Temui Ganjar, Pemprov Papua Selatan dan Pemkab Luwu Belajar Perencanaan Pembangunan

Kamis, 24 Agustus 2023 - 08:35 WIB
loading...
Temui Ganjar, Pemprov Papua Selatan dan Pemkab Luwu Belajar Perencanaan Pembangunan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima kunjungan dari Pemprov Papua Selatan dan Pemkab Luwu di Puri Gedeh, Rabu (23/8/2023) malam. Foto/Eka Setiawan
A A A
SEMARANG - Perencanaan pembangunan dan penanganan kemiskinan ekstrem yang dijalankan pada era pemerintahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kini menjadi role model bagi daerah lain.

Kali ini, rombongan dari Pemprov Papua Selatan dan Pemkab Luwu melalui pelaksana Program Keluarga Harapan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, berkunjung ke Jawa Tengah. Mereka datang menemui Ganjar untuk melakukan studi tiru.

Ganjar mengatakan, kedatangan rombongan dari Pemprov Papua Selatan untuk berdiskusi mengenai perencanaan pembangunan atau musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).

"Saya sarankan pelibatan masyarakat dengan teori no one left behind karena hanya ada empat kabupaten maka saran saya Pemprovnya datang ke kabupaten, dengarkan suara suku-suku, kelompok perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas," kata Ganjar usai menemui rombongan dari Pemprov Papua Selatan dan PKH Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan di Puri Gedeh, Rabu (23/8/2023) malam.


">

Sebagai provinsi baru, menurut Ganjar Papua Selatan perlu memiliki sistem perencanaan pembangunan. Selama ini, sistem perencanaan Pemprov Jawa Tengah dibantu dengan GRMS.

Dan secara sukarela, Ganjar bersedia membantu jika Pemprov Papua Selatan ingin memakai sistem yang sama.

"Tapi saya titipkan semua harus diawali dengan integritas tinggi yang tidak korupsi. Ini saya sampaikan kepada mereka. Kalau itu bisa dijadikan pedoman, mumpung Papua Selatan masih baru maka birokrasinya akan ditata sejak dari awal sehingga value atau nilai-nilai juga dikembangkan dari awal," tambah Ganjar yang juga Bacapres Partai Perindo itu.

Ganjar juga mengatakan hal yang sama kepada rombongan PKH dari Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Penanganan kemiskinan ekstrem harus ditangani secara tepat sasaran. Dibutuhkan integritas terkait dengan verifikasi data dan standar penilaian kemiskinan di masing-masing daerah.

"Kami melakukan inovasi dalam menangani kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Kami libatkan semua, termasuk masyarakat, instansi dan lembaga pemerintah, sampai perusahaan dengan CSR-nya. Kami juga libatkan Baznas," jelas Ganjar saat menjawab pertanyaan dari perwakilan PKH Kabupaten Luwu.

Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno, mengatakan sebagai daerah otonomi baru masih harus banyak belajar dari provinsi lain yang lebih maju.

Menurutnya, diperlukan perencanaan pembangunan yang baik sesuai dengan aturan dan kebutuhan masyarakat, agar suatu daerah bisa cepat maju.

Provinsi Jawa Tengah dipilih sebagai daerah untuk studi tiru karena mempunyai perencanaan pembangunan yang bagus. Pemprov Jateng memberikan pelayanan bidang pendidikan dan keaehatan yang baik, serta berhasil menekan angka kemiskinan.

"Jawa Tengah ini pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan lainnya sangat bagus. Kami dari kabupaten-kabupaten yang ada di Provinsi Papua Selatan sebelum pemekaran ini kita menjalankan kerja sama dengan kabupaten-kabupaten yang ada di Jawa Tengah ini, baik Semarang, Solo, dan lain sebagainya. Kerja sama dalam bidang pendidikan dan lainnya kita sudah jalin," katanya.

Sedangkan perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Saiful mengatakan, kunjungannya ke Jawa Tengah untuk belajar terkait percepatan penanganan kemiskinan ekstrem yang dijalankan Gubernur Ganjar.

"Kami banyak belajar dengan apa yang sudah dilaksanakan di pemerintahan Gubernur Ganjar Pranowo. Jawa Tengah terkait dengan pengentasan kemiskinan ekstrem, ada keberhasilan dari satu juta penduduk miskin yang graduasi sejahtera," ungkapnya.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.6018 seconds (0.1#10.140)