IPDN Himpun Data Angka Kemiskinan dan Stunting, Tasikmalaya Nomor 3 di Jabar

Rabu, 28 Juni 2023 - 05:58 WIB
loading...
IPDN Himpun Data Angka Kemiskinan dan Stunting, Tasikmalaya Nomor 3 di Jabar
Sebanyak 1.097 orang madya praja IPDN menggelar magang II di Kota Tasikmalaya. Hasilnya Tasikmalaya menempati urutan 3 jumlah kemiskinan tertinggi se-Jawa Barat. Foto/Ist
A A A
TASIKMALAYA - Sebanyak 1.097 orang madya praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menggelar magang II di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka berhasil menghimpun data angka kemiskinan dan stunting di Indonesia, khususnya di Tasikmalaya.

Tasikmalaya menempati urutan 3 jumlah kemiskinan tertinggi se-Jawa Barat. Sebelumnya, selama kurang lebih 12 hari para praja mengabdikan diri di 10 Kecamatan dan 69 Kelurahan di Kota Tasikmalaya dalam rangka pelaksanaan kegiatan magang III.



Praja IPDN ditempatkan di Kecamatan Bungursari, Cibeureum, Cihideung, Cipedes, Indihiang, Kawalu, Tawang, Mangkubumi, Tamansari dan Purbaratu.

Rektor IPDN, Hadi Prabowo yang hadir menutup kegiatan magang di Balai Kota Tasikmalaya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah yang telah mendukung dan memfasilitasi praja IPDN dalam melakukan kegiatan magang III.

“Mudah-mudahan pelaksanaan magang ini dapat membantu meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah kelurahan serta memberikan kontribusi khususnya dalam program pengentasan kemiskinan dan penuruan angka stunting di Kota Tasikmalaya,” ujar Hadi.

Berdasarkan tema magang yang diangkat, praja IPDN terinspirasi untuk menghasilkan inovasi bersama yang bertajuk Bersama Cikalang Stunting Teratasi (Beraksi) dengan program Gerakan Timbang Sampah Dapat Telor (Gempar) di Cikalang, Tasikmalaya.



Selain inovasi tersebut, Hadi mengatakan, praja IPDN juga telah berhasil menerapkan dan melaksanakan verifikasi serta validasi data program pengentasan kemiskinan dan stunting melalui aplikasi Kelurahan On Mobile.

“Praja melakukan kolaborasi dengan Pemkot Tasikmalaya untuk validasi data kemiskinan, praja memotret langsung di lapangan kondisi warga baik terkait rumah, pekerjaan dan lain sebagainya, serta langsung input data melalui aplikasi dalam penerapan dan pelaksanaan verifikasi data program pengentasan kemiskinan melalui Aplikasi Kelurahan On Mobile (Kelom),” tutur Hadi.

Masih menurutnya, saat ini progress verifikasi dan validasi data angka kemiskinan di maksud sudah berada pada angka 100 persen dari total jumlah KK miskin Kota Tasikmalaya sebelum divalidasi sebanyak 40.585 KK menjadi 23.542 KK. Sehingga terkoreksi 16.803 KK yang tidak masuk kategori masyarakat miskin berdasarkan data BPS yang mengacu pada 9 kriteria masyarakat miskin dari Kemensos.

“Dalam waktu 12 hari Praja dapat menyelesaikan validasi data kemiskinan yang real dan akurat. Aplikasi Kelom ini sangat bagus, karena dapat menghasilkan angka baru jumlah kemiskinan yang update dan akan menjadi acuan bagi Kota Tasikmalaya menjadi solusi untuk penurunan angka kemiskinan terkhususnya di Kota Tasikmalaya,” ujar Hadi.

Pada kesempatan ini pula praja IPDN secara langsung turun ke lapangan melihat kondisi warga Kota Tasikmalaya sekaligus membantu Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam mendistribusikan bantuan makanan kepada masyarakat penderita stunting.

Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah memberikan penghargaan kepada tujuh kelompok praja yang telah berhasil membantu verifikasi data kemiskinan di aplikasi Kelom.

“Adanya kegiatan magang dan kontribusi praja IPDN, pemerintah Kota Tasikmalaya akhirnya mampu mendeteksi dan memvalidasi data kemiskinan yang real dan akurat. Sehingga nantinya berdasarkan data yang telah diberikan oleh praja IPDN ini, kami akan mampu membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai dan tepat sasaran khususnya terkait masalah kemiskinan dan stunting,” ujar Cheka Virgowansyah.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1223 seconds (0.1#10.140)