Ribuan Hektare Sawah di Karawang Terendam Banjir, Petani Gagal Tanam
loading...
A
A
A
KARAWANG - Ribuan hektare sawah di sejumlah wilayah di Karawang terendam setelah banjir selama satu pekan. Akibatnya petani mengalami gagal tanam karena padi berumur 10 hingga 20 hari terendam air .
Bagi petani Karawang yang mengikuti Asuransi Tani bakal mendapat ganti rugi sebesar Rp7,5 juta perhektarenya. Namun petani yang tidak ikut asuransi terpaksa gigit jari.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Asep Hajar mengatakan sebelumnya dia mendapat laporan areal persawahan kebanjiran sebanyak 2.118 hektare.
Kemudian bertambah laporan dari 3 kecamatan sawah yang kebanjiran bertambah 2, 485 hektare. "Jadi sudah sekitar 5 ribu hektar areal sawah yang kebanjiran. Tapi kami masih melakukan pendataan karena hujan masih berlangsung dalam seminggu ini," kata Asep Hajar, Kamis (2/3/23).
Asep Hajar mengatakan, banjir yang merendam areal persawahan setinggi 10 centimeter hingga 40 centimeter. Banjir di areal persawahan belum surut hingga sekitar satu minggu.
"Hujan masih turun terus setiap hari jadi banjir belum juga surut. Petani yang baru menanam padi sekitar 10 hari jadi gagal tanam," sebutnya.
Situasi paling parah terjadi di kecamatan Cilebar karena sekitar 2.485 hektar sawah petani mengalami gagal tanam karena sawah terendam hingga berhari-hari. Padi yang baru ditanam berumur 21 hari itu. "Petani sudah melaporkan kondisinya kepada kami dan sedang kami bahas," sebutnya.
Baca: Meresahkan! Beredar Pesan Berantai Besok Sulut dan Malut Diguncang Gempa Disertai Tsunami.
Kepala Bidang Perkebunan Perlindungan dan Tanaman Dinas Pertanian, Dadan mengatakan Pemkab Karawang akan mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah pusat berupa bantuan subsidi benih padi yang gagal tanam.
"Kami juga sedang melakukan normalisasi sungai agar tidak mengakibatkan banjir ke sawah petani," pungkasnya.
Bagi petani Karawang yang mengikuti Asuransi Tani bakal mendapat ganti rugi sebesar Rp7,5 juta perhektarenya. Namun petani yang tidak ikut asuransi terpaksa gigit jari.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Asep Hajar mengatakan sebelumnya dia mendapat laporan areal persawahan kebanjiran sebanyak 2.118 hektare.
Kemudian bertambah laporan dari 3 kecamatan sawah yang kebanjiran bertambah 2, 485 hektare. "Jadi sudah sekitar 5 ribu hektar areal sawah yang kebanjiran. Tapi kami masih melakukan pendataan karena hujan masih berlangsung dalam seminggu ini," kata Asep Hajar, Kamis (2/3/23).
Asep Hajar mengatakan, banjir yang merendam areal persawahan setinggi 10 centimeter hingga 40 centimeter. Banjir di areal persawahan belum surut hingga sekitar satu minggu.
"Hujan masih turun terus setiap hari jadi banjir belum juga surut. Petani yang baru menanam padi sekitar 10 hari jadi gagal tanam," sebutnya.
Situasi paling parah terjadi di kecamatan Cilebar karena sekitar 2.485 hektar sawah petani mengalami gagal tanam karena sawah terendam hingga berhari-hari. Padi yang baru ditanam berumur 21 hari itu. "Petani sudah melaporkan kondisinya kepada kami dan sedang kami bahas," sebutnya.
Baca: Meresahkan! Beredar Pesan Berantai Besok Sulut dan Malut Diguncang Gempa Disertai Tsunami.
Kepala Bidang Perkebunan Perlindungan dan Tanaman Dinas Pertanian, Dadan mengatakan Pemkab Karawang akan mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah pusat berupa bantuan subsidi benih padi yang gagal tanam.
"Kami juga sedang melakukan normalisasi sungai agar tidak mengakibatkan banjir ke sawah petani," pungkasnya.
(nag)