Pemprov Sumsel Ubah Strategi Penanganan Karhutla

Kamis, 23 Juli 2020 - 16:29 WIB
loading...
Pemprov Sumsel Ubah...
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Sri Mulyono Herlambang, Kolonel Pnb Firman Wirayudha|Foto SINDOnews
A A A
PALEMBANG - Meski sebagian besar wilayah Sumatera Selatan masih mengalami hujan dengan intensitas sedang, namun upaya penanganan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus dimaksimalkan.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2020 ini strategi penanganan karhutla diubah. Satgas karhutla lebih mengedepankan strategi pencegahan atau mitigasi, sehingga sebelum api menjadi besar dan meluas langsung dilakukan pemadaman.

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Sri Mulyono Herlambang, Kolonel Pnb Firman Wirayudha mengatakan, strategi penanganan karhutla ini diubah karena mengambil pengalaman karhutla di Sumsel yang telah terjadi di setiap tahun. "Biasanya penanganan karhutla saat sudah ada api, kita menerbangkan helikopter untuk waterbombing. Namun sekarang kita ubah strateginya. Kini kita intensif melakukan patroli di udara, di lokasi yang kerap sangat rentan terjadi karhutla," kata Firman, Kamis (23/07/2020).

Sejauh ini, kata Firman, dari hasil patroli pihaknya sudah banyak menemukan adanya asap yang keluar dari lahan yang terbakar. Untuk itu, helikopter yang ada langsung melakukan pengeboman air diatas lahan yang terbakar itu. "Setiap hari kita lakukan patroli dan sejauh ini selalu ditemukan adanya api. Kita tidak mau ambil resiko, karena jika didiamkan api akan membesar. Sehingga kita langsung lakukan pemadaman dengan waterbombing," kata dia.(Baca: 6 Pelaku Pembakar Lahan Diamankan Polda Sumatera Selatan )

Dijelaskan Firman, sejak 28 Mei hingga 22 Juni 2020 tercatat sudah dilakukan teknik modifikasi cuaca sebanyak 38 sorti dengan penyemaian garam mencapai 28 ton. Namun, setelah 28 Juni 2020 tidak lagi dilakukan penyemaian garam karena pesawat yang digunakan untuk TMC sudah dikembalikan ke pusat.

"Jadi untuk sekarang TMC tidak lagi dilakukan di Sumsel. Kita pun mengintensifkan patroli yang sampai sekarang sudah tercatat 100,6 jam terbang. Sehari kita lakukan 2 kali patroli," jelasnya. Sampai saat ini, lanjut Firman, pengeboman air diatas lahan terbakar sudah dilakukan sebanyak 70 kali terbang dengan masing-masing bisa melakukan 40 kali pengeboman sebanyak 4.000-5.000 liter air.

"Sehari bisa tiga helikopter waterbombing yang beroperasi. Banyak yang bertanya kenapa kita lakukan waterbombing padahal masih hujan, sebenarnya ini adalah langkah efektif untuk pencegahan. Jangan sampai api sudah besar, baru kita bergerak. Sekarang ini upaya kami, ada api kecil kita langsung turun. Bahkan tanpa hotspot pun kita tetap lakukan patroli udara," tandasnya.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
TNI Evakuasi 42 Tenaga...
TNI Evakuasi 42 Tenaga Pengajar dan Kesehatan usai Serangan KKB di Distrik Anggruk Yahukimo
Kapten Muljono: Legenda...
Kapten Muljono: Legenda Penerbang Tempur Indonesia yang Menggetarkan Nyali Penjajah
3 Potret Sangar Hard...
3 Potret Sangar Hard Gumay Kenakan Seragam PSHT dan TNI, Lengkap dengan Kisah Keanggotaannya
Panglima TNI Jenderal...
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Resmikan Masjid Baret TNI di Pangandaran
Penampakan Kirab Maung...
Penampakan Kirab Maung MV3 di Lanud Husein Sastranegara hingga Gedung Sate
TNI Buru Anggota OPM...
TNI Buru Anggota OPM yang Membunuh Warga Dekai di Yahukimo
Sejarah 3 Kodim di Surabaya...
Sejarah 3 Kodim di Surabaya yang Dilebur KSAD, Ada yang Muncul usai G30S/PKI
Alasan 3 Kodim di Surabaya...
Alasan 3 Kodim di Surabaya Dilebur, Dipimpin Pangdam Mayjen TNI Rudy Saladin
Detik-detik Anggota...
Detik-detik Anggota TNI Terkapar Ditembak Tentara Pecatan di Belitung
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Preman...
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun 9 Eps 29: Kesalahpahaman yang Picu Pengeroyokan
Menkes Bagikan Tips...
Menkes Bagikan Tips Terhindar Diare, Batuk, hingga Pilek saat Mudik Lebaran 2025
Analis Sebut Kebijakan...
Analis Sebut Kebijakan Isolasionis AS Bisa Percepat Dedolarisasi
Berita Terkini
Jelang Lebaran, Kemenko...
Jelang Lebaran, Kemenko Polkam Pastikan Distribusi Logistik di Jawa Barat Aman
43 menit yang lalu
Puncak Arus Mudik di...
Puncak Arus Mudik di GT Kalikangkung, Volume Kendaraan Naik 169 Persen
49 menit yang lalu
Update Mudik 2025: 83.031...
Update Mudik 2025: 83.031 Kendaraan Melintas di Jalur Gentong Tasikmalaya
50 menit yang lalu
DPR ke Krakatau Steel...
DPR ke Krakatau Steel Cilegon: Dorong Industri Baja Nasional Berkembang
1 jam yang lalu
Gempa Myanmar Jadi Peringatan,...
Gempa Myanmar Jadi Peringatan, HIPMI Jaya Dorong Regulasi Bangunan Antigempa di Jakarta
1 jam yang lalu
Lembaga Falakiyah NU...
Lembaga Falakiyah NU Sampang Pantau Hilal Idulfitri 2025 di Pelabuhan Taddan Camplong
2 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Rusia Bisa...
3 Alasan Rusia Bisa Ubah Prancis Menjadi Chernobyl Raksasa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved