Asal Usul Nama dan Sejarah Sukoharjo, Berawal dari Pelarian Pasukan Mbah Brewok
loading...
A
A
A
Tempat tersebut saat itu dinamakan menjadi Dusun Plosorejo, Dusun Nganginan, hingga ke Dusun Wakung. Saat perjalanannya menuju Dusun Wakung Mbah Brewok menemukan pohon suko dan beristirahat di bawahnya.
Saat beristirahat sambil sedikit demi sedikit membabat hutan untuk dijadikan tempat singgah, Mbah Brewok mendengar suara nyaring burung kutut yang berbunyi, “Kung.. Kung.. Kung”. Hingga akhirnya tempat terakhir yang Mbah Brewok singgahi diberi nama Dusun Wakung.
Dusun Wakung kini menjadi tempat terakhir dari perjalanan Mbah Brewok mencari tempat singgah setelah menyusuri hutan dan membabatnya untuk dijadikan tempat singgah. Mbah Brewok dan anak buahnya memutuskan untuk menetap di Dusun Wakung yang memiliki banyak pohon suko.
Dusun Wakung tak lama kemudian menjadi ramai dan Mbah Brewok memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Desa Sukoharjo. Mbah Brewok pun atas kegigihannya mampu mempersatukan empat dusun dalam satu desa yang kemudian semakin ramai dan tentram sampai saat ini.
Pada tanggal 16 Februari 1874, Sunan Pakubuwono IX dan Residen Surakarta, Keucheneus membuat perjanjian. Berdasarkan surat perjanjian tersebut sekarang ditetapkan bahwa Kamis, 7 Mei 1874 menjadi tanggal berdirinya Kabupaten Sukoharjo
Sukoharjo juga menjadi tempat lahirnya sebuah hasil karya khas indonesia yang bernama batik keris. Batik Keris merupakan sebuah perusahaan batik yang didirikan di Kelurahan Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Indonesia pada tahun 1946 oleh Kasoem Tjokrosaputro (Kwee Som Tjiok).
Perusahaan ini umumnya menghasilkan berbagai macam produk tekstil, seperti baju dan produk kerajinan tangan. Saat ini Batik Keris memiliki lebih dari 125 gerai di seluruh Indonesia. (MG/Ayu Yunita Rahmawati)
Saat beristirahat sambil sedikit demi sedikit membabat hutan untuk dijadikan tempat singgah, Mbah Brewok mendengar suara nyaring burung kutut yang berbunyi, “Kung.. Kung.. Kung”. Hingga akhirnya tempat terakhir yang Mbah Brewok singgahi diberi nama Dusun Wakung.
Dusun Wakung kini menjadi tempat terakhir dari perjalanan Mbah Brewok mencari tempat singgah setelah menyusuri hutan dan membabatnya untuk dijadikan tempat singgah. Mbah Brewok dan anak buahnya memutuskan untuk menetap di Dusun Wakung yang memiliki banyak pohon suko.
Dusun Wakung tak lama kemudian menjadi ramai dan Mbah Brewok memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Desa Sukoharjo. Mbah Brewok pun atas kegigihannya mampu mempersatukan empat dusun dalam satu desa yang kemudian semakin ramai dan tentram sampai saat ini.
Pada tanggal 16 Februari 1874, Sunan Pakubuwono IX dan Residen Surakarta, Keucheneus membuat perjanjian. Berdasarkan surat perjanjian tersebut sekarang ditetapkan bahwa Kamis, 7 Mei 1874 menjadi tanggal berdirinya Kabupaten Sukoharjo
Sukoharjo juga menjadi tempat lahirnya sebuah hasil karya khas indonesia yang bernama batik keris. Batik Keris merupakan sebuah perusahaan batik yang didirikan di Kelurahan Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Indonesia pada tahun 1946 oleh Kasoem Tjokrosaputro (Kwee Som Tjiok).
Perusahaan ini umumnya menghasilkan berbagai macam produk tekstil, seperti baju dan produk kerajinan tangan. Saat ini Batik Keris memiliki lebih dari 125 gerai di seluruh Indonesia. (MG/Ayu Yunita Rahmawati)
(shf)