Kemeriahan Tradisi Bakarang Basamo yang Dihadiri oleh Bupati Batang Hari
loading...
A
A
A
BATANG HARI - Bupati Batang Hari Mhd. Fadhil Arief menghadiri kegiatan bakarang basamo, di Lubuk Jawi Desa Terusan, Kecamatan Maro Sebo Ilir, Minggu (23/07/2023).
Bekarang adalah suatu tradisi menangkap ikan yang dilakukan bersama-sama oleh masyarakat Kabupaten Batang Hari,sehingga masyarakat menyebutnya dengan istilah "bakarang basamo". Tradisi menangkap ikan ini menjadi unik karena dijadikan ajang perlombaan.
Pada masa lalu, masyarakat menangkap ikan hanya dengan menggunakan alat sederhana, seperti yang digunakan dalam tradisi bakarang basamo. Hanya dua alat tradisional yang digunakan yaitu joran dan ambung.
Joran digunakan untuk menggiring dan menangkap ikan, sedangkan ambung sebagai wadah untuk menampung hasil tangkapan. Biasanya, para pria yang menangkap dengan joran dan di tepian kaum perempuan memegang wadah hasil tangkapan alias ambung.
Keseruan menangkap ikan dengan cara tradisional untuk mengenang masa lalu ini kembali diulang masyarakat di wilayah yang dialiri Sungai Batang Hari ini. Bakarang basamo biasanya dilakukanketika air surut.
Kemeriahan bakarang juga menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Batang Hari. "Mengejar dan menggiring ikan dengan joran, ternyata tidaklah mudah. Mau tak mau, badan pun harus terendam "nyemplung" ke air berlumpur yang sudah diaduk-aduk orang banyak,".ucap Bupati Fadhil
Menangkap ikan dengan perlengkapan tradisional seperti ini, disampaikan bupati, mengingatkan masyarakat pada tradisi pada masa lalu yang sehat dan alami. Pelestarian budaya ini ditujukan agar tidak ada lagiaktivitaspenangkapan ikan menggunakan teknik yang ekstrem, seperti menggunakan bahan kimiaatau alat setrumikan.
Selanjutnya Bupati Batang Hari mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap masyarakat yang telah berpartisipasimeramaikan kegiatan bakarang basamo.
"Masyarakat tampak antusias terjun bakarang ke Lubuk Jawi ini, dari orang tua, bapak-bapak, emak-emak hingga anak-anak terjun bakarang basamo. Semoga tradisi ini dapat selalu kita lestarikan," tuturnya.
Bekarang adalah suatu tradisi menangkap ikan yang dilakukan bersama-sama oleh masyarakat Kabupaten Batang Hari,sehingga masyarakat menyebutnya dengan istilah "bakarang basamo". Tradisi menangkap ikan ini menjadi unik karena dijadikan ajang perlombaan.
Pada masa lalu, masyarakat menangkap ikan hanya dengan menggunakan alat sederhana, seperti yang digunakan dalam tradisi bakarang basamo. Hanya dua alat tradisional yang digunakan yaitu joran dan ambung.
Joran digunakan untuk menggiring dan menangkap ikan, sedangkan ambung sebagai wadah untuk menampung hasil tangkapan. Biasanya, para pria yang menangkap dengan joran dan di tepian kaum perempuan memegang wadah hasil tangkapan alias ambung.
Keseruan menangkap ikan dengan cara tradisional untuk mengenang masa lalu ini kembali diulang masyarakat di wilayah yang dialiri Sungai Batang Hari ini. Bakarang basamo biasanya dilakukanketika air surut.
Kemeriahan bakarang juga menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Batang Hari. "Mengejar dan menggiring ikan dengan joran, ternyata tidaklah mudah. Mau tak mau, badan pun harus terendam "nyemplung" ke air berlumpur yang sudah diaduk-aduk orang banyak,".ucap Bupati Fadhil
Menangkap ikan dengan perlengkapan tradisional seperti ini, disampaikan bupati, mengingatkan masyarakat pada tradisi pada masa lalu yang sehat dan alami. Pelestarian budaya ini ditujukan agar tidak ada lagiaktivitaspenangkapan ikan menggunakan teknik yang ekstrem, seperti menggunakan bahan kimiaatau alat setrumikan.
Selanjutnya Bupati Batang Hari mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap masyarakat yang telah berpartisipasimeramaikan kegiatan bakarang basamo.
"Masyarakat tampak antusias terjun bakarang ke Lubuk Jawi ini, dari orang tua, bapak-bapak, emak-emak hingga anak-anak terjun bakarang basamo. Semoga tradisi ini dapat selalu kita lestarikan," tuturnya.
(bga)