Kesaktian Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Simbol Melawan Kebatilan dan Kezaliman

Minggu, 09 Juli 2023 - 10:10 WIB
loading...
Kesaktian Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Simbol Melawan Kebatilan dan Kezaliman
Pangeran Diponegoro saat bertempur melawan penjajah Belanda selalu melengkapi diri dengan senjata pusaka. Di antaranya pusaka bernama Kanjeng Kyai Cokro. Foto/Rikjsmuseum
A A A
PAHLAWAN nasional Pangeran Diponegoro saat bertempur melawan penjajah Belanda selalu melengkapi diri dengan senjata pusaka. Sejumlah pusaka yang dimiliki sosok pangeran bernama asli Bendara Pangeran Harya Diponegara ini konon memiliki kesaktian tinggi.

Beberapa pusaka Pangeran Diponegoro di antaranya keris Kanjeng Kyai Bondoyudo, keris Kyai Nogo Siluman, hingga wedung Kyai Wreso Gumilar. Namun di antara deretan pusaka Pangeran Diponegoro ada sebuah pusaka yang istimewa.



Sekretaris Umum Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra Padi) Pandu Setyawan menyatakan, dari sekian banyak pusaka milik Pangeran Diponegoro ada sebuah pusaka yang cukup unik dan jarang disandang dipakai oleh sang Pangeran. Pusaka legendaris ini bernama Kanjeng Kyai Cokro.

"Kanjeng Kyai Cokro merupakan pusaka piandel, di mana hanya disandang saat momen khusus. Berbeda halnya dengan keris Kanjeng Kyai Bondoyudo, yang hampir selalu terlihat dipakai, bahkan mendampingi beliau hingga akhir hayat," ujar Pandu.



Menurutnya, terdapat pendapat bahwa Kanjeng Kyai Cokro merupakan sebuah pataka, bersimbol matahari dengan empat bintang dan dua bulan.

Hal ini dapat diartikan sebagai perlambang suatu perhimpunan atau pergerakan yang merefleksikan sebuah perjuangan melawan kebatilan dan kezaliman, dengan harapan keselamatan dunia serta akhirat untuk para pengikut Pangeran Diponegoro.



"Nama Kanjeng Kyai Cokro sendiri merujuk pada bentuknya, berupa cakra, yang dipakai dalam prosesi pelantikan Pangeran Diponegoro menjadi Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Abdul Hamid Herucakra Kabirul Mukminin Khalifatu Rasulillah Ats Tsani Ratu Paneteg Panatagama Satanah Jawi," urainya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3018 seconds (0.1#10.140)