Pasukan Emak-Emak Berjibaku di TMMD : Angkut Batu hingga Dorong Gerobak
loading...
A
A
A
SEMARANG - Program T entara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-108 yang dilaksanakan serentak di empat kabupaten wilayah Kodam IV/Diponegoro telah memasuki pekan ke-4.
Progres pembangunan yang dicapai baik fisik maupun non fisik juga terlihat signifikan. Hal ini tidak terlepas dari peran serta dari berbagai komponen masyarakat, yang salah satunya adalah peran aktif ibu-ibu baik perorangan maupun kelompok.
“Peran ibu-ibu dalam mensukseskan TMMD tidak bisa dipandang sebelah mata. Justru mereka multi peran dari pangkal hingga ujung. Merekalah yang membantu menyiapkan logistik dengan memasak di dapur, tapi tidak sedikit dari mereka juga membantu bapak-bapaknya mengangkut material” ungkap Kapendam Letkol Kav Susanto, Senin (20/7/2020).(Baca juga : Akan ke Perbatasan, Banteng Raider Geber Latihan Tempur )
Kapendam mengungkapkan, dari hasil pantauan yang dilakukan Tim Liput Pendam IV/Diponegoro , di lokasi TMMD mereka tak segan-segan turut membantu mengangkut batu, mendorong gerobak, menyelesaikan sasaran fisik dan mensuplai kebutuhan makan anggota Satgas dan warga yang bekerja.
Seperti yang dilakukan ibu-ibu Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. mereka berjibaku menyiapkan logistik untuk para anggota Satgas dan warga dengan memasak di dapur umum.
Koordinator dapur umum di TMMD Tambakselo Purwodadi, Jamari mengatakan bahwa sudah sejak hari pertama pelaksanaan TMMD, dirinya dan ibu-ibu memasak di dapur umum, untuk keperluan logistik Pak Tentara dan warga yang tengah kerja di lapangan.
Susanto menambahkan, semangat kaum wanita dalam menyukseskan TMMD juga terlihat di Banyumas, Sragen dan Bantul. Bahkan di Banyumas, satu-satunya Babinsa Wanita dari Koramil 15 Pekuncen, Kodim 0701 Banyumas, Serma (K) Iska juga turun langsung ke lapangan untuk mengerjakan dan mengarahkan warga Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas untuk menyelesaikan sasaran fisik pengecoran jalan sepanjang 1,8 Kilometer, di Bukit Munggang.
“Saya melihat sendiri ada Babinsa perempuan ikut ngecor jalan dan mengkoordinir ibu-ibu dalam menyediakan makan bagi Satgas dan masyarakat yang ngecor jalan. Salut dan terima kasih telah memotivasi warga kami untuk lebih semangat dalam bekerja,” ucap Carik (Sekretaris Desa) Desa Petahunan, Sukmono yang menyaksikan langsung kiprah Babinsa Wanita dari Kodim 0701/Banyumas.
Untuk diketahui, pelibatan Babinsa Kowad itu justru mendongkrak semangat Satgas TMMD dan masyarakat yang sedang mengejar target jalan sepanjang 375 meter. Ini menunjukkan bahwa perempuan berkesempatan yang sama berperan dalam hidup dan kehidupan, tidak ada lagi perbedaan gender, diskriminasi dan sikap pembedaan lainnya.
Sementara ibu-ibu di Desa Baleharjo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen yang juga aktif ambil bagian dalam gelaran TMMD. Para Srikandi yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga itu ikut serta dalam kegiatan pengecoran jalan penghubung Desa Baleharjo dengan Desa Gebang, sepanjang 947 meter.
Salah satunya adalah Daryati,45, warga RT 17, bersama warga Desa Baleharjo lainnya ikut membantu personel TNI yang terlibat dalam program TMMD tersebut.
"Kami juga ingin membantu bapak-bapak tentara mengecor untuk jalan lho. Saya gak enak kalau jalan yang nantinya dinikmati saya hanya melihat saja bapak-bapak TNI dari pagi sampai sore mengecor jalan. Semangat ya pak," kata Daryati.(Baca juga : TMMD, Kemanunggalan TNI-Rakyat yang Tak Lekang Oleh Waktu )
Pun demikian dengan Ibu-Ibu PKK di TMMD di Kabupaten Bantul, seperti yang diungkapkan Pasiter Kodim Bantul Kapten Chb Hermanto. Para Srikandi Bantul itu rajin menyiapkan logistik berupa makanan untuk Satgas TMMD yang bertugas di Poskotis. Dengan suka rela, ibu ibu PKK Dusun Turi memberikan waktunya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan TMMD di Sumberagung, Jetis.
