Berniat Cari Kerja, Ibu Rumah Tangga di Malang Justru Tertipu hingga Rp98,8 Juta
loading...
A
A
A
MALANG - Berniat bekerja mencari uang, seorang ibu rumah tangga di Kota Malang justru harus tertipu dan kehilangan uang. Korban bernama Riza Nirmalasari, (35), warga Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun harus rela kehilangan uangnya sebesar Rp98,8 juta. Ia diduga tertipu oleh sebuah aplikasi kerja online.
Riza menuturkan, awalnya ia berniat bekerja mencari uang dari rumah yang mudah, dengan mencari informasi ke temannya. Kemudian, temannya itu berbagi cerita bahwa mengikuti suatu aplikasi pekerjaan online. Tidak lama setelah komunikasi itu, Riza browsing di beranda Google Chrome, lalu muncul iklan ajakan untuk mengikuti salah satu aplikasi kerja online.
"Pada Rabu (5/4/2023) itu, setelah berkomunikasi membahas work from home sama teman saya, saya browsing Google Chrome. Ketika itu, muncul iklan sebuah aplikasi, seperti sudah jadi FYP (For Your Page)," ucap Riza Nirmalasari, pada Rabu (12/4/2023) kepada wartawan.
Baca juga: Khofifah Bentuk Satgas Percepatan 139 RPH Halal dan Juleha Bersertifikat
Perempuan satu orang anak ini lantas mengikuti aplikasi itu dan mendaftar membuat akun. Namun sebenarnya, aplikasi itu berbeda dengan yang diikuti oleh temannya. Berbekal penawaran menarik dan informasi di sebuah akun Tiktok membuatnya kian tergiur mengikuti aplikasi tersebut.
"Saya tertarik, lalu saya diarahkan untuk mendownload aplikasi dan membuat akun," tambahnya.
Riza pun mengikuti aplikasi tersebut, dengan menerima komisi Rp5.000 dari setiap akun TikTok yang disukai atau diikutinya. Komisi yang didapatkannya itu, masuk di dalam rekening virtual di aplikasi tersebut.
Ketika komisi itu hendak dicairkan ke rekening bank pribadinya, Riza justru mendapat tugas lain bernama Tugas Mall, yang seolah berbelanja barang di marketplace tetapi tidak dikirim ke alamatnya. Guna mengikuti setiap tugas tersebut, dia harus top up atau transfer sejumlah uang sebagai modal supaya bisa mendapat komisi.
"Awalnya kecil, saya top up Rp50 ribu lalu dikirim ke rekening atas nama Nopiyanti, dan itu juga diberi waktu limit kirim 10 menit. Setelah mengerjakan tugas, dapat komisi Rp10 ribu, masuk ke rekening tampung, awalnya dipindah (ke rekening bank pribadi) atau withdraw bisa, lalu dikasih link lagi, yang tugas sama top up kecil-kecil aku lakukan," paparnya.
Karena pekerjaan yang dilakukan memenuhi ekspektasi, ia pun dimasukkan ke dalam anggota grup VIP dari aplikasi tersebut. Dia diminta transfer sejumlah uang, dengan nominal tidak kecil, mulai jutaan, hingga puluhan juta supaya bisa mengerjakan tugas dan mendapat komisi.
Riza menuturkan, awalnya ia berniat bekerja mencari uang dari rumah yang mudah, dengan mencari informasi ke temannya. Kemudian, temannya itu berbagi cerita bahwa mengikuti suatu aplikasi pekerjaan online. Tidak lama setelah komunikasi itu, Riza browsing di beranda Google Chrome, lalu muncul iklan ajakan untuk mengikuti salah satu aplikasi kerja online.
"Pada Rabu (5/4/2023) itu, setelah berkomunikasi membahas work from home sama teman saya, saya browsing Google Chrome. Ketika itu, muncul iklan sebuah aplikasi, seperti sudah jadi FYP (For Your Page)," ucap Riza Nirmalasari, pada Rabu (12/4/2023) kepada wartawan.
Baca juga: Khofifah Bentuk Satgas Percepatan 139 RPH Halal dan Juleha Bersertifikat
Perempuan satu orang anak ini lantas mengikuti aplikasi itu dan mendaftar membuat akun. Namun sebenarnya, aplikasi itu berbeda dengan yang diikuti oleh temannya. Berbekal penawaran menarik dan informasi di sebuah akun Tiktok membuatnya kian tergiur mengikuti aplikasi tersebut.
"Saya tertarik, lalu saya diarahkan untuk mendownload aplikasi dan membuat akun," tambahnya.
Riza pun mengikuti aplikasi tersebut, dengan menerima komisi Rp5.000 dari setiap akun TikTok yang disukai atau diikutinya. Komisi yang didapatkannya itu, masuk di dalam rekening virtual di aplikasi tersebut.
Ketika komisi itu hendak dicairkan ke rekening bank pribadinya, Riza justru mendapat tugas lain bernama Tugas Mall, yang seolah berbelanja barang di marketplace tetapi tidak dikirim ke alamatnya. Guna mengikuti setiap tugas tersebut, dia harus top up atau transfer sejumlah uang sebagai modal supaya bisa mendapat komisi.
"Awalnya kecil, saya top up Rp50 ribu lalu dikirim ke rekening atas nama Nopiyanti, dan itu juga diberi waktu limit kirim 10 menit. Setelah mengerjakan tugas, dapat komisi Rp10 ribu, masuk ke rekening tampung, awalnya dipindah (ke rekening bank pribadi) atau withdraw bisa, lalu dikasih link lagi, yang tugas sama top up kecil-kecil aku lakukan," paparnya.
Karena pekerjaan yang dilakukan memenuhi ekspektasi, ia pun dimasukkan ke dalam anggota grup VIP dari aplikasi tersebut. Dia diminta transfer sejumlah uang, dengan nominal tidak kecil, mulai jutaan, hingga puluhan juta supaya bisa mengerjakan tugas dan mendapat komisi.