Pilih Jadi WNI, Bule Belanda Ini Aktif Lestarikan Lingkungan di Bitung
loading...
A
A
A
BITUNG - Bule kelahiran Belanda, Roberth Wilhelmus Sinke jatuh cinta kepada Indonesia, dan memilih untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Pria berusia 66 tahun tersebut, hidup bersama dengan istrinya di Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Pria yang akrab disapa Rob Sinke ini, membuka usaha resort di Pulau Lembeh Selatan, Kota Bitung. Setiap hari, dia bersama istrinya, Roolynda Sinke sangat aktif melakukan kegiatan pelestarian lingkungan.
Dia memilih meninggalkan kota kelahirannya, Rotherdam, Belanda, lalu menikahi wanita asal Morotai, dan menjadi WNI sejak tahun 2008. Selama ini, dia juga melakukan pemberdayaan masyarakat, untuk menjaga kelestarian Pulau Lembeh Selatan.
Dari pernikahannya, Rob Sinke telah dikaruniai dua anak. Dia mengabdikan dirinya untuk menjaga kelestarian alam di Indonesia, dengan terus mengkampanyekan dan melakukan gerakan nyata pembersihan sampah di pesisir pantai.
Tak hanya itu, Rob Sinke bersama istrinya juga mengabdikan diri untuk mengajar anak-anak dan warga di lingkungannya secara gratis. "Saya tinggal di Kota Bitung, sejak tahun 2000. Saya memilih Indonesia, karena perkembangannya sangat pesat," ungkapnya.
Selain itu Rob Sinke mengaku, toleransi di Indonesia juga sangat bagus, dan bisa menerima setiap perbedaan yang ada. "Saya sangat cinta dengan masyarakat di sini. Mereka menerima setiap perbedaan," ungkapnya.
Selama hidup di Pulau Lembeh Selatan, Rob Sinke juga membantu masyarakat untuk menyediakan air bersih, melakukan gerakan membersihkan sampah, serta menanam pohon untuk penghijauan di Pulau Lembeh Selatan.
Salah satu karyawan Rob Sinke, Adri mengaku, Rob Sinke telah membantu warga setempat untuk bisa menikmati air bersih sejak menetap di Pulau Lembeh Selatan. "Di mata warga, dia merupakan sosok yang sangat baik," ungkapnya.
Saat ini Rob Sinke dan keluarganya hidup bahagia di Pulau Lembeh Selatan, sambil mengelolah Divers Lodge Lembeh di Desa Paudean, Lembeh Selatan, yang kembali aktif pasca pandemi Covid-19. Mereka juga memiliki dua resort di Pulau Rao, dan Pulau Morotai.
Lihat Juga: Kisah Bupati Pacitan Tertangkap Pasukan Pangeran Diponegoro usai Berkoalisi dengan Belanda
Baca Juga
Pria yang akrab disapa Rob Sinke ini, membuka usaha resort di Pulau Lembeh Selatan, Kota Bitung. Setiap hari, dia bersama istrinya, Roolynda Sinke sangat aktif melakukan kegiatan pelestarian lingkungan.
Dia memilih meninggalkan kota kelahirannya, Rotherdam, Belanda, lalu menikahi wanita asal Morotai, dan menjadi WNI sejak tahun 2008. Selama ini, dia juga melakukan pemberdayaan masyarakat, untuk menjaga kelestarian Pulau Lembeh Selatan.
Dari pernikahannya, Rob Sinke telah dikaruniai dua anak. Dia mengabdikan dirinya untuk menjaga kelestarian alam di Indonesia, dengan terus mengkampanyekan dan melakukan gerakan nyata pembersihan sampah di pesisir pantai.
Tak hanya itu, Rob Sinke bersama istrinya juga mengabdikan diri untuk mengajar anak-anak dan warga di lingkungannya secara gratis. "Saya tinggal di Kota Bitung, sejak tahun 2000. Saya memilih Indonesia, karena perkembangannya sangat pesat," ungkapnya.
Selain itu Rob Sinke mengaku, toleransi di Indonesia juga sangat bagus, dan bisa menerima setiap perbedaan yang ada. "Saya sangat cinta dengan masyarakat di sini. Mereka menerima setiap perbedaan," ungkapnya.
Selama hidup di Pulau Lembeh Selatan, Rob Sinke juga membantu masyarakat untuk menyediakan air bersih, melakukan gerakan membersihkan sampah, serta menanam pohon untuk penghijauan di Pulau Lembeh Selatan.
Baca Juga
Salah satu karyawan Rob Sinke, Adri mengaku, Rob Sinke telah membantu warga setempat untuk bisa menikmati air bersih sejak menetap di Pulau Lembeh Selatan. "Di mata warga, dia merupakan sosok yang sangat baik," ungkapnya.
Saat ini Rob Sinke dan keluarganya hidup bahagia di Pulau Lembeh Selatan, sambil mengelolah Divers Lodge Lembeh di Desa Paudean, Lembeh Selatan, yang kembali aktif pasca pandemi Covid-19. Mereka juga memiliki dua resort di Pulau Rao, dan Pulau Morotai.
Lihat Juga: Kisah Bupati Pacitan Tertangkap Pasukan Pangeran Diponegoro usai Berkoalisi dengan Belanda
(eyt)