Cerita Partai Masyumi: Pernah Menjadi Kekuatan Politik Terbesar di Indonesia

Senin, 08 Mei 2023 - 11:10 WIB
loading...
Cerita Partai Masyumi:...
Partai Masyumi pernah menjadi kekuatan politik terbesar di Indonesia.Foto/ilustrasi
A A A
BLITAR - Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) sebagai partai politik berbasis agama Islam dalam perjalanan sejarah NKRI pernah menjadi kekuatan terbesar.

Masyumi berdiri pada 24 Oktober 1943 menyusul dilarangnya Partai Syarikat Islam Indonesia dan Partai Islam Indonesia oleh penjajah Jepang.

Masyumi mula-mula sebuah federasi dari empat organisasi Islam, yakni NU, Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam dan Persatuan Umat Islam Indonesia. Namun dalam perjalanannya kemudian berubah menjadi partai politik.

Baca juga: Pedagang Malang Plaza Ungkap Dugaan Pelanggaran Pidana Pengelola Mal Pasca Kebakaran

Pada awal pemerintahan Presiden Soekarno atau Bung Karno, yakni tepatnya masa Demokrasi Liberal, kekuatan politik Masyumi telah mengungguli PNI (Partai Nasionalis Indonesia) yang hanya meraup 41 kursi atau 18 %.

Pada Agustus 1952, sebagai salah satu dari 16 partai yang masuk di parlemen, Masyumi memiliki sebanyak 50 kursi atau 21 %, dan sekaligus menjadi yang terbesar. Pencapaian Masyumi membuktikan kekuatan Islam melebihi kaum nasionalis.

“Masyumi berkat perannya yang menentukan di penghujung revolusi serta di saat kelahiran Republik persatuan, maka ia tampil sebagai kekuatan politik utama di era rezim baru dengan 50 kursi di parlemen,” demikian dikutip dari buku Partai Masjumi, Antara Godaan Demokrasi & Islam Integral (2013).

Dalam peta politik nasional, Masyumi secara tegas dan gamblang mewakili kekuatan kutub Islam. Sedangkan PNI mewakili kutub golongan kaum nasionalis.

Berbeda dengan Masyumi yang banyak mengambil peran di penghujung revolusi, PNI lebih banyak mendapat untung dari sentimen kebanyakan rakyat Indonesia, yakni yang selalu mengasosiasikannya dengan Bung Karno.

PNI menjadi pewaris tradisi nasionalis akbar di masa sebelum perang sekaligus partai tunggal yang berdiri sehari setelah proklamasi kemerdekaan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2760 seconds (0.1#10.140)