Destinasi Paralayang Bukit Sungkroo Jadi Ikon Wisata Baru Mojokerto

Selasa, 21 Juli 2020 - 11:36 WIB
loading...
Destinasi Paralayang Bukit Sungkroo Jadi Ikon Wisata Baru Mojokerto
Uji coba atlet paralayang di bukit Sungkroo, Desa/Kecamatan Trawas, Mojokerto. Bukit ini memiliki ketinggian 1.234 Mdpl.Foto/SINDOnews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Mojokerto bakal memiliki destinasi wisata baru yakni destinasi wisata paralayang . Olah raga ekstrem ini rencananya bakal dibuka di Bukit Sungkroo di Desa/Kecamatan Trawas.

Pemerintah Desa (Pemdes) Trawas, akhir-akhir ini memang tengah getol mempersiapkan destinasi wisata tersebut. Uji coba penerbangan juga telah dilakukan akhir pekan kemarin.

Selama tiga hari, sejumlah atlet paralayang dari Kabupaten Malang melakukan uji coba terbang dari bukit dengan ketinggian 1.234 Mdpl itu. (BACA JUGA: Trio Mutan Roger Federer, Nadal dan Djokovic Hidup di Dunia Lain)

Kepala Desa Trawas Wuliyono mengungkapkan, destinasi wisata olah raga paralayang ini diharapkan akan menjadi icon wisata baru di di Kabupaten Mojokerto. Menurutnya destinasi wisata paralayang di bukit Sungkroo ini sudah direncanakan sejak 10 tahun yang lalu.

"Namun baru bulan ini bisa terlaksana, setelah kami bertemu tim ahli paralayang dari Malang. Kita sudah pikirkan lama untuk membuat wisata paralayang ini," kata Wuliyono, Selasa (21/7/2020). (BACA JUGA: TNI AL Gelar Latihan Tempur di Perairan Teluk Jakarta)

Destinasi wisata paralayang di bukit Sungkroo ini bakal memanjakan mata para wisatawan. Lantaran dari bukti ini, para penikmat paralayang bakal disuguhkan pemandangan alam dari atas awan dengan ketinggian 1.345 Mdpl. Wisatawan juga bisa melihat keelokan Gunung Penanggungan, Arjuno dan hamparan alam yang eksotis.

"Lokasi paralayang ini ada di atas ketinggian 1.234 Mdpl. Jarak antara puncak dengan landasan ini memiliki selisih 500 Mdpl, sehingga kita bisa menikmati pemandangan alam yang bagus," imbuh Wuliyono.

Selain menjadikan ikon destinasi wisata baru, wisata paralayang di Desa Trawas diharapkan untuk pemberdayaan perekonomian masyarakat, tentunya setelah resmi dibuka. Dalam hal ini, Pemdes Trawas juga bekerja sama dengan pihak Perhutani, lantaran lahan yang digunakan sebagian besar di bawah naungan Perhutani.

"Ini kita siapkan lahan seluas sekitar 8,5 hektare, area ini merupakan tanah kas desa (TKD) yang nantinya untuk landasan landing. Selain itu juga untuk area parkir, pujasera juga terminal untuk shuttle kendaraan khusus menuju puncak bukit Sungkroo," terangnya. (BACA JUGA: Sepatu Ini Sengaja Dirancang agar Tampak Kotor)

Namun demikian, merealisasikan destinasi wisata paralayang di bukit Sungkroo diakui Wuliyono memang tidak mudah. Sebab, anggaran yang dibutuhkan untuk menyiapkan sarana dan prasarana terhitung lumayan besar. Seperti pembangunan landasan dan pujasera.

"Belum lagi untuk penyediaan peralatan serta pelatihan bagi warga desa yang nantinya akan dijadikan pilot. Sejauh ini, semua kebutuhan itu masih berusaha kita siapkan terlebih dahulu, sebelum destinasi wisata ini dibuka untuk masyarakat umum," paparnya. (BACA JUGA: Direksi Sarinah Dirombak, Menteri Erick Thohir Copot Dirut)

Kendati demikian, Wuliyono memastikan, bakal segera merealisasikan destinasi wisata olah raga paralayang di bukit Sungkroo ini. Pasca uji coba tersebut, Pemdes akan segera melakukan kordinasi dengan sejumlah pihak yang bersangkutan. Sehingga destinasi olah raga paralayang ini bisa dinikmati dan menjadi ikon wisata baru.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1661 seconds (0.1#10.140)