Pemberdayakan Masyarakat, GP Takalar Pelatihan Membuat Pupuk Kompos
loading...
A
A
A
TAKALAR - Relawan Gerakan Panrannuangku (GP) Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali menggalakkan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Kali ini mereka menggelar pelatihan pembuatan pupuk kompos.
Simpatisan Ganjar Pranowo ini menghadirkan penyuluh pertanian Abdul Azis Daeng Tobo sebagai pemateri pelatihan. Proses pembuatan pupuk kompos ini tergolong mudah.
”Hanya dengan bahan-bahan mudah didapat seperti sampah rumah tangga, dedaunan kering, hingga kotoran hewan ternak masyarakat bisa membuat kompos untuk membantu produktivitas tanaman,” kata Koordinator GP Takalar Amir Irwan di Kelurahan Bontokadatto, Kecamatan Polombangkeng Selatan, Kabupaten Takalar, Sabtu (17/6/2023).
Amir mengatakan, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar yang bekerja sebagai petani dengan beragam komoditas pangan seperti padi, kacang hijau, dan jagung. "Pada hari ini, kami mengajak masyarakat untuk mengolah kotoran sapi dan sampah menjadi berkah dengan membuat pupuk kompos," ujarnya.
Umumnya masyarakat masih kurang memahami proses pengelolaan sampah dengan baik. Selama ini sampah hanya dikelola dengan cara dibakar atau dikumpulkan dan dibuang.
Pemakaian pupuk kompos yang tergolong organik secara berkelanjutan dapat memicu perkembangan organisme tanah. Dari sisi kesehatan, kompos lebih aman dan menyehatkan bagi manusia karena terdiri dari susunan bahan-bahan organik.
Masyarakat tampak begitu antusias mengikuti acara tersebut. Mereka memerhatikan setiap proses yang dijelaskan pemateri untuk membuat pupuk kompos dari limbah organik.
Salah satu warga, Nurlena (40) mengaku antusias mengikuti pelatihan pupuk kompos ini. Apalagi ini kali pertama dirinya mengetahui cara membuatnya.
"Merasa puas kami dapat pengalaman untuk cara membuat pupuk kompos. Buat saya belum pernah ada pelatihan ini. Nanti saya ingin aplikasikan buat kebun dan sawah, biasanya nanam jagung," ujarnya.
Simpatisan Ganjar Pranowo ini menghadirkan penyuluh pertanian Abdul Azis Daeng Tobo sebagai pemateri pelatihan. Proses pembuatan pupuk kompos ini tergolong mudah.
”Hanya dengan bahan-bahan mudah didapat seperti sampah rumah tangga, dedaunan kering, hingga kotoran hewan ternak masyarakat bisa membuat kompos untuk membantu produktivitas tanaman,” kata Koordinator GP Takalar Amir Irwan di Kelurahan Bontokadatto, Kecamatan Polombangkeng Selatan, Kabupaten Takalar, Sabtu (17/6/2023).
Amir mengatakan, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar yang bekerja sebagai petani dengan beragam komoditas pangan seperti padi, kacang hijau, dan jagung. "Pada hari ini, kami mengajak masyarakat untuk mengolah kotoran sapi dan sampah menjadi berkah dengan membuat pupuk kompos," ujarnya.
Umumnya masyarakat masih kurang memahami proses pengelolaan sampah dengan baik. Selama ini sampah hanya dikelola dengan cara dibakar atau dikumpulkan dan dibuang.
Pemakaian pupuk kompos yang tergolong organik secara berkelanjutan dapat memicu perkembangan organisme tanah. Dari sisi kesehatan, kompos lebih aman dan menyehatkan bagi manusia karena terdiri dari susunan bahan-bahan organik.
Masyarakat tampak begitu antusias mengikuti acara tersebut. Mereka memerhatikan setiap proses yang dijelaskan pemateri untuk membuat pupuk kompos dari limbah organik.
Salah satu warga, Nurlena (40) mengaku antusias mengikuti pelatihan pupuk kompos ini. Apalagi ini kali pertama dirinya mengetahui cara membuatnya.
"Merasa puas kami dapat pengalaman untuk cara membuat pupuk kompos. Buat saya belum pernah ada pelatihan ini. Nanti saya ingin aplikasikan buat kebun dan sawah, biasanya nanam jagung," ujarnya.
(poe)