Terdampak Kemarau Panjang, 12.000 Hektare Lahan Jagung di Tanah Karo Kritis

Rabu, 21 Juni 2023 - 23:20 WIB
loading...
Terdampak Kemarau Panjang,...
Akibat kemarau panjang hasil produksi jagung asal Tanah Karo diprediksi bakal menurun yang berpengaruh terhadap produksi jagung nasional. Foto/Ist
A A A
KARO - Kemarau panjang yang melanda Karo, Sumatera Utara berdampak besar terhadap hasil produksi jagung nasional. Dataran tinggi sentra penghasil jagung nomor empat terbesar tingkat nasional ini telah sebulan lebih mengalami kekeringan.

Hasil survei lapangan Komunitas Petani Jagung Indonesia (KPJI) Karo, diperhitungkan lahan yang terdampak kemarau sejak Mei 2023 mencapai 12.000 hektare (ha). Jumlah tersebut meliputi enam kecamatan sentra penghasil jagung yang ada di wilayah Tanah Karo.


“Kecamatan yang terdampak terluas ada dua, yaitu Kecamatan Tiga Binanga seluas 5.513 hektare dan Mardinding sekitar 4.000 hektare. Sisanya lahan jagung di Kecamatan Lau Baleng, Juhar, Munte, dan Kutabuluh” ujar Sekretaris KPJI Karo, Sapta Sebayang, Rabu (21/6/2023).

Paling terdampak adalah jagung musim tanam Maret 2023 lalu. Sapta Sebayang mengatakan, apabila dalam kurun waktu sepekan ke depan tidak hujan, maka akan terjadi penurunan produksi sebanyak 50 persen. Bahkan bisa mencapai 70 persen, jika kemarau berkepanjangan hingga 2-3 pekan mendatang.

Data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Karo, luas tanaman jagung pada 2022 mencapai 103.648 ha. Meliputi Kecamatan Munte 12.777 ha, Kutabuluh 11.319 ha, Tiga Binanga 22.799 Ha, Lau Baleng 17.483 ha, Mardingding 18.692 ha, dan Kecamatan Juhar seluas 9.778 ha.

Sedangkan pada 2023 hingga Mei, luas pertanaman jagung di Karo seluas 56.128 ha. Kawasan pertanian jagung itu meliputi Kecamatan Munte seluas 7.825 ha, Kutabuluh 5.325 ha, Tiga Binanga 12.102 ha, Lau Baleng 9.946 Ha, Mardingding seluas 11.605 ha, dan Kecamatan Juhar seluas 3.727 ha.



Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Karo-Karo menjelaskan, Tanah Karo berkontribusi sebanyak 39 persen total pasokan kebutuhan jagung Sumatera Utara. Dia menambahkan, mengenai penurunan produksi akibat kemarau panjang belum dapat dirinci secara detail.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2631 seconds (0.1#10.140)