Dorong Produk Lokal di Daerah, Kominfo Kembali Gelar SSI Batch 6
loading...
A
A
A
MEDAN - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI resmi memulai program akselerator intensif Startup Studio Indonesia (SSI) Batch ke-6.
SSI merupakan program Kominfo yang bertujuan untuk mendampingi startup tahap awal (early-stage) dalam melakukan penguatan produk, model bisnis, serta pengembangan retensi pengguna agar bisa menemukan Product-Market Fit (PMF).
Tahun ini, seiring dengan minat dan antusiasme yang kian meningkat, Kominfo pun memilih 17 startup tahap awal untuk memulai rangkaian pelatihan SSI Batch 6.
Sonny Hendra Sudaryana, Koordinator Startup Digital, Kominfo RI mentakan, sejak pertama kali diperkenalkan di tahun 2020, hingga saat ini para startup early-stage secara konsisten terus menunjukkan antusiasmenya untuk mengikuti sesi coaching yang dihadirkan oleh SSI di setiap batch-nya.
Dibandingkan dengan batch sebelumnya, kami melihat adanya variasi baru dari latar belakang bisnis para startup yang mendaftarkan diri di program ini.
Misalnya, di batch-6 ini terdapat startup yang fokus pada industri olahraga dan enterprise software, hal ini menunjukkan bahwa teknologi dan digitalisasi sudah semakin berkembang ke segala sektor kehidupan serta adanya peningkatan kesadaran dari para startup dalam memanfaatkan hal tersebut untuk keberlanjutan bisnisnya.
"Kami berharap program pelatihan SSI dapat terus mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencetak startup yang gemilang untuk mengembangkan produk sesuai konteks pasar lokal Indonesia dan meningkatkan skala usaha di pasar nasional," ujar Sony.
Startup yang berhasil melalui proses seleksi ketat pada Batch 6 ini adalah: AMODA (perusahaan properti dan konstruksi berbasis teknologi), Assemblr (platform ekosistem Augmented Reality), AYO Indonesia (aplikasi komunitas sepak bola), Baskit (SaaS khusus untuk toko grosir dan distributor), DEUS Human Capital Services (platform manajemen personalia/HR dengan gamifikasi), Inventing (penyedia layanan printing digital),
Kemudian, Lakuliner (aggregator penyedia cloud kitchen untuk brand F&B), Looyal (aplikasi manajemen bisnis untuk usaha online dan offline), Medi-Call (layanan kesehatan on-demand di rumah), OneKlinik (penyedia jasa kesehatan dasar berbasis teknologi), Pajak.io (platform solusi kebutuhan perpajakan), Payable (platform all-in-one checkout).
Selanjutnya, Rooma (penyedia jasa dan produk desain interior), SMEs Pack (aggregator ekspor untuk UMKM), Tweak (platform fitness on-demand), Tokban (marketplace toko bahan bangunan), dan RASA (sebelumnya Warjali – platform penyedia bahan baku, informasi, dan pendanaan UMKM, warung, dan petani).
Tujuh belas startup terpilih akan mengikuti sesi Founder’s Camp selama tiga hari mulai dari tanggal 9-11 Maret 2023, dan 1-on-1 Coaching selama tiga bulan hingga Juni 2023.
Sesi Founder's Camp akan diadakan secara offline yang ditujukan untuk menciptakan acara yang intim dengan menghadirkan suasana santai namun tetap kondusif bersama para founder.
Dengan begitu, harapannya para peserta startup tahap awal dapat bertukar pikiran antara satu sama lain sekaligus mendapatkan pengalaman yang lebih nyata dalam mengoptimalkan bisnis startup mereka.
Founder’s Camp merupakan mentoring atau brainstorming dengan para founder startup berpengalaman untuk mendiskusikan ilmu praktis yang harus dikuasai dalam perkembangan skala usaha.
Sementara itu, 1-on-1 Coaching merupakan sesi privat dimana tiap startup mendapatkan konsultasi dan supervisi eksekusi bersama founder startup berpengalaman dan para ahli yang relevan di bidangnya, program ini akan dilakukan secara intensif selama 11 minggu.
Beberapa praktisi startup ternama yang memfasilitasi SSI Batch 6 adalah: Benedicto Haryono (Co-Founder KoinWorks), Doni Hanafi (Co-Founder & CEO, Bridestory), Utari Octavianty (Co-Founder & CSO, Aruna), Alfatih Timur (Co-Founder & CEO, Kitabisa.com), Suwandi Soh (CEO, Mekari), Christopher Madiam (Co-Founder & CEO, Sociolla), Brian Marshal (Founder & CEO, SIRCLO), Agung Nugroho (Co-Founder & CEO, Kudo), Rama Notowidigdo (Co-Founder, Sayurbox & AwanTunai), Adrianus Hitijahubessy (Co-Founder & CEO, JULO).
Rangkaian program Startup Studio Indonesia Batch 6 kemudian akan ditutup dengan acara puncak Milestone Day, dimana para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup.
Untuk itu, melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan para startup mampu memanfaatkan setiap bentuk dukungan agar mampu menciptakan strategi bisnis jangka panjang yang lebih efektif.
Berangkat dari hal tersebut, Lingga Madu selaku salah satu coach di program SSI sekaligus Partner Ventura di Monk’s Hill Ventures menjelaskan bahwa startup perlu fokus pada metriks retention (R) dan virality (K) sebagai indikator pertumbuhan organik dan keberlanjutan bisnis.
