Tertimpa Pohon, Seorang Biker Luka Berat

Jum'at, 01 Januari 2016 - 16:35 WIB
Tertimpa Pohon, Seorang Biker Luka Berat
Tertimpa Pohon, Seorang Biker Luka Berat
A A A
PONOROGO - Jariyono (42) warga Jalan Batoro Katong 223, Kelurahan Patihan Wetan, Kecamatan Babadan, tertimpa pohon flamboyan yang ambruk saat dia melintas menggunakan sepeda motor.
Kejadian pada Jumat pagi (1/1/2016) ini bermula saat Jariyono hendak menuju tengah kota untuk sebuah keperluan.

Baru sekitar 150 meter dari rumahnya, tiba-tiba sebuah pohon flamboyan yang berada di tepi jalan raya tersebut ambruk. Jariyono tidak bisa menghindar dan tubuhnya tertimpa pohon tersebut.

"Ada bagian pohon di halaman warga bernama Subagyo yang menjorok ke jalan. Dari pengamatan kami, bagian yang patah itu ternyata lapuk. Jadi bukan karena tua, karena umurnya baru belasan tahun,” ujar Aipda Sugianto, personel Polsek Babadan yang mengamankan lokasi kejadian.

Akibat tertimpa pohon dengan kayu berdiameter sekitar 30 cm, bahu kiri Jariyono patah. Kepalanya juga luka dan berdarah. Jariyono langsung dilarikan ke salah satu rumah sakit.

“Korban dan kendaraan sudah bisa langsung dievakuasi. Kami tinggal membereskan lokasi. Baik mengalihkan arus ke jalan di sebelahnya karena ini kan twin road dan membantu petugas dari DKP untuk memotongi sisa pohon yang masih berserakan di jalanan,” ujarnya.

Samsi, perangkat Kelurahan Kertosari atau lokasi kejadian menyatakan, warga yang jadi korban tersebut mengendarai sepeda motor Honda Grand AE 5775 XN. Untuk kendaraan tidak mengalami rusak yang berarti. Hanya selebor bagian depan yang patah.

“Pak Jariyononya yang agak parah. Patah tulang bahu. Dari keluarga sudah menyatakan akan segera membawa Pak Jariyono ke Solo untuk perawatan di RS khusus patah tulang di sana,” ujarnya.

Samsi menyatakan, sebenarnya pohon flamboyan yang menimpa Jariyono belum terlalu tua. Di sebagian ruas jalan tersebut warga memang menanam pohon besar seperti flamboyan agar bisa menjadi pohon pengayom jalan.

“Yang patah ini baru sekitar 15 tahun. Yang di sekitar sini banyak yang lebih tua, tapi yang ini ambruk karena ada bagian yang lapuk. Jadi tanpa ada angin atau hujan tiba-tiba patah,” ujar Samsi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5640 seconds (0.1#10.140)