Waspada! Musim Kemarau, 27 Kabupaten/Kota di Jatim Berpotensi Kekeringan

Rabu, 14 Juni 2023 - 07:57 WIB
loading...
Waspada! Musim Kemarau,...
Memasuki musim kemarau, 27 kabupaten dan kota di Jatim rawan kekeringan.Foto/ilustrasi
A A A
SURABAYA - Memasuki musim kemarau, sekitar 27 kabupaten/kota di Jawa Timur (Jatim) berpotensi kekeringan. Ke-27 kabupaten/kota itu terdiri dari 1.617 dusun, 844 desa/kelurahan dan 221 Kecamatan.

Sebanyak 844 desa/kelurahan terbagi dalam 500 kering kritis, 253 kering langka dan 91 kering langka terbatas. Estimasi warga terdampak dari kekeringan di Jatim tahun ini sebanyak 1.6664.433 jiwa dengan jumlah 655.277 kepala keluarga (KK).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, musim kemarau 2023 di Jatim diperkirakan terjadi pada Mei 2023 hingga September 2023. Dimana puncak musim kemarau akan terjadi di bulan Agustus 2023 dan akhir Juli 2023 bagi sebagian wilayah di Jatim.

“Pekan lalu kita sudah melakukan apel Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) di Kaliandra Resort, Pasuruan. Namun yang juga kita harus waspadai berikutnya adalah potensi bencana kekeringan,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Selasa (13/6/2023).

Khofifah menambahkan, bahwa tim gabungan dari BNPB, BPBD, sinergi Pemkab dan Pemkot, serta komunitas relawan telah disinergikan guna memaksimalkan upaya pencegahan maupun penanggulangan bencana kekeringan.

"Melihat penurunan dari kasus Karhutla, kita optimis bahwa kekeringan di Jatim akan bisa ditanggulangi dengan baik. Tentunya dengan gabungan dari BNBP, BPDB, Pemda, dan para relawan," tandasnya.

Tak hanya itu, BPBD Jatim juga telah melaksanakan dopping air bersih ke beberapa desa terdampak. Pemberian bantuan berupa tandon dan jerigen telah dilakukan 38 daerah dengan rincian sebanyak 350 buah tandon dan 10.000 buah jerigen.

Pengiriman air bersih telah dilakukan di Kabupaten Situbondo pada 24 Mei 2023 lalu. Pengiriman Air bersih PDAM dilakukan ke lokasi wilayah yang terdampak kekurangan air bersih akibat mesin pompa bor ( Sibel ) rusak. Sehingga air tidak dapat mengalir ke rumah warga. Lokasi pengiriman yaitu di Kampung Polay Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa.

Selain itu, saat ini juga sedang berlangsung pengiriman air bersih ke Kabupaten Blitar. Pengiriman air bersih ini dilakukan akibat adanya kekurangan air bersih imbas kerusakan saluran air di hulu sungai Lekso di Desa Tangkil Kecamatan Mlingi.

"Kita akan terus melakukan mitigasi dan penanganan untuk bencana-bencana di musim kemarau ini. Baik antisipasi kebakaran hutan dan lahan maupun kekeringan," pungkas Khofifah.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1855 seconds (0.1#10.140)