Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Akibat Kubah Lava Barat Daya Runtuh

SLEMAN - Gunung Merapi erupsi dengan meluncurkan awan panas (wedus gembel) sejauh 4 kilometer ke arah barat daya, Sabtu (11/3/2023). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut terjadi 24 kali rentetan awan panas guguran hingga jam 16.00 WIB.


Foto/BPPTKG

Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa menjelaskan bahwa awan panas yang terjadi tersebut dipicu karena runtuhnya kubah lava barat daya. Selain itu juga dipicu karena tekanan aktivitas magmatik dari dalam gunung Merapi tersebut yang masih terus terjadi.


"Jadi memang kombinasi yaitu runtuhnya kubah lava barat daya dan juga dorongan aktivitas magmatik dari dalam," bebernya.

Agus menyebut aktivitas Gunung Merapi memang unik karena ada dua kubah lava. Di mana awan panas kali ini terkait kubah barat daya yang runtuh sehingga mengarah ke barat daya.

Aktivitas pada hari ini merupakan kombinasi runtuhnya kubah lava dengan tekanan magma dari dalam.


Dia mengungkapkan, kubah lava barat daya menempati tempat yang miring. Dan kubah lava ini benar-benar tidak stabil sehingga mendapat dorongan dari dalam atau tidak, maka bisa runtuh tiba-tiba.



"Cuma tadi memang ada tekanan dalam tapi tidak tahu kapan," tambahnya

Meskipun aktivis seismig tidak menunjukkan frekuser. Namun suplai magna masih terus terjadi. Sehingga potensi keluarnya magma dari dalam bumi masih tinggi. Sehingga itulah yang menyebabkan kenapa status Gunung Merapi saat ini berada di Level III alias Siaga diterapkan