Tolak Bantuan, Walikota Minta Pengertian RW dan Buat Skala Prioritas
loading...
A
A
A
PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak, yang tidak terdata di dalam data Kementerian Sosial.
Namun, ada beberapa Ketua RW yang menolak bantuan. Mereka menolak dengan alasan jumlah bantuan tidak sesuai dengan data yang mereka usulkan.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengakui, ada tiga kelurahan, yang Ketua RW-nya menolak bantuan itu. Pertama Ketua RW di Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kelurahan Tanah Datar dan Kelurahan Kota Tinggi di Kecamatan Pekanbaru Kota.
"Kenapa tiga Kelurahan, satu di Simpang Baru, Tanah Datar dan Kota Tinggi, tidak mau terima bantuan. Karena para RW tetap minta diberikan sebanyak yang mereka usulkan. Nah sementara tim verifikasi dari tim gugus berpedoman kepada beberapa kriteria, maka kita salurkan sebanyak mereka yang dapat," kata Wali Kota, Senin (27/4/2020).
Wali Kota menjelaskan, secara profesional, kecamatan yang padat penduduk tentu dapat lebih banyak. Apalagi seperti Tenayan Raya yang warga miskinnya lebih banyak.
"Tentu kita secara profesional dan juga melihat kondisi yang real. Dari yang miskin itu, mana yang lebih miskin lagi. Karena kita juga terbatas," kata Wali Kota.
Ia meminta para RW membuat skala prioritas. "Tapi, dari yang ada, tentu kita berikan skala prioritas. Yang betul-betul miskin membutuhkan. Itulah kita utamakan," jelasnya.
Namun, ada beberapa Ketua RW yang menolak bantuan. Mereka menolak dengan alasan jumlah bantuan tidak sesuai dengan data yang mereka usulkan.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengakui, ada tiga kelurahan, yang Ketua RW-nya menolak bantuan itu. Pertama Ketua RW di Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kelurahan Tanah Datar dan Kelurahan Kota Tinggi di Kecamatan Pekanbaru Kota.
"Kenapa tiga Kelurahan, satu di Simpang Baru, Tanah Datar dan Kota Tinggi, tidak mau terima bantuan. Karena para RW tetap minta diberikan sebanyak yang mereka usulkan. Nah sementara tim verifikasi dari tim gugus berpedoman kepada beberapa kriteria, maka kita salurkan sebanyak mereka yang dapat," kata Wali Kota, Senin (27/4/2020).
Wali Kota menjelaskan, secara profesional, kecamatan yang padat penduduk tentu dapat lebih banyak. Apalagi seperti Tenayan Raya yang warga miskinnya lebih banyak.
"Tentu kita secara profesional dan juga melihat kondisi yang real. Dari yang miskin itu, mana yang lebih miskin lagi. Karena kita juga terbatas," kata Wali Kota.
Ia meminta para RW membuat skala prioritas. "Tapi, dari yang ada, tentu kita berikan skala prioritas. Yang betul-betul miskin membutuhkan. Itulah kita utamakan," jelasnya.
(atk)