Miris! Warga Estafet Ambil Air Laut demi Padamkan Kebakaran Rumah
loading...
A
A
A
MAJENE - Ratusan warga di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) mendadak panik dan berhamburan keluar rumah. Mereka dikejutkan dengan kebakaran rumah dan toko berlantai dua di permukiman padat penduduk tersebut, Sabtu (19/8/2023).
Warga setempat terpaksa mengambil air laut yang berjarak ratusan meter dari lokasi kejadian dengan cara estafet dari satu warga ke warga lain demi memadamkan api.
Peristiwa itu pun sempat disiarkan langsung oleh lurah setempat Yusriah Ibrahim melalui akun facebook-nya, @Yusriah Ibrahim dan salah seorang warga @Jamal Host Blur.
Saat api mulai membakar rumah tersebut, sang lurah langsung ke lokasi memantau warganya, sambil berteriak minta tolong agar BPBD dan Pemadam Kebakaran segera meluncur ke lokasi.
Namun sayang karena jarak yang jauh sehingga pihaknya bersama warga bersabar dan berinisiatif sendiri memadamkan api dengan alat seadanya meski harus menggunakan air laut.
“Tolong BPBD dan Damkar, kebakaran di Malunda,” teriaknya dalam video, meski demikian dia juga mengakui bahwa jarak jauh yang harus membutuhkan waktu 2 jam.
Sementara warga yang sudah panik memilih berbaris ke arah laut yang berjarak ratusan meter menunggu ember yang mulai digilir dari laut hingga ke lokasi kebakaran.
“Ini Damkar jauh dari kampung kami sekitar 2 jam perjalanan,” tutur Jamal melalui akunnya, Sabtu (19/8/2023).
Beruntung berkat gotong royong dan kepedulian warga, api bisa dipadamkan sehingga tidak merembet ke rumah tetangga. Informasi yang dihimpun, rumah dan toko (photocopy) itu adalah milik seorang tokoh agama setempat.
“Aku bangga dan bersyukur pada warga Kecamatan Malunda, tenaga manual dengan gotong royong kami bisa meredam dan menghentikan si jago merah yang melalap rumah warga sy, Bapak ustadz Ahmad Jawas,” kata Lurah Yusriah Ibrahim dalam akunnya.
Pasca kebakaran tersebut, warga setempat pun meminta agar Pemerintah Kabupaten Majene, Sulbar menyiagakan 1 unit mobil pemadam kebakaran demi mengantisipasi jika terjadi peristiwa serupa.
Warga setempat terpaksa mengambil air laut yang berjarak ratusan meter dari lokasi kejadian dengan cara estafet dari satu warga ke warga lain demi memadamkan api.
Peristiwa itu pun sempat disiarkan langsung oleh lurah setempat Yusriah Ibrahim melalui akun facebook-nya, @Yusriah Ibrahim dan salah seorang warga @Jamal Host Blur.
Saat api mulai membakar rumah tersebut, sang lurah langsung ke lokasi memantau warganya, sambil berteriak minta tolong agar BPBD dan Pemadam Kebakaran segera meluncur ke lokasi.
Namun sayang karena jarak yang jauh sehingga pihaknya bersama warga bersabar dan berinisiatif sendiri memadamkan api dengan alat seadanya meski harus menggunakan air laut.
“Tolong BPBD dan Damkar, kebakaran di Malunda,” teriaknya dalam video, meski demikian dia juga mengakui bahwa jarak jauh yang harus membutuhkan waktu 2 jam.
Sementara warga yang sudah panik memilih berbaris ke arah laut yang berjarak ratusan meter menunggu ember yang mulai digilir dari laut hingga ke lokasi kebakaran.
“Ini Damkar jauh dari kampung kami sekitar 2 jam perjalanan,” tutur Jamal melalui akunnya, Sabtu (19/8/2023).
Beruntung berkat gotong royong dan kepedulian warga, api bisa dipadamkan sehingga tidak merembet ke rumah tetangga. Informasi yang dihimpun, rumah dan toko (photocopy) itu adalah milik seorang tokoh agama setempat.
“Aku bangga dan bersyukur pada warga Kecamatan Malunda, tenaga manual dengan gotong royong kami bisa meredam dan menghentikan si jago merah yang melalap rumah warga sy, Bapak ustadz Ahmad Jawas,” kata Lurah Yusriah Ibrahim dalam akunnya.
Pasca kebakaran tersebut, warga setempat pun meminta agar Pemerintah Kabupaten Majene, Sulbar menyiagakan 1 unit mobil pemadam kebakaran demi mengantisipasi jika terjadi peristiwa serupa.
(shf)