Alami Kekeringan Ekstrem, Warga 4 RT di Talang Kerinci Manfaatkan Air Bekas Galian
loading...
A
A
A
MUARO JAMBI - Warga Dusun Satu, Desa Talang Kerinci, Sungaigelam, Kabupaten Muaro Jambi , Jambi saat ini mengalami kekeringan ekstrem.
Tak hanya 1 RT, tapi sampai 4 RT. Ironisnya lagi, warga sudah lebih satu bulan ini menggunakan air bekas galian untuk kebutuhan sehari-harinya.
Untuk mendapatkan air yang tidak mengalir di bekas galian tersebut, warga harus menggunakan kendaraan bermotor lantaran jaraknya yang cukup jauh.
Menurut Kepala Dusun I, Desa Talang Kerinci, Muhammad Hafidz di Desa Talang Kerinci sudah ada 4 RT mengalami kekeringan air bersih yakni RT 3, 2, 11 dan di RT 1.
"Sumur warga sudah ada yang mengering, malam mengisi siang kering. Paling parah di RT 3," tukasnya, Minggu (3/9/2023).
Diakuinya, sejak musim kemarau banyak warga memanfaatkan air bekas galian yang ada di daerahnya.
"Karena sumur warga kering, untuk kebutuhan air mereka memanfaatkan air bekas galian untuk kebutuhan sehari-harinya, seperti untuk mandi, cuci dan kakus (MCK)," imbuh Hafidzh
Sedangkan untuk minum, katanya, warga menggunakan air galon atau menggunakan sumur bor.
Helmi, salah seorang warga mengaku bersyukur bisa mendapatkan air dari bekas galian.
"Sudah hampir dua bulan ini, warga setiap hari mengambil air bekas galian untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus," ujarnya.
Untuk kebutuhan MCK tersebut, dirinya harus bolak-balik mengambil airnya. "Setiap hari bisa mencapai 8 galon, sedangkan untuk air minum mengambil tempat saudara," tuturnya.
Saat ini, tandas Helmi, warga berharap ada bantuan air bersih untuk kebutuhan minum dan kebutuhan setiap harinya.
Tak hanya 1 RT, tapi sampai 4 RT. Ironisnya lagi, warga sudah lebih satu bulan ini menggunakan air bekas galian untuk kebutuhan sehari-harinya.
Untuk mendapatkan air yang tidak mengalir di bekas galian tersebut, warga harus menggunakan kendaraan bermotor lantaran jaraknya yang cukup jauh.
Menurut Kepala Dusun I, Desa Talang Kerinci, Muhammad Hafidz di Desa Talang Kerinci sudah ada 4 RT mengalami kekeringan air bersih yakni RT 3, 2, 11 dan di RT 1.
"Sumur warga sudah ada yang mengering, malam mengisi siang kering. Paling parah di RT 3," tukasnya, Minggu (3/9/2023).
Diakuinya, sejak musim kemarau banyak warga memanfaatkan air bekas galian yang ada di daerahnya.
"Karena sumur warga kering, untuk kebutuhan air mereka memanfaatkan air bekas galian untuk kebutuhan sehari-harinya, seperti untuk mandi, cuci dan kakus (MCK)," imbuh Hafidzh
Sedangkan untuk minum, katanya, warga menggunakan air galon atau menggunakan sumur bor.
Helmi, salah seorang warga mengaku bersyukur bisa mendapatkan air dari bekas galian.
"Sudah hampir dua bulan ini, warga setiap hari mengambil air bekas galian untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus," ujarnya.
Untuk kebutuhan MCK tersebut, dirinya harus bolak-balik mengambil airnya. "Setiap hari bisa mencapai 8 galon, sedangkan untuk air minum mengambil tempat saudara," tuturnya.
Saat ini, tandas Helmi, warga berharap ada bantuan air bersih untuk kebutuhan minum dan kebutuhan setiap harinya.
(hri)