Ganjar Pranowo Apresiasi Pelajar Jujur yang Adukan Pungli Berkedok Infak di Sekolah
loading...
A
A
A
REMBANG - Kunjungan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ke Kabupaten Rembang, menerima aduan tentang adanya dugaan praktik pungutan liar (Pungli). Dugaan pungli itu terjadi di SMK Negeri yang ada di Kabupaten Rembang, dengan kedok pembayaran infak.
Temuan dugaan pungli itu terkuak secara tidak sengaja, yakni saat Ganjar memberikanmotivasi pada acara seminar di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7/2023). Seminar itu dihadiri pelajar dan mahasiswa calon penerima beasiswa pendidikan dari Pemkab Rembang.
Mulanya Ganjar memanggil sejumlah peserta seminar, untuk naik ke panggung. Setidaknya ada lima orang yang maju ke panggung, untuk diajak berdialog dengan Ganjar. Kelima anak itu berasal dari keluarga nelayan, buruh, dan guru honorer.
Ganjar kemudian mulai bertanya ke masing-masing anak. Mulai dari asal usul keluarga, pekerjaan orangtua masing-masing, sampai pada biaya sekolah gratis. Pada saat itulah, Ganjar menemukan dugaan pungli berkedok infak yang dipungut dari pelajar. Hal tersebut, ia dengar langsung dari siswa yang ia undang naik ke atas panggung.
Ditemui usai acara, Ganjar mengaku senang karena masih ada siswa yang berani, dan jujur mengatakan di sekolahnya masih ada pungutan liar. Menurut Ganjar, hal itu adalah sikap kejujuran yang patut untuk dihargai.
"Nah ini masih ketahuan. Saya senang sekali karena ada siswa yang mau mengaku. Bayar nggak sekolahnya, dua sekolah mengatakan tidak, hanya beli seragam. Its ok, beli seragam. Yang satu, nggak bayar tapi membayar gedung. Masak membayar sih? Infak pak," kata Ganjar usai acara.
Mendengar hal itu, Ganjar langsung mengambil tindakan tegas. Ia mengatakan akan segera menyelesaikan persoalan itu secepatnya. Ganjar akan langsung menelepon pihak sekolah, khususnya kepala sekolah.
"Jadi kelakuan sekolah yang mengatasnamakan atau mengganti dengan istilah lain, seperti pungutan nggak, bayar nggak, dan diganti infak menurut saya sama saja. Nanti akan saya selesaikan setelah ini. Langsung saya telepon habis ini," tegasnya.
Temuan dugaan pungli itu terkuak secara tidak sengaja, yakni saat Ganjar memberikanmotivasi pada acara seminar di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7/2023). Seminar itu dihadiri pelajar dan mahasiswa calon penerima beasiswa pendidikan dari Pemkab Rembang.
Mulanya Ganjar memanggil sejumlah peserta seminar, untuk naik ke panggung. Setidaknya ada lima orang yang maju ke panggung, untuk diajak berdialog dengan Ganjar. Kelima anak itu berasal dari keluarga nelayan, buruh, dan guru honorer.
Baca Juga
Ganjar kemudian mulai bertanya ke masing-masing anak. Mulai dari asal usul keluarga, pekerjaan orangtua masing-masing, sampai pada biaya sekolah gratis. Pada saat itulah, Ganjar menemukan dugaan pungli berkedok infak yang dipungut dari pelajar. Hal tersebut, ia dengar langsung dari siswa yang ia undang naik ke atas panggung.
Ditemui usai acara, Ganjar mengaku senang karena masih ada siswa yang berani, dan jujur mengatakan di sekolahnya masih ada pungutan liar. Menurut Ganjar, hal itu adalah sikap kejujuran yang patut untuk dihargai.
"Nah ini masih ketahuan. Saya senang sekali karena ada siswa yang mau mengaku. Bayar nggak sekolahnya, dua sekolah mengatakan tidak, hanya beli seragam. Its ok, beli seragam. Yang satu, nggak bayar tapi membayar gedung. Masak membayar sih? Infak pak," kata Ganjar usai acara.
Mendengar hal itu, Ganjar langsung mengambil tindakan tegas. Ia mengatakan akan segera menyelesaikan persoalan itu secepatnya. Ganjar akan langsung menelepon pihak sekolah, khususnya kepala sekolah.
"Jadi kelakuan sekolah yang mengatasnamakan atau mengganti dengan istilah lain, seperti pungutan nggak, bayar nggak, dan diganti infak menurut saya sama saja. Nanti akan saya selesaikan setelah ini. Langsung saya telepon habis ini," tegasnya.
(eyt)