Golkar: Pilih Cabup dan Cawabup yang Jelas Asal Usulnya
loading...
A
A
A
BANTUL - “Noto asli Bantul.. menang menang,... Noto asli Bantul makaryo mbangun deso ..menang menang.” Teriakan ratusan pengurus dan kader Partai Golkar Bantul ini mengema di Hotel Ros In Bantul.
Sabtu (25/7/2020) Partai Golkar tengah menggelar Musyawarah Daerah X Partai Golkar Kabupaten Bantul. Hadir sebagai tamu kehormatan pasanga calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul yang diusung Partai Golkar, Suharsono dan Totok Sudarto (Noto).
Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman dalam sambutanya secara tegas meminta pengurus dan kader Partai Golkar Bantul untuk memenangkan pasangan Noto.
“Jangan memilih pemimpin yang entho-entho. Wong Bantul pasti tahu entho-entho, mbuh kanane. Tidak jelas asal usulnya. Pilih pemimpin yang jelas asal usulnya, yang asli Bantul,” terangnya.( )
Gandung juga mengajak pengurus yang baru terpilih nanti segera turun ke lapangan untuk memenangkan pasangan Noto. Menurut Gandung, pasangan Noto memiliki komitmen yang kuat terhadap Pancasila. Mereka juga telah terbukti integritas dan kapabilitasnya.
“Jangan pilih pemimpin yang ingin mengubah-ubah Pancasila, ingin memeras-meras Pancasila. Memilih pemimpin itu yang jelas aranne dan parane. Pancasilais sejati tak memilih wong entho-entho, wong mbuh kanane,” tegas Gandung.
Dalam kesempatan itu Gandung menegaskan bahwa Partai Golkar berada di tengah-tengah. Golkar merupakan partai yang anti anti komunis, anti kilafah. Untuk itu dia mengajak para kader Golkar untuk melawan siapapun yang ingin memeras-meras Pancasila.
“Kita pilih Pak Suharsono dan Pak Darto (Totok Sudarto) ini tidak sembarangan. (pakai) salat Istiqoroh. Beliau (Suharsono-Totok Sudarto) juga Pancasilais sejati. Ini penting bagi Bantul, jangan sampai memilih pemimpin yang anti Pancasila. Kalau ada kader Golkar yang macem-macem saya gilas sendiri,” tegas Gandung disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu calon Bupati Suharsono dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Partai Golkar yang telah memberikan kepercayaan mengusung dirinya menjadi calon Bupati bantul. Menurut calon incumbent ini saat ini sejumlah partai sudah menyatakan dukungan kepada pasangan Noto yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, PKS, Nasdem dan PPP.
“Tinggal dua partai Demokrat dan PAN yang belum. Untuk Demokrat minggu depan kita akan ada pembicaraan, nek PAN alon-alon dulu,” terang Ketua DPC Partai Gerindra Bantul ini.
Suharsono juga berjanji tidak akan membangun dinasti. Menurutnya, tidak ada keinginan dari dirinya untuk selanjutnya menjagokan istri atau anaknya usai dia menjabat nanti.
“Siapa tahu pengganti saya setelah dua periode dari Golkar. Pak Totok (Totok Sudarto) itu kan kader Golkar. Saya tidak ingin menjagokan anak saya. Anak saya yang pertama lulusan Akpol sekarang di KPK, yang kedua juga sudah kerja dan yang kecil malah ingin jadi dewan. Nanti saya masukkan Golkar minta tolong Pak Gandung,” ujar Suharsono.
Dalam kesempatan itu Suharsono sebagai kepala daerah juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Partai Golkar yang telah berperan aktif di masyarakat dalam menanggulangi pandemi Corona. Partai Golkar melalui Golkar Peduli telah memiliki andil besar dalam pencegahan COVID-19.
“Kami di bantul menjadi saksi gerakan Golkar Peduli. Melalui penyemprotan disinfektan, pembagian APD, sembako dan lain sebagainya. Kami atas nama pemerintah memberikan apresiasi luar biasa terhadap Partai Golkar yang terus bergerak menangani COVID-19,” terangnya.(Baca juga : Warga Tionghoa di DIY Boleh Punya Hak Milik Tanah )
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Bantul, Paidi menyebut Musda juga digelar untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja pengurus Partai Golkar Bantul. “Termasuk konsolidasi memenangkan Noto,” ujarnya
.
