Pengguna Sepeda Motor Diajak Tertib dengan Jargon Jateng Gayeng

Kamis, 23 Juli 2020 - 15:08 WIB
loading...
Pengguna Sepeda Motor Diajak Tertib dengan Jargon Jateng Gayeng
Kapolda Jateng Irjen Pol Achmad Luthfie (kiri) didampingi Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Arman Achdiat saat meninjau Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Candi 2020 di Semarang, Kamis (23/7/2020). Foto/Ist
A A A
SEMARANG - Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng Kombes Pol Arman Achdiat selaku kepala operasional Operasi Patuh Candi 2020 mengajak pengguna sepeda motor berpartisipasi aktif meningkatkan keselamatan dan menurunkan angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Ajakan itu didasari fakta bahwa populasi sepeda motor di Jateng hampir separuh atau setara 46% dari jumlah penduduk. Total terdapat 15.924.197 unit sepeda motor di antara 34.718.201 jiwa warga Jateng.

“Mari wujudkan lalu lintas jalan yang asyik, aman, nyaman dan menyenangkan. Pokoknya gayeng sebagaimana digelorakan Pak Gubernur dengan Jateng Gayeng-nya,” kata Dirlantas di sela Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Candi 2020, Kamis (23/7/2020).
(Baca juga: Joged di Exit Tol Sentono Pekalongan, 7 Emak-emak Diperiksa Polisi)

Operasi Patuh Candi 2020 digelar serentak se-Jateng mulai 23 Juli hingga 5 Agustus 2020, melibatkan 2.614 personel. Menurut Arman Achdiat, jargon Jateng Gayeng yang diperkenalkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo sangat relevan dengan program keselamatan lalu lintas jalan. Dia meyakini andai suasana jalan itu gayeng, menyenangkan, menggembirakan, tanpa ngotot-ngototan apalagi saling pelotot, jumlah kecelakaan di jalan raya turun dengan sendirinya. Dengan suasana jalan menyenangkan, toleransi antarpengendara terbangun dengan baik. (Baca juga: Mbah Diyono Terharu Dikunjungi Hetty Andika Perkasa)

Dirlantas menyebut salah satu faktor penyebab kecelakaan adalah kecepatan tinggi, helm tidak standar SNI dan melawan arus. Selain itu menyalip dalam posisi yang tidak memungkinkan serta memotong jalan secara mendadak. Faktor-faktor itu, tambah dia, lebih banyak disebabkan kondisi psikologi pengendara yang emosional.

Sebagai gambaran di tahun 2019 terjadi 517 kecelakaan lalulintas di Jateng melibatkan sepeda motor, 78 kasus mobil barang, 69 kasus melibatkan kendaraan roda empat dan melibatkan bus 9 kasus. Data kecelakaan lalu lintas jalan ini sangat memprihatinkan. Keterlibatan sepeda motor jauh lebih besar dibandingkan keterlibataan jenis kendaraan lain seperti truk dan bus

Fakta tersebut menjadi alasan pemilihan prioritas penindakan menyusul jumlah keterlibatan sepeda motor yang tinggi dalam kejadian kecelakaan lalu lintas. Sebab, jika pengemudi sepeda motor tenang, jernih dan stabil emosinya, maka peluang terjadinya laka lantas bisa ditekan.

Selain populasinya besar, sepeda motor multiguna untuk berbagai jenis perjalanan mulai dari perjalanan ke tempat kerja, ke sekolah, berbelanja, rekreasi dan sosial serta jenis perjalanan lainnya.

Arman Achdiat memastikan partisipasi yang diharapkan tidak muluk-muluk, sederhana saja. "Persiapkan kendaraan dan hati dengan baik sebelum memacu motor. Jangan asal pancal langsung go. Sederhana, bukan?” ujarnya.

Sementara itu Kapolda Jateng Irjen Pol Achmad Luthfie selaku penanggung jawab operasi dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Candi 2020 mengemukakan, tindakan selama operasi mengedepankan faktor humanis seiring pandemi COVID-19. Sasarannya adalah tindakan pendisiplinan masyarakat dalam berlalulintas serta kepatuhan menjalankan adaptasi kebiasaan baru memutus penyebaran COVID-19.

Mengingat operasi dilakukan di tengah pandemi COVID-19, Kapolda Jateng meminta kegiatan ini dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan serta cara penindakan yang humanis dan persuasif. "Kedepanakan tindakan preemtif dan preventif, baru tindakan penegakan hukum," tegasnya.

Preemtif atau upaya meniadakan niat pelanggaran dan preventif yang dilakukan dengan meminimalisasi peluang terjadinya pelanggaran masing-masing diberi porsi 40%. Sedangkan penegakan hukum 20%.

Selain fokus pada upaya menekan angka kecelakaan Operasi Patuh Candi 2020 juga mengawasi 62 titik lokasi wisata yang sudah mulai dibuka untuk umum di Jateng menyusul libur panjang akhir bulan ini, termasuk pengamanan salat Idul Adha serta pengendalian arus kendaraan di jalur tol dan arteri untuk kelancaran distribusi logistik.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1700 seconds (0.1#10.140)