Kisah Runtuhnya Kerajaan Sunda, Raja Galuh Langgar Nikahi Wanita dari Majapahit

Senin, 10 Juli 2023 - 08:24 WIB
loading...
Kisah Runtuhnya Kerajaan...
Kisah Raja Galuh melanggar aturan dengan menikahi wanita dari Kerajaan Majapahit. Foto/Ilustrasi/Istimewa
A A A
Perang saudara nyaris terjadi di Kerajaan Galuh saat awal-awal terbentuk. Pasalnya larangan pernikahan antara orang Sunda dan Jawa usai Perang Bubat yang menewaskan rombongan Sunda tak dihiraukan Raja Dewa Niskala.

Konon saat itu Kerajaan Galuh tengah terpecah menjadi dua yang dipimpin oleh kedua raja. Sosok yang berkuasa di Kerajaan Galuh dikisahkan yakni Dewa Niskala dan Prabu Susuktunggal, yang berkuasa dengan gelar yang sama.

Di saat yang sama Kerajaan Majapahit konon tengah diterpa gonjang-ganjing dan ketidakstabilan keamanan. Hal ini membuat banyak gelombang pengungsi masyarakat Jawa terutama Majapahit ke wilayah Sunda, yang kala itu Kerajaan Galuh.



Fery Taufiq El Jaquenne pada bukunya “Hitam Putih Pajajaran: Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran”, mengisahkan bagaimana gelombang pengungsian itu terus berdatangan ke ibu kota Kwali, Galuh.

Melihat banyak pengungsi dari Majapahit, Dewa Niskala pun menyambut dengan baik.Bahkan kerabat Prabu Kertabumi Raja Majapahit, yang bernama Raden Babirin dijodohkan dengan salah satu putrinya.

Sedangkan Dewa Niskala menikah dengan salah satu pengungsi wanita bersama Raden Babirin juga. Tapi hal ini mengundang kemarahan Raja Susuktunggal.



Sebab dalam Kerajaan Sunda Galuh telah menyepakati bahwa masyarakat Sunda tidak boleh menikah dengan masyarakat Majapahit pasca tragedi Perang Bubat.Atas pelanggaran yang dilakukan Raja Dewa Niskala, Raja Susuktunggal semakin geram.

Raja Susuktunggal ingin melampiaskan kemarahan ini dengan bertarung melawan Raja Dewa Niskala.Sebab ini bukan persoalan melanggar hukum saja, tapi sudah berhubungan harga diri masyarakat Sunda.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3218 seconds (0.1#10.140)