TSI Bogor Kenalkan Giant Panda dan Fakta-fakta Uniknya di Safari Ngopi Bareng Media

Jum'at, 04 Agustus 2023 - 08:42 WIB
loading...
TSI Bogor Kenalkan Giant...
TSI Bogor menggelar safari ngopi bareng media sambil mengenalkan Giant Panda dan fakta-fakta uniknya. Foto/Ist
A A A
BOGOR - Taman Safari menjadi satu tempat yang dipercaya merawat sepasang panda dari China. Panda ini tak diberikan cuma-cuma, melainkan dengan harga sewa tidak murah.

Panda raksasa atau giant panda merupakan satwa langka dan endemik China. Hewan itu sekaligus ikon dari negeri tirai bambu.

Sepasang panda yakni Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) yang tinggal di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor ternyata tidak dihadirkan dengan gratis dari China. Kedua panda itu didatangkan dengan sistem sewa.

"Pemerintah China mengeluarkan satwa langkanya bukan diberikan gratis, tapi dengan sewa, jadi negara dan TSI itu nyewa, miliaran sewanya. Tapi kita dapat lebih murah dari negara lain," ujar Board Member Taman Safari Indonesia, Agus Susanto, dalam sambutannya di acara ‘Safari Ngopi Bareng Media’ di Istana Panda Taman Safari Bogor,belum lama ini.



Agus menjelaskan bahwa kebijakan penangkaran ini tak hanya ditujukan untuk sekedar diplomasi, melainkan juga disewakan dan dipantau.

"Duta besarnya sudah 3-4 kali datang ke sini," kata dia.

"Salah satu kebijakan China yang bagus itu binatang langkanya kalau keluar tidak diberikan, walaupun untuk diplomasi, tapi disewakan dan diikuti terus. Dokternya beberapa bulan sekali datang ke sini," dia menjelaskan.

Sepasang panda tersebut memiliki masa kontrak hingga 10 tahun dan akan ada peninjauan kembali jika sudah sampai masa tenggat waktu. Namun, pihaknya tidak menjelaskan lebih jauh terkait berapa harga sewa panda Cai Tao dan Hu Chun.

Namun, mengutip Idxchannel Jumat (4/8/2023), biaya sewa panda dari China mencapai USD 1 juta atau Rp 13 miliar per tahun. Selain itu, setiap kebun binatang yang meminjam panda harus membayar pajak tambahan sekitar USD 400 atau sekitar Rp 6 juta untuk setiap bayi panda yang lahir dalam penangkaran.

Agus menyebut seharusnya Indonesia bisa menerapkan prinsip serupa terhadap satwa langkanya yang dikembangbiakkan atau dilakukan penangkaran di luar negeri.

"Bagaimana suatu negara sangat concern terhadap satwa yang sangat langka dan dilindungi. Di kita misalnya tapir, tapir yang putih hitam cuman ada di Indonesia dan Malaysia. Badak cula satu, badak Jawa cuman dari Jawa, harimau belang Jawa ya dari Jawa," tandasnya.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2089 seconds (0.1#10.140)