Ini Dia Surat Pembatalan Pernikahan Gaib dari Kepala Adat Isay Djudae

KATINGAN - Pupus sudah rencana pernikahan gaib antara Sri Baruno Pramewari dan Panglima Burung karena banyak penolakan dari orang Dayak, khususnya Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng. Pembatalan acara pernikahan tersebut disampaikan melalui surat resmi oleh Damang Kepala Adat Desa Telok, Kecamatan Kalingan Tengah Kabupaten Katingan, Kalteng Isau Djudae.

"Pada hari ini, Sabtu 25 Pebruari 2017 di Desa Telok pukul 10:00 WIB bertempat di rumah kediaman Danang Kepala Adat Desa Telok, Kecamatan Kalingan Tengah, Kabupaten Katingan, secara Tegas Membatalkan pelaksana kegiatan ritual kawin adat leluhur antara SRI BARUNO JAGAT PRAMESWARI dengan PANGLIMA BURUNG. Sebab ada syarat-syarat Ritual yang masih belum dipenuhi secara menyeluruh pada proses kegiatan." Demikian isi surat yang ditandatangani Isay Djudae yang disebar ke sejumlah wartawan, Minggu (26/2/2017)

Sebelumnya, pembatalan rencana pernikahan Sri Baruno Prameswari dengan Panglima Burung, disebabkan ada penolakan dari Dewan Adat Dayak Kalteng. Melalui surat resmi yang diterbitkan DAD Kalteng tertanggal 25 Febuari 2017, Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan menolak rencana Perkawinan Secara Adat Leluhur Adat Dayak Kalimantan Tengah, atas nama SRI BARUNO JAGAT PRAMESWARI (dari Merapi) dengan PANGLIMA BURUNG, yang direncanakan pada Selasa 28 Februari 2017 pukul 08.00 WIB.

Kemudian, DAD Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan bahwa perkawinan tersebut tidak sesuai dengan Adat Leluhur Dayak Kalimantan Tengah. Diharap kepada seluruh masyarakat Adat Dayak Kalimantan Tengah tidak terpengaruh dengan isu dan publikasi sehingga melecehkan dan merendahkan harkat dan martabat serta Adat Leluhur Dayak Kalimantan.