SSI merupakan program Kominfo yang bertujuan untuk mendampingi startup tahap awal (early-stage) dalam melakukan penguatan produk, model bisnis, serta pengembangan retensi pengguna agar bisa menemukan Product-Market Fit (PMF).
Tahun ini, seiring dengan minat dan antusiasme yang kian meningkat, Kominfo pun memilih 17 startup tahap awal untuk memulai rangkaian pelatihan SSI Batch 6.
Sonny Hendra Sudaryana, Koordinator Startup Digital, Kominfo RI mentakan, sejak pertama kali diperkenalkan di tahun 2020, hingga saat ini para startup early-stage secara konsisten terus menunjukkan antusiasmenya untuk mengikuti sesi coaching yang dihadirkan oleh SSI di setiap batch-nya.
Dibandingkan dengan batch sebelumnya, kami melihat adanya variasi baru dari latar belakang bisnis para startup yang mendaftarkan diri di program ini.
Misalnya, di batch-6 ini terdapat startup yang fokus pada industri olahraga dan enterprise software, hal ini menunjukkan bahwa teknologi dan digitalisasi sudah semakin berkembang ke segala sektor kehidupan serta adanya peningkatan kesadaran dari para startup dalam memanfaatkan hal tersebut untuk keberlanjutan bisnisnya.
"Kami berharap program pelatihan SSI dapat terus mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencetak startup yang gemilang untuk mengembangkan produk sesuai konteks pasar lokal Indonesia dan meningkatkan skala usaha di pasar nasional," ujar Sony.
Startup yang berhasil melalui proses seleksi ketat pada Batch 6 ini adalah: AMODA (perusahaan properti dan konstruksi berbasis teknologi), Assemblr (platform ekosistem Augmented Reality), AYO Indonesia (aplikasi komunitas sepak bola), Baskit (SaaS khusus untuk toko grosir dan distributor), DEUS Human Capital Services (platform manajemen personalia/HR dengan gamifikasi), Inventing (penyedia layanan printing digital),
Kemudian, Lakuliner (aggregator penyedia cloud kitchen untuk brand F&B), Looyal (aplikasi manajemen bisnis untuk usaha online dan offline), Medi-Call (layanan kesehatan on-demand di rumah), OneKlinik (penyedia jasa kesehatan dasar berbasis teknologi), Pajak.io (platform solusi kebutuhan perpajakan), Payable (platform all-in-one checkout).
Selanjutnya, Rooma (penyedia jasa dan produk desain interior), SMEs Pack (aggregator ekspor untuk UMKM), Tweak (platform fitness on-demand), Tokban (marketplace toko bahan bangunan), dan RASA (sebelumnya Warjali – platform penyedia bahan baku, informasi, dan pendanaan UMKM, warung, dan petani).
Tujuh belas startup terpilih akan mengikuti sesi Founder’s Camp selama tiga hari mulai dari tanggal 9-11 Maret 2023, dan 1-on-1 Coaching selama tiga bulan hingga Juni 2023.
Sesi Founder's Camp akan diadakan secara offline yang ditujukan untuk menciptakan acara yang intim dengan menghadirkan suasana santai namun tetap kondusif bersama para founder.
Dengan begitu, harapannya para peserta startup tahap awal dapat bertukar pikiran antara satu sama lain sekaligus mendapatkan pengalaman yang lebih nyata dalam mengoptimalkan bisnis startup mereka.
Founder’s Camp merupakan mentoring atau brainstorming dengan para founder startup berpengalaman untuk mendiskusikan ilmu praktis yang harus dikuasai dalam perkembangan skala usaha.
Sementara itu, 1-on-1 Coaching merupakan sesi privat dimana tiap startup mendapatkan konsultasi dan supervisi eksekusi bersama founder startup berpengalaman dan para ahli yang relevan di bidangnya, program ini akan dilakukan secara intensif selama 11 minggu.
Beberapa praktisi startup ternama yang memfasilitasi SSI Batch 6 adalah: Benedicto Haryono (Co-Founder KoinWorks), Doni Hanafi (Co-Founder & CEO, Bridestory), Utari Octavianty (Co-Founder & CSO, Aruna), Alfatih Timur (Co-Founder & CEO, Kitabisa.com), Suwandi Soh (CEO, Mekari), Christopher Madiam (Co-Founder & CEO, Sociolla), Brian Marshal (Founder & CEO, SIRCLO), Agung Nugroho (Co-Founder & CEO, Kudo), Rama Notowidigdo (Co-Founder, Sayurbox & AwanTunai), Adrianus Hitijahubessy (Co-Founder & CEO, JULO).
Rangkaian program Startup Studio Indonesia Batch 6 kemudian akan ditutup dengan acara puncak Milestone Day, dimana para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup.
Untuk itu, melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan para startup mampu memanfaatkan setiap bentuk dukungan agar mampu menciptakan strategi bisnis jangka panjang yang lebih efektif.
Berangkat dari hal tersebut, Lingga Madu selaku salah satu coach di program SSI sekaligus Partner Ventura di Monk’s Hill Ventures menjelaskan bahwa startup perlu fokus pada metriks retention (R) dan virality (K) sebagai indikator pertumbuhan organik dan keberlanjutan bisnis.
(nag)