BNPB Beri Dana Siap Pakai Rp1 Miliar untuk Penanganan Banjir Lutra
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Pusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp1 miliar untuk penanganan banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
“BNPB berikan dana siap pakai Rp 1 miliar. Selain itu, bantuan logistik peralatan tambahan berupa satu motor trail 250 cc, 1.000 paket sembako, 10 tenda pengungsi, 50 kantong mayat yang didukung oleh helikopter yang saat ini standby untuk membantu logistik dan evakuasi warga,” kata Raditya dalam Konferensi Pers penanganan banjir bandang Luwu Utara, Sulawesi Selatan di Media Center BNPB, Jakarta (19/7/2020). (BACA JUGA: BNPB: 36 Orang Meninggal dan 40 Hilang Akibat Banjir di Lutra )
Raditya mengemukakan, selain dari BNPB, ada beberapa bantuan dari pihak lain, seperti TNI dan Polri. Kedua institusi itu membangun tenda dan fasilitas MCK bagi pengungsi. (BACA JUGA: BMKG: Curah Hujan Tinggi Menjadi Salah Satu Penyebab Banjir Luwu Utara )
Selain itu, juga ada tim dari Basarnas yang terus melakukan pencarian korban serta Kementerian PUPR yang ikut menurunkan alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup lumpur di Luwu Utara.
“Hari kedua dan ketiga sudah dilakukan pembersihan langsung dan targetnya 1 minggu setelah kejadian sudah bersih semua,” ujar Raditya.
Dari 14.483 jiwa atau sebanyak 3.627 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi, tutur Raditya, terbagi di tiga kecamatan, yakni Masamba sebanyak 7.748 orang, Baebunta 5.808, dan Sabbang 927.
Di antara 14.483 orang terdampak itu, di antaranya ada kelompok rentan, sebanyak 2.530 jiwa lanjut usia (lansia), 870 balita (142 bayi di antaranya), dan 137 ibu hamil.
“Saat ini kami telah mendapatkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan pusdalop dan teman-teman TRC bahwa kelompok rentan juga telah teridentifikasi. Ini memudahkan bagi tim yang melakukan bantuan dalam hal logistik dan seterusnya bisa terlaksana dengan baik,” tutur Raditya.
“BNPB berikan dana siap pakai Rp 1 miliar. Selain itu, bantuan logistik peralatan tambahan berupa satu motor trail 250 cc, 1.000 paket sembako, 10 tenda pengungsi, 50 kantong mayat yang didukung oleh helikopter yang saat ini standby untuk membantu logistik dan evakuasi warga,” kata Raditya dalam Konferensi Pers penanganan banjir bandang Luwu Utara, Sulawesi Selatan di Media Center BNPB, Jakarta (19/7/2020). (BACA JUGA: BNPB: 36 Orang Meninggal dan 40 Hilang Akibat Banjir di Lutra )
Raditya mengemukakan, selain dari BNPB, ada beberapa bantuan dari pihak lain, seperti TNI dan Polri. Kedua institusi itu membangun tenda dan fasilitas MCK bagi pengungsi. (BACA JUGA: BMKG: Curah Hujan Tinggi Menjadi Salah Satu Penyebab Banjir Luwu Utara )
Selain itu, juga ada tim dari Basarnas yang terus melakukan pencarian korban serta Kementerian PUPR yang ikut menurunkan alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup lumpur di Luwu Utara.
“Hari kedua dan ketiga sudah dilakukan pembersihan langsung dan targetnya 1 minggu setelah kejadian sudah bersih semua,” ujar Raditya.
Dari 14.483 jiwa atau sebanyak 3.627 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi, tutur Raditya, terbagi di tiga kecamatan, yakni Masamba sebanyak 7.748 orang, Baebunta 5.808, dan Sabbang 927.
Di antara 14.483 orang terdampak itu, di antaranya ada kelompok rentan, sebanyak 2.530 jiwa lanjut usia (lansia), 870 balita (142 bayi di antaranya), dan 137 ibu hamil.
“Saat ini kami telah mendapatkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan pusdalop dan teman-teman TRC bahwa kelompok rentan juga telah teridentifikasi. Ini memudahkan bagi tim yang melakukan bantuan dalam hal logistik dan seterusnya bisa terlaksana dengan baik,” tutur Raditya.
(awd)