29 Tahun Akpol 91 Mengabdi, Ada yang Bernilai Tinggi Selain Gerakan Sosial

Senin, 27 Juli 2020 - 21:49 WIB
loading...
29 Tahun Akpol 91 Mengabdi,...
Ketua Alumni Akpol 1991 Irjen Pol Mohammad Iqbal saat membagikan paket sembako kepada masyarakat.Foto/ist
A A A
MATARAM - Tepat 27 Juli 1991 atau 29 tahun yang lalu anggota Polri Batalyon Bhara Daksa Akademi Kepolisian ( Akpol ) 1991 dilantik menjadi perwira polisi oleh Presiden HM Soeharto di Istana Negara.

Memperingati 29 tahun pengabdiannya sebagai Bhayangkara penjaga keamanan negeri dan pengayom masyarakat, Batalyon Bhara Daksa menggelar bhakti sosial berupa pembagian 25.600 paket sembako serta modal usaha.

Kegiatan ini digelar serentak di 34 Polda jajaran seluruh Indonesia. Sasaran penerima bantuan juga beragam namun dikhususkan bagi masyarakat yang terdampak langsung pandemik COVID-19.

(Baca juga: Akpol 1991 Bagikan Gerobak agar Warga Aceh Produktif )

“Pelaksanaan kegiatan Baksos ini adalah bukti kepedulian kami terhadap masyarakat Indonesia. Kami menyadari, bahwa peran Polri sangat dibutuhkan dalam masa pandemik Covid-19, oleh karena itu kami harus berperan aktif, salah satunya adalah melakukan kegiatan baksos,” kata Ketua Alumni Akpol 1991 Irjen Pol Mohammad Iqbal kepada wartawan, Senin (27/7/2020).

Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menyatakan, aksi tersebut juga bisa dimaknai untuk menghormati seluruh anggota almamater Akpol 91 yang sudah menjalani 29 tahun pengabdiannya.

"Ada yang bernilai tinggi selain gerakan sosial tadi. Maknanya juga luar biasa untuk kebersamaan. Kita bertemu di Akademi Kepolisian di tahun sama, berkeringat bersama, ditempa bersama, bangkit bersama, tertawa bersama, bandel bersama, diwisuda bersama, berkarir bersama, kemudian kelak pensiun bersama, dan menua bersama," ujarnya.

Jenderal bintang dua ini melanjutkan, hari jadi Akpol 91 kali ini bisa lebih dimaknai mendalam. Terlebih di masa pandemi saat ini, setiap jajaran Akpol 91 bisa saling mengoreksi dan memberikan semangat agar ke depan jauh lebih baik lagi dalam pengabdian.

(Baca juga: Kakak Beradik Asal Semarang Tewas Tenggelam di Pantai Seminyak )

"Tiap peringatan adalah sebuah titik rehat sejenak. Semacampauseuntuk merenungkan, bahwa kita sebenarnya adalah saudara yang dipertemukan oleh takdir.Meski belum bisa dikategorikan pengabdian panjang, namun juga bukan sebuah rentang waktu yang singkat. Sudah mulai tiba masa di mana banyak dari kita mendapat amanah dan menuai prestasi, posisi, dan jabatan sesuai dengan apa yang telah kita berikan untuk negara," terang dia.

Iqbal menuturkan, meski kisah Akpol 91 tak sedramatis seperti apa yang terjadi di perang, tapi pada dasarnya persaudaraan pun berada pada titik yang sama. "Saya pernah membaca, bahwa persaudaraan yang paling kuat terjadi di saat perang. Antara tentara yang bersama-sama menanggung beratnya beban perang," tandasnya.

Dia meminta seluruh Akpol 91 terus menjaga erat tali persaudaraan. Saling membantu, mengingatkan, mendoakan, dan berkomunikasi menjadi rangkaian menjaga tali persaudaraan itu.

"Kita berbicara sebagai saudara. Kita lepaskan semua sekat jabatan dan posisi. Kita datang lebih dari sekedar sahabat. Kita datang sebagai saudara. Inilah pentingnya hari ini. Untuk selalu mengingat bahwa kita selalu bersaudara. Tiap angkatan punya ceritanya sendiri, dan saya ingin sekali bahwa tema besar cerita di angkatan kita adalahbrothers in life," tutupnya
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2597 seconds (0.1#10.140)