Rekrut Calon Anggota MRP, Tokoh Masyarakat: Harus Berideologi Pancasila dan Berwawasan Kebangsaan

Kamis, 16 Maret 2023 - 09:32 WIB
loading...
Rekrut Calon Anggota MRP, Tokoh Masyarakat: Harus Berideologi Pancasila dan Berwawasan Kebangsaan
Tahapan seleksi anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) dan anggota MRP di tiga provinsi baru periode 2023-2028 kini mulai dilakukan. Tahapan pendaftaran calon dimulai tanggal 13 hingga 21 Maret 2023. Foto SINDOnews
A A A
JAYAPURA - Tahapan seleksi anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) dan anggota MRP di tiga provinsi baru periode 2023-2028 kini mulai dilakukan. Tahapan pendaftaran calon dimulai tanggal 13 hingga 21 Maret 2023. Para tokoh masyarakat Papua berharap figur yang terpilih nanti benar-benar memiliki wawasan kebangsaan dan berideologi Pancasila.



Ondo Herman Yoku, salah satu tokoh Papua mengatakan, pihaknya berharap tim seleksi benar-benar selektif dalam merekrut para calon anggota MRP. "Tim seleksi harus selektif, sehingga tidak terjadi seperti yang lalu, tidak terkecoh dan nantinya orang yang direkrut itu paham tugas pokok MRP," ujar Yoku, Kamis (16/3/2023).
Dia juga mengingatkan pentingnya kesadaran bagi warga yang tidak mengerti tugas dan fungsi MRP lebih baik tidak mendaftar. "Karena menjadi anggota MRP bukan hanya sekedar masuk saja, namun menjadi abdi negara yang harus taat terhadap Pemerintah," tegas Herman Yoku.

Sesuai marwah MRP sebagai lembaga kultur dan sekaligus lembaga negara, MRP memiliki tujuan untuk menjaga keutuhan negara dan melindungi hak-hak orang asli Papua. Ini amanat UU, bukan orang Papua yang lalu buat sendiri.

"Sehingga saya tegaskan lagi Anda harus patuh dan tunduk kepada pemerintah Indonesia, tidak kayak kemarin, yang meminta referendum, meminta pisah dari NKRI dan lainnya. MRP hadir untuk menjaga dan merawat Indonesia, sekali merdeka tetap merdeka, NKRI Harga mati," tegas Ondo Herman.

Herman Yoku yang akan mendaftar kembali selaku anggota MRP periode 2023-2028 juga mengingatkan para calon agar sesuai dengan kriteria yang ada. "Misalkan, jika sumber adat, maka harus memiliki basis masyarakat adat. Dengan kata lain memiliki jabatan adat dalam komunitas itu," terangnya.

"Jadi yang terakhir saya ingatkan, para calon ini tidak serta-merta daftar, namun ada rekomendasi dari komunitasnya, baik dari adat, perempuan maupun agama. Bagi yang tidak lolos nantinya, jangan kecewa, terima dengan lapang dada sebagai warga negara yang baik. Karena ini selektif soal idiologi dan kebanngsaan," katanya

Senada dengan Ondo Herman Yoku, Pdt Dr Yones Wenda, selaku Sekretaris Umum Sinode Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia (KINGMI) di Tanah Papua sepakat bahwa calon anggota MRP baik di Papua maupun provinsi baru, harus benar-benar diseleksi, utamanya terkait ideologi dan wawasan kebangsaan.

"Kita sudah merdeka dalam bingkai NKRI sehingga mari bekerja bersama-sama untuk membangun Papua. Kalau menurut saya MRP bukan bicara tentang Papua Merdeka dan bicara kepentingan pribadi, namun berbicara NKRI dan mendukung kebijakan negara," tegasnya.

Diakuinya, menjadi anggota MRP harus tunduk dan taat terhadap aturan negara, mendukung pembangunan dan program pemerintah.
"Saya juga mau maju dari sumber agama, tujuan saya masuk menjadi anggota MRP untuk mendukung tugas pemerintah di daerah dan tujuan masuk melalui bidang agama untuk mendukung juga semua agama yang ada di Papua saling bekerja sama," bebernya.

Karena itu, dia berharap tim seleksi tidak salah memilih. Sebab, jika salah memilih maka akan ada potensi mendukung Papua Merdeka. "Saya perlu ingatkan kepada tim seleksi agar dapat melihat orang tersebut membela negara dan mengikuti keputusan negara atau tidak," pungkasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0089 seconds (0.1#10.140)