Gubernur Sumsel Didesak Copot Kasat Pol PP karena Dinilai Arogan
loading...
Puluhan anggota Satpol PP Pemprov Sumsel mendesak gubernur mencopot kasatpol PP karena dinilai arogan dan tidak memperjuangkan anak buahnya. Foto: Ilustrasi
A
A
A
PALEMBANG - Puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mendesak Gubernur Herman Deru agar mengganti Kasat Pol PP, Aris Saputra, lantaran dinilai arogan.
Tuntutan tersebut terungkap setelah puluhan anggota Satpol PP Provinsi Sumsel menggelar aksi demonstrasi di Halaman Kantor Gubernur Sumsel.
Selain bersikap arogan, hal lain yang dituntut agar Aris Saputra dicopot dari jabatannya sebagai Kasat Pol PP Provinsi Sumsel yakni adanya dugaan pungutan liar (Pungli).
Ruzi Samsaris, ASN Satpol PP Sumsel mengatakan, bahwa aksi demonstrasi tersebut dilakukan sebagai bentuk ketidaknyamanan para anggota yang telah memuncak dan dilakukan secara spontan.
"Selama ini kami anggap di Kantor Sat Pol PP kurang kondusif, kerjanya selalu tegang dan selalu mendapatkan arogansi pimpinan. Maka kami menuntut agar Kasat di ganti," ujar Ruzi, Rabu (7/6/2023).
Menurut Ruzi, situasi kerja yang kurang kondusif membuat para anggota Satpol PP Provinsi Sumsel merasa tidak nyaman dalam menjalan tugas.
"Ada juga dugaan pungli yang turut dikeluhkan oleh anggota Satpol PP Provinsi Sumsel," bebernya.
Menurutnya, Kasat Pol PP Sumsel sering berlaku kasar dan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas kepada anggota, meskipun itu melakukan kesalahan kecil. Atas dasar itulah, Gubernur Sumsel didesak agar segera mencopot Aris Saputra dari jabatannya.
"Sebenarnya ini sudah berlangsung sejak beliau mimpin. Namun ini puncaknya karena ada teman-teman mendapatkan kekerasan dan merasa tersakiti," kata dia.
Ruzi menilai, selama ini Kasat Pol PP Sumsel, Aris Saputra, tidak pernah memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan para anggota.
"Misal, biasanya dapat pakaian kerja, namun di masa kepimpinan Kasat yang ini tidak," ketusnya.
Sementara itu, Kasat Pol PP Provinsi Sumsel Aris Saputra saat dihubungi belum bisa memberikan komentar atas sikap anggotanya.
"Saya yakin semoga semua akan tetep baik-baik saja. Kita niat baik dan bekerja baik saja," tandasnya.
Tuntutan tersebut terungkap setelah puluhan anggota Satpol PP Provinsi Sumsel menggelar aksi demonstrasi di Halaman Kantor Gubernur Sumsel.
Selain bersikap arogan, hal lain yang dituntut agar Aris Saputra dicopot dari jabatannya sebagai Kasat Pol PP Provinsi Sumsel yakni adanya dugaan pungutan liar (Pungli).
Ruzi Samsaris, ASN Satpol PP Sumsel mengatakan, bahwa aksi demonstrasi tersebut dilakukan sebagai bentuk ketidaknyamanan para anggota yang telah memuncak dan dilakukan secara spontan.
"Selama ini kami anggap di Kantor Sat Pol PP kurang kondusif, kerjanya selalu tegang dan selalu mendapatkan arogansi pimpinan. Maka kami menuntut agar Kasat di ganti," ujar Ruzi, Rabu (7/6/2023).
Menurut Ruzi, situasi kerja yang kurang kondusif membuat para anggota Satpol PP Provinsi Sumsel merasa tidak nyaman dalam menjalan tugas.
"Ada juga dugaan pungli yang turut dikeluhkan oleh anggota Satpol PP Provinsi Sumsel," bebernya.
Menurutnya, Kasat Pol PP Sumsel sering berlaku kasar dan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas kepada anggota, meskipun itu melakukan kesalahan kecil. Atas dasar itulah, Gubernur Sumsel didesak agar segera mencopot Aris Saputra dari jabatannya.
"Sebenarnya ini sudah berlangsung sejak beliau mimpin. Namun ini puncaknya karena ada teman-teman mendapatkan kekerasan dan merasa tersakiti," kata dia.
Ruzi menilai, selama ini Kasat Pol PP Sumsel, Aris Saputra, tidak pernah memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan para anggota.
"Misal, biasanya dapat pakaian kerja, namun di masa kepimpinan Kasat yang ini tidak," ketusnya.
Sementara itu, Kasat Pol PP Provinsi Sumsel Aris Saputra saat dihubungi belum bisa memberikan komentar atas sikap anggotanya.
"Saya yakin semoga semua akan tetep baik-baik saja. Kita niat baik dan bekerja baik saja," tandasnya.
(nic)
Explore More