Ini Tampang Pelaku Mutilasi di Solo saat Perankan 113 Adegan Rekonstruksi

Rabu, 21 Juni 2023 - 15:07 WIB
loading...
Ini Tampang Pelaku Mutilasi...
Tersangka Suyono alias Yono (50), pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap korban Rohmadi alias Madun (51) di Solo menjalani rekonstruksi 113 adegan. Foto/MPI/R August
A A A
SOLO - Tersangka Suyono alias Yono (50), pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap korban Rohmadi alias Madun (51) di Solo, Jawa Tengah menjalani rekonstruksi. Dia memerankan sebanyak 113 adegan rekonstruksi, Rabu (21/6/2023).

Rekonstruksi kasus mutilasi pria bertato naga Rohmadi, warga Kampung Keprabon Wetan, Keprabon, Banjarsari, Kota Solo menghadirkan tersangka, Suyono alias Yono (50), warga Begalon, Laweyan, Kota Solo.



Lokasi pertama yakni Toko Meubel Yanto di Solo Baru, Grogol, Sukoharjo. Penjagaan ketat dilakukan oleh aparat kepolisian saat rekonstruksi digelar.



Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukoharjo Rini Triningsih turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam rekonstruksi adegan banyak dilakukan di dalam toko meubel. Adegan awal memerankan Yono saat timbul niat menghabisi nyawa Rohmadi. Yono nampak sempat bingung, dan membeli teh hangat di hik (angkringan) yang ada di sekitar Toko Meubel Yanto.

Selanjutnya adalah adegan pelaku sempat memberikan makanan senilai Rp13 ribu untuk korban karena uang korban kurang sehingga harus berutang dulu.



Beberapa saat kemudian, pelaku kemudian membunuh korban, lalu memutilasinya menjadi beberapa bagian. Dalam memerankan adegan tersebut, Yono lebih banyak menunduk dengan raut wajah sedih.

Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit mengatakan, pelaku memotong tubuh korban menjadi tujuh bagian. Potongan tubuh itu dimasukan ke dalam beberapa kantung plastik.

Pelaku menggunakan sepeda motor korban untuk membuang potongan tubuh itu ke aliran Kali Jenes.

"Ada 113 adegan, dari awal pembunuhan, pemotongan, hingga pembuangan. Tujuannya untuk mengetahui dan menyingkronkan antara keterangan pelaku dan saksi di TKP. Yang terang biar tambah terang," kata Kapolres kepada awak media, Rabu (21/6/2023).

Sigit menuturkan, selama adegan rekonstruksi ini belum ada temuan baru. Sejumlah adegan yang diperankan masih sesuai dengan keterangan saksi dan pelaku.

Saat disinggung kesadisan pelaku, Kapolres mengatakan pelaku sangat tega.

"Namanya mutilasi pasti kok tega banget. Kalau orang biasa tak akan tega memotong-motong menjadi tujuh," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kejari Sukoharjo Rini Triningsih menambahkan, rekonstruksi ini sangat diperlukan untuk melengkapi berkas perkara. Sebab, gambarannya akan semakin gamblang dan jelas dari awal hingga akhir kasus ini.

"Kami nanti akan menerima berkas tahap 1, kami akan teliti apakah sudah lengkap atau belum. Dengan rekonstruksi ini, kita akan memiliki gambaran sebelum membaca BAP, jadi lebih mudah bagi kami mempelajari bagaimana kasus mutilasi ini," kata Rini.

Jika nantinya ada keterangan yang tidak sinkron antara saksi dan pelaku, Rini mengatakan akan diulang lagi hingga sesuai kronologi yang sebenarnya.

"Jika ada yang tidak sesuai, akan kami ulang lagi. Kalau sudah sesuai, berarti sudah cocok. Kami menyusun dakwaan sudah jelas, dan akan kita buktikan di persidangan nanti," pungkasnya.

Selain di Toko Meubel Yanto, rekonstruksi juga akan dilakukan di tempat pembuangan potongan jenazah di Jembatan Ngasinan dan Jembatan Joyontakan.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1789 seconds (0.1#10.140)