9 Tahun Dipisahkan, Anas Urbaningrum Cs Pastikan Tetap Solid
loading...
A
A
A
BANDUNG - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengaku bahagia setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Sukamiskin Bandung , Selasa (11/4/2023).
Kebahagiaan diungkapkan Anas Urbaningrum lantaran dirinya disambut seribuan loyalis yang sejak pagi menunggunya. Mereka berasal dari keluarga, teman, sahabatnya, bahkan aktivis organisasinya dulu ketika mahasiswa.
Menurut Anas, kawan-kawannya masih banyak yang setia walau sudah dipisahkan selama 9 tahun lebih. Bagi Anas, tidak ada yang bisa memisahkan dirinya dengan sahabat-sahabat seperjuangannya, sekali pun dirinya sudah dipenjara bertahun-tahun.
"Mohon maaf kalau ada yang berfikir dengan waktu saya agak lama (di penjara), terhitung hari ini 9 tahun 3 bulan, kemudian bisa memisahkan saya dengan sahabat seperjuangan saya, bisa memisahkan saya dari gerak hidup denyut nadi Indonesia yang kita cintai," tegas Anas.
Terpidana kasus korupsi kasus Hambalang ini menegaskan, hubungannya dengan para loyalis bisa terjalin lantaran adanya ikatan batin, rasa, nilai, spirit semangat, komitmen, dan ikatan keberanian.
"Itu akan membuat yang berpikir seperti itu (Anas kehilangan sahabatnya), mohon maaf, seperti tidurnya di siang hari, tidurnya di siang bolong," tutur Anas.
Sebelumnya diberitakan, seribuan loyalis menyambut Anas Urbaningrum saat keluar dari Lapas Sukamiskin. Bebasnya Anas tetap dalam pengawasan dan harus melapor secara rutin selama tiga bulan ke depan dengan status Cuti Menjelang Bebas (CMB).
Simpatisan yang menunggu sejak pagi bersorak saat Anas keluar dari pintu lapas pukul 13.34 WIB dengan didampingi Kalapas Sukamiskin, Kunrat Kasmiri.
Di antara kerumunan, tampak hadir Ketua DPW Nasdem Jabar Saan Mustopa, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Mamun Murod hingga mantan kader Partai Demokrat, Angelina Sondakh.
Kebahagiaan diungkapkan Anas Urbaningrum lantaran dirinya disambut seribuan loyalis yang sejak pagi menunggunya. Mereka berasal dari keluarga, teman, sahabatnya, bahkan aktivis organisasinya dulu ketika mahasiswa.
Menurut Anas, kawan-kawannya masih banyak yang setia walau sudah dipisahkan selama 9 tahun lebih. Bagi Anas, tidak ada yang bisa memisahkan dirinya dengan sahabat-sahabat seperjuangannya, sekali pun dirinya sudah dipenjara bertahun-tahun.
"Mohon maaf kalau ada yang berfikir dengan waktu saya agak lama (di penjara), terhitung hari ini 9 tahun 3 bulan, kemudian bisa memisahkan saya dengan sahabat seperjuangan saya, bisa memisahkan saya dari gerak hidup denyut nadi Indonesia yang kita cintai," tegas Anas.
Terpidana kasus korupsi kasus Hambalang ini menegaskan, hubungannya dengan para loyalis bisa terjalin lantaran adanya ikatan batin, rasa, nilai, spirit semangat, komitmen, dan ikatan keberanian.
"Itu akan membuat yang berpikir seperti itu (Anas kehilangan sahabatnya), mohon maaf, seperti tidurnya di siang hari, tidurnya di siang bolong," tutur Anas.
Sebelumnya diberitakan, seribuan loyalis menyambut Anas Urbaningrum saat keluar dari Lapas Sukamiskin. Bebasnya Anas tetap dalam pengawasan dan harus melapor secara rutin selama tiga bulan ke depan dengan status Cuti Menjelang Bebas (CMB).
Simpatisan yang menunggu sejak pagi bersorak saat Anas keluar dari pintu lapas pukul 13.34 WIB dengan didampingi Kalapas Sukamiskin, Kunrat Kasmiri.
Di antara kerumunan, tampak hadir Ketua DPW Nasdem Jabar Saan Mustopa, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Mamun Murod hingga mantan kader Partai Demokrat, Angelina Sondakh.
(nic)