Kisah Tari Kuda Lumping di Nimbokrang Papua, Bisa Eksis dan Jadi Daya Tarik Wisata

Rabu, 21 Juni 2023 - 18:46 WIB
loading...
Kisah Tari Kuda Lumping di Nimbokrang Papua, Bisa Eksis dan Jadi Daya Tarik Wisata
Kesenian tradisional kuda lumping berkembang di Nimbokrang, Jayapura, Papua dan eksis hingga sekarang. Foto/iNews TV/Edy Siswanto
A A A
JAYAPURA - Kesenian tradisional kuda lumping ternyata ada dan berkembang di Papua dan tetap eksis hingga sekarang. Di antaranya di Nimbokrang, Jayapura yang menjadi daya tarik wisata.

Kuda lumping yang juga sering disebut jaran kepang atau jathilan merupakan tarian tradisonal Jawa. Kesenian ini identik dengan sekelompok prajurit menunggangi kuda/jaran kepang.



Tak hanya di tempat asalnya di tanah Jawa, seni tari ini juga mampu bangkit di tanah rantau Bumi Cenderawasih, Papua.

Ketua seni tari kuda lumping Taruna Kuda Birawa Nimbokrang, Paito menjelaskan jika eksistensi seni tari kuda lumping tak lepas dari peran serta seluruh masyarakat. Perhatian dan dukungan sangat penting untuk terus membangkitkan kesenian ini.

"Karena tanpa dukungan dan komitmen bersama sangat susah untuk menghidupkan kesenian kuda lumping ini di Nimbokrang," kata Paito, Rabu (21/6/2023).

Komitmen itu berupa dukungan pemerintah dengan program maupun dukungan langsung berupa bantuan pembinaan.



"Kami hari ini dikujungi wakil rakyat yan datang melihat langsung dan memberikan bantuan. Ini sangat membantu kami, dukungan langsung pemerintah sangat kami butuhkan untuk kelangsungan seni tradisional ini," ujar Paito.

Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Kabupaten Jayapura, Cintya Ruliani Talantan saat menghadiri pagelaran Tari Kuda Lumping di Nimbokrang mengakui seni tari tradisional merupakan bagian tak terpisahkan dari promosi pariwisata.

Dia menjelaskan bahwa kuda lumping merupakan seni tradisional yang harus tetap lestari dan menjadi sarana hiburan masyarakat.

"Ini kami sangat apresiasi ya, apalagi di daerah ini seni tari kuda lumping menjadi salahsatu hiburan bagi masyarakat, jadi harus tetap dilestarikan," ujarnya.

Kuda Lumping selain dapat dinikmati masyarakat sendiri, juga bisa dijadikan ajang promosi wisata. Terlebih wilayah Nimbokrang merupakan kawasan dengan kunjungan turis mancanegara yang lumayan banyak.

"Tari kuda lumping selain bisa menjadi tontonan warga sendiri, juga menjadi saya tarik wisatawan asing, seperti tadi ada turis yang hadir juga. Sehingga ini harus ditingkatkan," tandasnya.

Oleh karena itu perlu dijaga kelestariannya melalui regenarsi sehingga bisa tetap eksis.

"Jangan sampai redup, harus tetap eksis. Regenarsi perlu dilakukan supaya berkelanjutan,"katanya.

Cintya juga mengapresiasi solidaritas para pegiat seni Tari Kuda Lumping yang ada di Papua, baik dari Kota/Kabupaten Jayapura maupun Kabupaten Keerom dan Sarmi.

"Solidaritas ini terus dipupuk, saling mengisi, saling meramaikan sehingga seni tari ini terus berkelanjutan untuk anak cucu nanti," pungkasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1609 seconds (0.1#10.140)