Lestarikan Seni Islam, Generasi Muda Belajar Hadrah Selawat Al-Banjari
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Kesenian Hadrah Al Banjari seringkali menjadi pengiring setiap kegiatan keagamaan maupun umum. Berdasarkan hal tersebut, Gus Gus Nusantara (GGN) Jatim mengadakan Pelatihan Hadrah Selawat Al-Banjari di Majelis Taklim Nurul Hikmah, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (5/5/2023).
Kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat masyarakat menggelar kegiatan rutinan grup selawat. "Tujuannya mengasah keterampilan dan menggunggah kembali kegiatan selawatan Al-Banjari yang sudah makin dilupakan generasi muda karena tergerus kesenian era modern saat ini. Agar para ansor (generasi muda) bisa kembali mau mempelajari selawat Al-Banjari seperti ini," kata Wakil Koordinator GGN Jatim Gus Hasan Bashori.
Kurangnya keterampilan dan pemahaman menjadikan kegiatan kesenian Hadrah Al-Banjari dirasakan kurang.
Sehingga pentingnya pembelajaran berkelanjutan agar para generasi mampu menguasai kesenian tersebut.
"Selain karena makin tergerusnya era modern saat ini, selawat Al-Banjari sangat penting sekali dipelajari," tandasnya.
Sepanjang proses konsolidasi tersebut, GGN mendapatkan penerimaan dan respons positif dari masyarakat setempat. Gus Hasan melihat agenda tersebut menjadi momentum mengenalkan nilai-nilai keislaman secara luas.
Termasuk bisa menarik minat dan ketertarikan masyarakat terhadap kesenian bernuansa Islam. "Kegiatan itu juga sebagai momentum untuk melangsungkan kegiatan majelis taklim yang bisa dikembangkan secara lebih masif dan bervariasi," tuturnya.
Kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat masyarakat menggelar kegiatan rutinan grup selawat. "Tujuannya mengasah keterampilan dan menggunggah kembali kegiatan selawatan Al-Banjari yang sudah makin dilupakan generasi muda karena tergerus kesenian era modern saat ini. Agar para ansor (generasi muda) bisa kembali mau mempelajari selawat Al-Banjari seperti ini," kata Wakil Koordinator GGN Jatim Gus Hasan Bashori.
Kurangnya keterampilan dan pemahaman menjadikan kegiatan kesenian Hadrah Al-Banjari dirasakan kurang.
Sehingga pentingnya pembelajaran berkelanjutan agar para generasi mampu menguasai kesenian tersebut.
"Selain karena makin tergerusnya era modern saat ini, selawat Al-Banjari sangat penting sekali dipelajari," tandasnya.
Sepanjang proses konsolidasi tersebut, GGN mendapatkan penerimaan dan respons positif dari masyarakat setempat. Gus Hasan melihat agenda tersebut menjadi momentum mengenalkan nilai-nilai keislaman secara luas.
Termasuk bisa menarik minat dan ketertarikan masyarakat terhadap kesenian bernuansa Islam. "Kegiatan itu juga sebagai momentum untuk melangsungkan kegiatan majelis taklim yang bisa dikembangkan secara lebih masif dan bervariasi," tuturnya.
(poe)