Triwulan II, Penyaluran Bansos Sembako dan PKH di Bandung Capai 95%

Minggu, 09 Juli 2023 - 15:38 WIB
loading...
Triwulan II, Penyaluran...
Ketua Satgas KCU Bandung Egia Rizky Priangga memastikan penyaluran bansos tahap kedua masih berjalan menyelesaikan penyaluran pada penambahan alokasi KPM yang belum menerima. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
BANDUNG - PT Pos Indonesia (Persero) membukukan kinerja yang apik dalam penyaluran bansos sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH). Pertengahan 2023 ini, bansos sembako dan PKH memasuki tahap kedua.

Salah satu wilayah di mana Kantor Pos juga melakukan penyaluran bansos Sembako dan PKH, yaitu Bandung.
Pada tahap pertama, bansos sembako dan PKH di Bandung telah tersalurkan kepada 14.800 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau sekitar 95%. Sementara bansos tahap kedua telah tersalurkan ke 16.000 KPM (92%).

Ketua Satgas KCU Bandung Egia Rizky Priangga memastikan penyaluran bansos tahap kedua masih berjalan menyelesaikan penyaluran pada penambahan alokasi KPM yang belum menerima. Dia yakin alokasi jumlah KPM ini masih akan tetap naik atau ada penambahan alokasi.

“Angka ini masih akan tetap naik karena masih dalam masa penyaluran. Jadi ada teman-teman kami yang masih melakukan penyaluran door to door, masih membayarkan secara komunitas baik di Kantorpos maupun di kecamatan," kata Egia dalam siaran persnya, Minggu (9/7/2023).

Terkait penyaluran tahap pertama yang tak menyentuh angka 100%, menurut Egia, terdapat kendala KPM yang tidak memenuhi syarat. "Jadi tetap masih ada sisa (KPM yang belum menerima Bansos). Namun, ini kami sudah laporkan juga kepada dinas sosial, aparat setempat, dan kami dapat hasil yang memang tidak bisa dibayarkan kembali," katanya.

Dalam menyalurkan Bansos Sembako dan PKH, Pos Indonesia menggunakan tiga metode yaitu pencairan. Yakni pencairan langsung di Kantor Pos, penyaluran di komunitas, dan metode pengantaran ke tempat tinggal KPM alias door to door.

Selain menerapkan ketiga metode tersebut, Pos Indonesia juga menggunakan teknologi yakni penggunaan aplikasi Pos Giro Cash (PGC). Dalam aplikasi tersebut, terdapat teknologi face recognition dan geotagging.

"Untuk metode penyaluran kali ini, kami memang selalu memakai aplikasi PGC namanya. Ini teknologi terkini karena bisa melihat dari face recognition, juga geotagging secara real time bisa terlihat," lanjutnya.

Executive General Manager Pos Indonesia Arif Yudha menjelaskan, mekanisme yang harus dilakukan KPM saat menerima bansos, terutama untuk yang melakukan pencairan langsung di Kantorpos. Pertama, penerima diminta melakukan pencocokan data dengan menunjukkan surat undangan dan KTP.

"Di situ akan dilihat datanya. Kami akan cocokkan baik data fisik secara KTP maupun apakah dia satu keluarga atau pengambilnya sendiri dari satu KPM," katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1331 seconds (0.1#10.140)