Jaringan Telekomunikasi di Natuna Mulai Pulih, Diharapkan Dukung Upaya Penanganan Darurat Longsor

Jum'at, 10 Maret 2023 - 17:10 WIB
loading...
Jaringan Telekomunikasi...
Alat berat dikerahkan untuk membuka jalan dan mencari korban yang tertimbun material longsor di Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Foto/Dok.BNPB
A A A
NATUNA - Jaringan telekomunikasi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mulai pulih usai diterjang longsor. Kepastian pulihnya jaringan telekomunikasi tersebut, disampaikan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.



Dalam keterangan tertulisnya, Suharyanto mengatakan, pihak penyedia layanan jaringan telekomunikasi nasional di Pulau Serasan, sudah memperbaiki perangkat tower BTS hingga dapat kembali beroperasi.



Jenderal TNI bintang tiga ini juga mengatakan, ada beberapa perangkat telepon satelit yang disediakan oleh BNPB, Korem, dan Mabesad. Suharyanto memastikan bahwa seluruh perangkat itu dapat digunakan sewaktu-waktu dalam keadaan darurat.



"Seluruh alat komunikasi sudah jalan. Ada lima BTS yang sudah beroperasi. BNPB juga ada dua telepon satelit, dari Korem, Mabesad ada lima telepon satelit yang bisa digunakan," tegasnya.

Dia juga menambahkan, akses jalan masih terputus karena tertutup material longsoran. Kondisi ini diperburuk dengan hujan yang masih sering terjadi, sehingga proses pembukaan jalan masih tersendat.

Jaringan Telekomunikasi di Natuna Mulai Pulih, Diharapkan Dukung Upaya Penanganan Darurat Longsor


Suharyanto memastikan Kementerian PUPR akan menambah alat berat, sehingga jalur yang masih tertutup longsor dapat segera dibuka. "PUPR mengupayakan untuk dapat secepatnya membuka jalan yang tertutup material longsor," tegasnya.

Rencananya, setelah akses jalan terbuka, maka infrastruktur lainnya akan segera dipulihkan, termasuk jaringan listrik. Menurut Suharyanto ada tujuh tiang listrik yang roboh akibat diterjang material longsor.



Terkait kebutuhan pengungsi, Suharyanto memastikan sampai saat ini tidak ada masalah. Pengungsi dipastikan tidak kekurangan dalam pemenuhan air bersih. "Air tidak ada masalah," katanya.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, hingga Kamis (9/3/2023), sudah ada 30 jenazah yang ditemukan dan sudah teridentifikasi. Sementara untuk korban yang masih dinyatakan hilang ada 24 orang, dan pengungsi mencapai sebanyak 1.216 jiwa terbagi di empat titik lokasi.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2784 seconds (0.1#10.140)