klaten.

Difabel lainnya yang mengalami cacat yang sama seperti Sasa adalah Widi dari Prambanan. Dia juga termotivasi untuk mengikuti perlombaan-perlombaan olahraga.

Penyandang disabilitas fisik dengan perawakan tubuh pendek, Muhamad Raffi Purnomo dari Desa Sidowayah Kecamatan Polanharjo juga termotivasi untuk mengikuti terapi air dan diajari renang selama 1,5 tahun.

Dia juga telah mengikuti beberapa perlombaan seperti Kejurprov 2022, Pekan Paralimpik Pelajar daerah Jateng dan berhasil menyumbangkan dua emas dan satu perak untuk Kabupaten Klaten.

“Dengan mengikuti pendampingan di ICKK-BN, mereka tumbuh rasa percaya diri yang luar biasa. Termasuk para orangtua dan saudara-saudara mereka juga sangat bangga, karena meski anak-anak mereka difabel tapi bisa mengangkat martabat keluarga dan nama baik Klaten melalui prestasi olahraga yang mereka raih. Yang tak kalah penting adalah ada pengakuan dari masyarakat umum terkait prestasi anak-anak mereka,” tukas Sriyono yang juga menjadi Ketua Komite Paralympic Klaten.

Pendampingan di bidang olahraga ini juga diberikan kepada difabel yang telah dewasa. Khusus untuk cabang panahan, ICKK-BN menyediakan fasilitas berlatih dan dukungan lainnya, terutama menjelang pertandingan tingkat daerah dan Nasional. Saat ini Klaten menjadi salah satu kota yang memiliki atlet panahan paralimpik yang cukup handal.

Menurut, Novan Yulianto, Plant Director AQUA Klaten, ICKK-BN juga memfasilitasi program pemberdayaan ekonomi bagi kamu difabel dengan memberikan dukungan dana usaha, seperti peternakan lele, bengkel, warung dan lainnya.

”Kami melihat peluang pengembangan pemberdayaan masyarakat disini, Kami juga melibatkan semua pemangku kepentingan yang terkait untuk bisa gotong royong membangun masyarakat. Kami berterima kasih kepada Pemerintah Daerah yang responsif juga apresiasi kepada Komisi Nasional Disabilitas yang turun langsung memberikan dukungan”, tutur Novan.

Keberhasilan yang dicapai di Kecamatan Karanganom untuk mengangkat derajat para difabel dan ABK ini, mendorong Sri Mulyo untuk melakukan pengembangan di Kecamatan Polanharjo.

Saat ini, dia tengah melakukan perekrutan untuk atlet difabel panahan dari Polanharjo untuk dipersiapkan mengikuti Peparprov pada September mendatang.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1930 seconds (0.1#10.140)