Ganjar Takjub Sejarah Pendidikan di Ponpes Darunnahdlatain NWDI
loading...
A
A
A
LOMBOK - Bakal Calon Presiden (Bacapres) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo mengaku kagum dengan Pondok Pesantren Darunnahdlatain NWDI Pancor, Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pengakuan itu disampaikan Ganjar setelah berkunjung langsung ke pondok pesantren pada Minggu (18/6/2023).
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga sempat berziarah ke makam pahlawan nasional Syekh Muhammad Zainuddin Abdul Majdi dan bersilaturahmi dengan tuan guru, kiai, para santri di ponpes tersebut.
Makam Syekh Muhammad Zainuddin Abdul Majdi yang merupakan kakek Tuan Guru Bajang (THB) Muhammad Zainul Majdi memang berada dalam kompleks ponpes tersebut.
Sekitar satu jam, Ganjar berada di ponpes tersebut, yang diawali dengan kegiatan ziarah. Di Pesantren, Ganjar juga melaksanan salat berjemaah, hingga berdialog dengan penghuni ponpes.
"Santrinya luar biasa, datang dari seluruh pelosok. Yang luar biasa adalah pondok ini berdiri sebelum Indonesia merdeka. Yang menarik dobrakannya, kontribusinya kepada bangsa dan negara dalam pendidikan formal dan klasikal yang dibuka pertama di sini," kata Ganjar.
Usia dari pesantren juga mencuri perhatian Ganjar. Pondok pesantren itu diketahui berdiri pada 1943. Ganjar menilai, pendidikan formal untuk perempuan juga sangat kuat di sana.
"Pendidikan formal untuk perempuan dibuat di sini, sehingga di sini saya tanya banyak santri yang dari luar NTB datang ke sini, mereka tahu dari YouTube, ada juga yang tahu dari guru-gurunya, tuan guru yang dulu belajar di sini, sekarang sudah menyebar ke seluruh Indonesia dan mereka punya pondok, berceritalah mereka sehingga banyak anak-anaknya santriwati ini pengin mondok ke sumbernya, jadi mereka ke sini," katanya.
Pengakuan itu disampaikan Ganjar setelah berkunjung langsung ke pondok pesantren pada Minggu (18/6/2023).
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga sempat berziarah ke makam pahlawan nasional Syekh Muhammad Zainuddin Abdul Majdi dan bersilaturahmi dengan tuan guru, kiai, para santri di ponpes tersebut.
Makam Syekh Muhammad Zainuddin Abdul Majdi yang merupakan kakek Tuan Guru Bajang (THB) Muhammad Zainul Majdi memang berada dalam kompleks ponpes tersebut.
Sekitar satu jam, Ganjar berada di ponpes tersebut, yang diawali dengan kegiatan ziarah. Di Pesantren, Ganjar juga melaksanan salat berjemaah, hingga berdialog dengan penghuni ponpes.
"Santrinya luar biasa, datang dari seluruh pelosok. Yang luar biasa adalah pondok ini berdiri sebelum Indonesia merdeka. Yang menarik dobrakannya, kontribusinya kepada bangsa dan negara dalam pendidikan formal dan klasikal yang dibuka pertama di sini," kata Ganjar.
Usia dari pesantren juga mencuri perhatian Ganjar. Pondok pesantren itu diketahui berdiri pada 1943. Ganjar menilai, pendidikan formal untuk perempuan juga sangat kuat di sana.
"Pendidikan formal untuk perempuan dibuat di sini, sehingga di sini saya tanya banyak santri yang dari luar NTB datang ke sini, mereka tahu dari YouTube, ada juga yang tahu dari guru-gurunya, tuan guru yang dulu belajar di sini, sekarang sudah menyebar ke seluruh Indonesia dan mereka punya pondok, berceritalah mereka sehingga banyak anak-anaknya santriwati ini pengin mondok ke sumbernya, jadi mereka ke sini," katanya.