Geger Pesan Berantai, Warga Jateng Tertipu Pengobatan Ida Dayak di Alun-Alun Semarang
loading...
A
A
A
SEMARANG - Sejumlah warga berbagai daerah di Jateng menjadi korban kabar hoaks pengobatan alternatif Ida Dayak di Kota Semarang, Senin (8/5/2023). Mereka berdatangan ke kawasan Alun-Alun Kota Semarang di Kawasan Johar.
“Berita adanya pengobatan Ida Dayak yang akan dilaksanakan di Alun-Alun Johar tidak benar,” kata Kapolsek Semarang Tengah Kompol Indra Romantika di depan Masjid Agung Kauman, Kota Semarang.
Warga berdatangan karena adanya pesan berantai di media sosial termasuk WhatsApp yang mengabarkan Ida Dayak akan berpraktik di Kota Semarang pada 8-10 Mei 2023.
Kapolsek mengatakan, pesan hoaks berantai inilah yang membuat warga berdatangan. Mereka yang datang berangkat dari berbagai daerah, mulai dari Cilacap, Kebumen hingga Rembang.
“Informasinya yang hadit tidak hanya dari Kota Semarang ada juga dari luar kota, spesifikasinya masih dalam pendataan,” lanjutnya.
Polisi memasang spanduk dan memberikan imbauan langsung ke warga di lokasi bahwa kabar itu hoaks alias tidak benar.
Kapolsek mengatakan warga yang sudah terlanjur mendaftar termasuk mentransfer sejumlah uang untuk bisa mendatangi kantornya untuk membuat laporan.
Salah satu warga yang kecele, Mafiroh (57) merasa kecewa. Dia mengaku mendapatkan informasi adanya pengobatan itu sejak seminggu lalu.
“Ngapusi (menipu), katanya Subuh tadi sudah banyak. Kalau yang ada (punya uang) pada di hotel (menginap). Aku kecewa sampai di sini, aku sendirian loh. Kalau yang lain banyak, ada yang bawa temen,” kata warga asal Kabupaten Demak itu.
“Berita adanya pengobatan Ida Dayak yang akan dilaksanakan di Alun-Alun Johar tidak benar,” kata Kapolsek Semarang Tengah Kompol Indra Romantika di depan Masjid Agung Kauman, Kota Semarang.
Warga berdatangan karena adanya pesan berantai di media sosial termasuk WhatsApp yang mengabarkan Ida Dayak akan berpraktik di Kota Semarang pada 8-10 Mei 2023.
Kapolsek mengatakan, pesan hoaks berantai inilah yang membuat warga berdatangan. Mereka yang datang berangkat dari berbagai daerah, mulai dari Cilacap, Kebumen hingga Rembang.
“Informasinya yang hadit tidak hanya dari Kota Semarang ada juga dari luar kota, spesifikasinya masih dalam pendataan,” lanjutnya.
Polisi memasang spanduk dan memberikan imbauan langsung ke warga di lokasi bahwa kabar itu hoaks alias tidak benar.
Kapolsek mengatakan warga yang sudah terlanjur mendaftar termasuk mentransfer sejumlah uang untuk bisa mendatangi kantornya untuk membuat laporan.
Salah satu warga yang kecele, Mafiroh (57) merasa kecewa. Dia mengaku mendapatkan informasi adanya pengobatan itu sejak seminggu lalu.
“Ngapusi (menipu), katanya Subuh tadi sudah banyak. Kalau yang ada (punya uang) pada di hotel (menginap). Aku kecewa sampai di sini, aku sendirian loh. Kalau yang lain banyak, ada yang bawa temen,” kata warga asal Kabupaten Demak itu.
(shf)