Menegangkan! Petugas Pemadam Kebakaran Potong Cincin di Jari Pelajar SMP Pakai Gerinda

Sabtu, 04 Maret 2023 - 08:20 WIB
loading...
Menegangkan! Petugas Pemadam Kebakaran Potong Cincin di Jari Pelajar SMP Pakai Gerinda
Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, berupaya melepaskan cincin besi di jari seorang pelajar SMP, menggunakan gerinda. Foto/iNews TV/Wahyu Ruslan
A A A
MAROS - Menegangkan, petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Maros, terpaksa harus memotong cincin besi di jari pelajar SMP, menggunakan gerinda. Upaya itu dilakukan, karena cincin besi tersebut terlalu kecil dan menjepit jari pelajar SMP Negeri 18 Lau.



Pelajar yang diketahui bernama Reski (13) tersebut, awalnya mencoba-coba memasukkan cincin besi ke jari manisnya. Namun karena ukurannya terlalu kecil, cincin besi itu akhirnya tersangkut dan tak dapat dikeluarkan hingga jari gadis itu membiru.



"Awalnya menemukan cincin besi itu di dalam kelas, lalu saya coba-coba pakai. Ternyata setelah masuk, tidak bisa dikeluarkan lagi dan rasanya sakit karena terlalu kecil," ungkap Reski.



Ditemani gurunya, Reski akhirnya mendatangi petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Maros, untuk meminta bantuan. Setelah dilakukan berbagai upaya untuk melepaskan cincin besi itu, ternyata tidak membuahkan hasil.

Petugas akhirnya terpaksa harus menggunakan gerinda untuk memotong cincin besi itu. Dalam memotong cincin besi itu, petugas harus ekstra hati-hati agar tidak melukai jari manis pelajar asal Kecamatan Turikale.

Menegangkan! Petugas Pemadam Kebakaran Potong Cincin di Jari Pelajar SMP Pakai Gerinda




Untuk mengurangi rasa panas akibat gesekan mesin gerinda mini pada cincin, petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Maros, harus berulang kali menyiramkan air dingin di jari tangan korban yang dilapisi besi tipis.

Kabid Pemadam Kebakaran Kabupaten maros, Lotang mengatakan, meski proses evakuasi cincin besi macet ini berjalan lancar, tetapi warga diimbau untuk tidak mengenakan cincin yang tidak sesuai ukuran. "Jangan sampai kejadian ini terulang, karena bisa berakibat fatal," tegasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2104 seconds (0.1#10.140)