“Keberhasilan TMMD tidak bisa hanya mengandalkan peran TNI saja, akan tetapi perlu dukungan dari semua unsur masyarakat yang saling bersinergi termasuk kaum hawa,” ucap Kapendam.
Progres pembangunan yang dicapai baik fisik maupun non fisik juga terlihat signifikan. Hal ini tidak terlepas dari peran serta dari berbagai komponen masyarakat, yang salah satunya adalah peran aktif ibu-ibu baik perorangan maupun kelompok.
“Peran ibu-ibu dalam mensukseskan TMMD tidak bisa dipandang sebelah mata. Justru mereka multi peran dari pangkal hingga ujung. Merekalah yang membantu menyiapkan logistik dengan memasak di dapur, tapi tidak sedikit dari mereka juga membantu bapak-bapaknya mengangkut material” ungkap Kapendam Letkol Kav Susanto, Senin (20/7/2020).(Baca juga : Akan ke Perbatasan, Banteng Raider Geber Latihan Tempur )
Kapendam mengungkapkan, dari hasil pantauan yang dilakukan Tim Liput Pendam IV/Diponegoro , di lokasi TMMD mereka tak segan-segan turut membantu mengangkut batu, mendorong gerobak, menyelesaikan sasaran fisik dan mensuplai kebutuhan makan anggota Satgas dan warga yang bekerja.
Seperti yang dilakukan ibu-ibu Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. mereka berjibaku menyiapkan logistik untuk para anggota Satgas dan warga dengan memasak di dapur umum.
Koordinator dapur umum di TMMD Tambakselo Purwodadi, Jamari mengatakan bahwa sudah sejak hari pertama pelaksanaan TMMD, dirinya dan ibu-ibu memasak di dapur umum, untuk keperluan logistik Pak Tentara dan warga yang tengah kerja di lapangan.
Susanto menambahkan, semangat kaum wanita dalam menyukseskan TMMD juga terlihat di Banyumas, Sragen dan Bantul. Bahkan di Banyumas, satu-satunya Babinsa Wanita dari Koramil 15 Pekuncen, Kodim 0701 Banyumas, Serma (K) Iska juga turun langsung ke lapangan untuk mengerjakan dan mengarahkan warga Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas untuk menyelesaikan sasaran fisik pengecoran jalan sepanjang 1,8 Kilometer, di Bukit Munggang.
“Saya melihat sendiri ada Babinsa perempuan ikut ngecor jalan dan mengkoordinir ibu-ibu dalam menyediakan makan bagi Satgas dan masyarakat yang ngecor jalan. Salut dan terima kasih telah memotivasi warga kami untuk lebih semangat dalam bekerja,” ucap Carik (Sekretaris Desa) Desa Petahunan, Sukmono yang menyaksikan langsung kiprah Babinsa Wanita dari Kodim 0701/Banyumas.
Untuk diketahui, pelibatan Babinsa Kowad itu justru mendongkrak semangat Satgas TMMD dan masyarakat yang sedang mengejar target jalan sepanjang 375 meter. Ini menunjukkan bahwa perempuan berkesempatan yang sama berperan dalam hidup dan kehidupan, tidak ada lagi perbedaan gender, diskriminasi dan sikap pembedaan lainnya.
Sementara ibu-ibu di Desa Baleharjo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen yang juga aktif ambil bagian dalam gelaran TMMD. Para Srikandi yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga itu ikut serta dalam kegiatan pengecoran jalan penghubung Desa Baleharjo dengan Desa Gebang, sepanjang 947 meter.
Salah satunya adalah Daryati,45, warga RT 17, bersama warga Desa Baleharjo lainnya ikut membantu personel TNI yang terlibat dalam program TMMD tersebut.
"Kami juga ingin membantu bapak-bapak tentara mengecor untuk jalan lho. Saya gak enak kalau jalan yang nantinya dinikmati saya hanya melihat saja bapak-bapak TNI dari pagi sampai sore mengecor jalan. Semangat ya pak," kata Daryati.(Baca juga : TMMD, Kemanunggalan TNI-Rakyat yang Tak Lekang Oleh Waktu )
Pun demikian dengan Ibu-Ibu PKK di TMMD di Kabupaten Bantul, seperti yang diungkapkan Pasiter Kodim Bantul Kapten Chb Hermanto. Para Srikandi Bantul itu rajin menyiapkan logistik berupa makanan untuk Satgas TMMD yang bertugas di Poskotis. Dengan suka rela, ibu ibu PKK Dusun Turi memberikan waktunya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan TMMD di Sumberagung, Jetis.
“Keberhasilan TMMD tidak bisa hanya mengandalkan peran TNI saja, akan tetapi perlu dukungan dari semua unsur masyarakat yang saling bersinergi termasuk kaum hawa,” ucap Kapendam.
(nun)