Petani Madu Hutan di Maros Banjir Pesanan Selama Pandemi COVID-19

Senin, 27 Juli 2020 - 10:44 WIB
loading...
Petani Madu Hutan di...
Ilustarasi madu hutan. Foto/dok Okezone
A A A
MAROS - Petani madu hutan di Kabupaten Maros, Sulsel, banjir pesanan selama pandemi COVID-19 . Permintaan madu hutan mengalami lonjakan signifikan, bahkan hingga dua kali lipat. Banyak yang mencari komoditas tersebut lantaran manjur dalam meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh.

Salah seorang petani madu, Monru, mengatakan sepanjang masa pandemi virus corona, dirinya bersama anggota keluarganya harus lebih giat mencari madu di hutan Mallawa. Mereka harus melalui medan yang cukup ekstrem demi memenuhi permintaan madu hutan yang meningkat.

"Biasanya pengumpul hanya menyediakan 150 botol sebulan untuk memenuhi permintaan pelanggan atau pedagang, tapi sekarang empat bulan terakhir rata-rata 300 botol sebulan," kata petani asal Dusun Pangisoreng, Desa Batu Putih, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros itu, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Kerjasama dengan Unhas, PLN Peduli Bina Petani Lebah Madu

Kendati permintaan cukup tinggi pada masa pandemi untuk konsumsi madu dalam menjaga imunitas tubuh, mereka tidak menaikkan harga. Sebab, harga yang ditetapkan petani madu di Mallawa Rp100.000 per botol sudah standar dan disepakati kelompok petani madu.

Hal ini juga dibenarkan salah seorang tokoh masyarakat Mallawa yang juga Pembina Desa di Mallawa, H Bustam. Aktivitas petani madu di Mallawa cukup besar sehingga produksi madu hutan di daerah itu terkenal di kalangan masyarakat.

"Ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya mereka yang pekerjaannya berburu madu di hutan, sekaligus meningkatkan perekonomian desa," katanya.



Dia menjelaskan sebagai gambaran, pada musim panen madu hutan antara April-Agustus, rata-rata setiap petani mampu mendapatkan 300 botol sebulan. Di Jakarta, madu kualitas baik hasil budidaya dijual di jaringan toko besar seharga Rp120.000 sebotol ukuran 500 mililiter.

Diketahui, madu merupakan salah satu nutrisi alam yang telah dikenal kegunaannya bagi kesehatan manusia. Berbeda dengan madu budidaya dari peternakan lebah, madu hutan berasal dari lebah yang hidup bebas di hutan-hutan. Sarang madu hutan menggantung sering berada di pepohonan tinggi atau tebing yang sulit dijangkau dan berbahaya.
(tri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2158 seconds (0.1#10.140)