Sabtu (25/7/2020) Partai Golkar tengah menggelar Musyawarah Daerah X Partai Golkar Kabupaten Bantul. Hadir sebagai tamu kehormatan pasanga calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul yang diusung Partai Golkar, Suharsono dan Totok Sudarto (Noto).
Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman dalam sambutanya secara tegas meminta pengurus dan kader Partai Golkar Bantul untuk memenangkan pasangan Noto.
“Jangan memilih pemimpin yang entho-entho. Wong Bantul pasti tahu entho-entho, mbuh kanane. Tidak jelas asal usulnya. Pilih pemimpin yang jelas asal usulnya, yang asli Bantul,” terangnya.( )
Gandung juga mengajak pengurus yang baru terpilih nanti segera turun ke lapangan untuk memenangkan pasangan Noto. Menurut Gandung, pasangan Noto memiliki komitmen yang kuat terhadap Pancasila. Mereka juga telah terbukti integritas dan kapabilitasnya.
“Jangan pilih pemimpin yang ingin mengubah-ubah Pancasila, ingin memeras-meras Pancasila. Memilih pemimpin itu yang jelas aranne dan parane. Pancasilais sejati tak memilih wong entho-entho, wong mbuh kanane,” tegas Gandung.
Dalam kesempatan itu Gandung menegaskan bahwa Partai Golkar berada di tengah-tengah. Golkar merupakan partai yang anti anti komunis, anti kilafah. Untuk itu dia mengajak para kader Golkar untuk melawan siapapun yang ingin memeras-meras Pancasila.
“Kita pilih Pak Suharsono dan Pak Darto (Totok Sudarto) ini tidak sembarangan. (pakai) salat Istiqoroh. Beliau (Suharsono-Totok Sudarto) juga Pancasilais sejati. Ini penting bagi Bantul, jangan sampai memilih pemimpin yang anti Pancasila. Kalau ada kader Golkar yang macem-macem saya gilas sendiri,” tegas Gandung disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu calon Bupati Suharsono dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Partai Golkar yang telah memberikan kepercayaan mengusung dirinya menjadi calon Bupati bantul. Menurut calon incumbent ini saat ini sejumlah partai sudah menyatakan dukungan kepada pasangan Noto yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, PKS, Nasdem dan PPP.
“Tinggal dua partai Demokrat dan PAN yang belum. Untuk Demokrat minggu depan kita akan ada pembicaraan, nek PAN alon-alon dulu,” terang Ketua DPC Partai Gerindra Bantul ini.
Suharsono juga berjanji tidak akan membangun dinasti. Menurutnya, tidak ada keinginan dari dirinya untuk selanjutnya menjagokan istri atau anaknya usai dia menjabat nanti.
“Siapa tahu pengganti saya setelah dua periode dari Golkar. Pak Totok (Totok Sudarto) itu kan kader Golkar. Saya tidak ingin menjagokan anak saya. Anak saya yang pertama lulusan Akpol sekarang di KPK, yang kedua juga sudah kerja dan yang kecil malah ingin jadi dewan. Nanti saya masukkan Golkar minta tolong Pak Gandung,” ujar Suharsono.
Dalam kesempatan itu Suharsono sebagai kepala daerah juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Partai Golkar yang telah berperan aktif di masyarakat dalam menanggulangi pandemi Corona. Partai Golkar melalui Golkar Peduli telah memiliki andil besar dalam pencegahan COVID-19.
“Kami di bantul menjadi saksi gerakan Golkar Peduli. Melalui penyemprotan disinfektan, pembagian APD, sembako dan lain sebagainya. Kami atas nama pemerintah memberikan apresiasi luar biasa terhadap Partai Golkar yang terus bergerak menangani COVID-19,” terangnya.(Baca juga : Warga Tionghoa di DIY Boleh Punya Hak Milik Tanah )
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Bantul, Paidi menyebut Musda juga digelar untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja pengurus Partai Golkar Bantul. “Termasuk konsolidasi memenangkan Noto,” ujarnya
.
(nun)