Satgas Yonif RK 115/ML Dorong Generasi Muda di Puncak Jaya Papua Tingkatkan Semangat Nasionalisme
loading...
Satgas Yonif RK 115/ML menggelar pembekalan nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada siswa SMP di Kampung Pruleme, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Foto/Ist
A
A
A
PUNCAK JAYA - Satgas Yonif RK 115/ML menunjukkan kepeduliannya terhadap generasi muda di Papua melalui kegiatan pembekalan materi nasionalisme dan wawasan kebangsaan.
Prajurit TNI dari Tanah Sanggamara ini mengajarkan nilai-nilai kebangsaan kepada siswa SMPN 1 Mulia di Kampung Pruleme, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
Kunjungan Pasiter Satgas Letda Inf Hadi Priyono bersama dengan beberapa anggota pos pun disambut dengan antusias oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Mulia, Yusuf Kala'bunga.
"Terima kasih kepada anggota Satgas Yonif RK 115/ML yang telah datang dan mau turun langsung untuk menyampaikan materi wawasan kebangsaan dan nasionalisme di SMPN 1 Mulia," ungkap Yusuf Kala'bunga, seperti dikutip dari laman Kodamim TNI AD pada Sabtu (3/6/2023).
"Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan rasa Nasionalisme dan cinta Tanah Air terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dari siswa-siswi SMPN 1 Mulia khususnya," lanjutnya.
Dalam pemaparannya kepada siswa, Satgas Yonif RK 115/ML turut menyampaikan tentang sejarah masuknya Papua sebagai salah satu Provinsi di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal tersebut merupakan salah satu poin penting untuk para siswa, terutama generasi muda Papua agar mereka tidak terprovokasi oleh ulah pihak-pihak yang berupaya membelokkan sejarah bergabungnya Papua ke dalam NKRI.
"Generasi muda Papua harus mengetahui sejarah yang benar, jangan sampai terpengaruh oleh informasi yang salah dan mengikuti perjuangan kelompok yang salah, yaitu kelompok yang ingin memisahkan Papua dari NKRI," papar Hadi Priyono yang mewakili Dansatgas Yonif RK 115/ML.
Agar proses pembekalan ini bisa lebih diterima para siswa, Pasiter Satgas pun menggelar kuis di akhir penyampaian materi. Sebagai apresiasi, siswa yang mampu menjawab dengan benar akan mendapat hadiah.
Hal ini sekaligus untuk memberi motivasi agar para siswa peduli dengan makna nasionalisme dan cinta kebangsaan NKRI.
Para siswa pun tampak sangat bersemangat untuk bertanya tentang arti nasionalisme dan bagaimana wujud rasa cinta kebangsaan. Mereka juga bersaing untuk menjawab pertanyaan dari Satgas Yonif RK 115/ML.
Hadi Priyono sangat berterima kasih kepada Kepala SMPN 1 Mulia beserta para guru dan murid yang menerima pihaknya dengan tangan terbuka.
"Kami sekaligus sampaikan salam hormat dan salam kebangsaan dari Dansatgas Yonif RK 115/ML. Semoga melalui kegiatan ini juga terjalin komunikasi yang baik antara pihak sekolah SMPN 1 Mulia dengan segenap anggota satgas Yonif RK 115/ML," pungkasnya.
Prajurit TNI dari Tanah Sanggamara ini mengajarkan nilai-nilai kebangsaan kepada siswa SMPN 1 Mulia di Kampung Pruleme, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
Kunjungan Pasiter Satgas Letda Inf Hadi Priyono bersama dengan beberapa anggota pos pun disambut dengan antusias oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Mulia, Yusuf Kala'bunga.
"Terima kasih kepada anggota Satgas Yonif RK 115/ML yang telah datang dan mau turun langsung untuk menyampaikan materi wawasan kebangsaan dan nasionalisme di SMPN 1 Mulia," ungkap Yusuf Kala'bunga, seperti dikutip dari laman Kodamim TNI AD pada Sabtu (3/6/2023).
"Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan rasa Nasionalisme dan cinta Tanah Air terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dari siswa-siswi SMPN 1 Mulia khususnya," lanjutnya.
Dalam pemaparannya kepada siswa, Satgas Yonif RK 115/ML turut menyampaikan tentang sejarah masuknya Papua sebagai salah satu Provinsi di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal tersebut merupakan salah satu poin penting untuk para siswa, terutama generasi muda Papua agar mereka tidak terprovokasi oleh ulah pihak-pihak yang berupaya membelokkan sejarah bergabungnya Papua ke dalam NKRI.
"Generasi muda Papua harus mengetahui sejarah yang benar, jangan sampai terpengaruh oleh informasi yang salah dan mengikuti perjuangan kelompok yang salah, yaitu kelompok yang ingin memisahkan Papua dari NKRI," papar Hadi Priyono yang mewakili Dansatgas Yonif RK 115/ML.
Agar proses pembekalan ini bisa lebih diterima para siswa, Pasiter Satgas pun menggelar kuis di akhir penyampaian materi. Sebagai apresiasi, siswa yang mampu menjawab dengan benar akan mendapat hadiah.
Hal ini sekaligus untuk memberi motivasi agar para siswa peduli dengan makna nasionalisme dan cinta kebangsaan NKRI.
Para siswa pun tampak sangat bersemangat untuk bertanya tentang arti nasionalisme dan bagaimana wujud rasa cinta kebangsaan. Mereka juga bersaing untuk menjawab pertanyaan dari Satgas Yonif RK 115/ML.
Hadi Priyono sangat berterima kasih kepada Kepala SMPN 1 Mulia beserta para guru dan murid yang menerima pihaknya dengan tangan terbuka.
"Kami sekaligus sampaikan salam hormat dan salam kebangsaan dari Dansatgas Yonif RK 115/ML. Semoga melalui kegiatan ini juga terjalin komunikasi yang baik antara pihak sekolah SMPN 1 Mulia dengan segenap anggota satgas Yonif RK 115/ML," pungkasnya.
(shf)
Lihat Juga :
