Keren! Ini Abdullah Mudzakir Pemuda Desa dari Semarang yang Temukan Bug pada Google
loading...
A
A
A
Kemampuannya dalam dunia keamanan siber bukan datang tiba-tiba. Abdullah awalnya menyukai game, dan mencoba memanfaatkan laptop yang ada di rumah. Namun karena laptopnya sudah tidak memiliki kemampuan, akhirnya dibongkar.
Tidak puas dengan dunia program komputer, dia beralih mencari tantangan dengan membongkar jaringan internet. Dari dunia programer dan jaringan, Abdullah Mudzakir mengembangkan kemampuannya di sistem keamanan siber.
"Awalnya belajar otodidak untuk sistem keamanan siber. Setelah itu gabung dengan komunitas, yakni Komunitas Salatiga. Dari komunitas tersebut, saya mendapatkan mentor, yang kini menjadi rekan kerja," ungkapnya.
Setiap hari dia selalu mencoba hal-hal baru untuk menemukan celah sistem keamanan siber. Dari situ, Abdullah Mudzakir akhirnya banyak menerima pekerjaan lepas, untuk mencari celah keamanan siber. "Biasanya dikerjakan sepulang sekolah. Bisa 3-5 jam sehari. Banyak perusahaan luar negeri yang kerja sama," tuturnya.
Berkat kemampuannya menemukan bug pada sistem keamanan Google, Abdullah Mudzakir mendapatkan apresiasi luar biasa dari perusahaan Google. Dia mendapatkan Card Google Bug Gunter, dan uang sebesar 5.000 dollar Amerika Serikat (AS), atau setara Rp75 juta.
Pemuda kelahiran Semarang, 10 April 2004 tersebut, kini masih duduk di bangku kelas 12 SMK Negeri 8 Kota Semarang, dengan mengambil jurusan rekayasa perangkat lunak. Rencananya, selepas sekolah, pemuda yang jago mengaji tersebut ingin berkuliah di jurusan teknologi informasi.
Prestasi Abdullah Mudzakir membuat bangga orang tuanya. Ayah Abdullah Mudzakir, Ali Bakhri mengaku, mendukung kegiatan yang dilakukan anaknya. "Dia kalau sudah di depan komputer bisa sampai jam tiga pagi. Yang penting dia tetap menjadi anak baik, dan tidak lupa bersekolah," ungkapnya.
Baca Juga
Tidak puas dengan dunia program komputer, dia beralih mencari tantangan dengan membongkar jaringan internet. Dari dunia programer dan jaringan, Abdullah Mudzakir mengembangkan kemampuannya di sistem keamanan siber.
"Awalnya belajar otodidak untuk sistem keamanan siber. Setelah itu gabung dengan komunitas, yakni Komunitas Salatiga. Dari komunitas tersebut, saya mendapatkan mentor, yang kini menjadi rekan kerja," ungkapnya.
Setiap hari dia selalu mencoba hal-hal baru untuk menemukan celah sistem keamanan siber. Dari situ, Abdullah Mudzakir akhirnya banyak menerima pekerjaan lepas, untuk mencari celah keamanan siber. "Biasanya dikerjakan sepulang sekolah. Bisa 3-5 jam sehari. Banyak perusahaan luar negeri yang kerja sama," tuturnya.
Berkat kemampuannya menemukan bug pada sistem keamanan Google, Abdullah Mudzakir mendapatkan apresiasi luar biasa dari perusahaan Google. Dia mendapatkan Card Google Bug Gunter, dan uang sebesar 5.000 dollar Amerika Serikat (AS), atau setara Rp75 juta.
Pemuda kelahiran Semarang, 10 April 2004 tersebut, kini masih duduk di bangku kelas 12 SMK Negeri 8 Kota Semarang, dengan mengambil jurusan rekayasa perangkat lunak. Rencananya, selepas sekolah, pemuda yang jago mengaji tersebut ingin berkuliah di jurusan teknologi informasi.
Prestasi Abdullah Mudzakir membuat bangga orang tuanya. Ayah Abdullah Mudzakir, Ali Bakhri mengaku, mendukung kegiatan yang dilakukan anaknya. "Dia kalau sudah di depan komputer bisa sampai jam tiga pagi. Yang penting dia tetap menjadi anak baik, dan tidak lupa bersekolah," ungkapnya.