Erick Thohir Dinilai sebagai Sosok yang Tak Pernah Henti Berinovasi
loading...
A
A
A
BANDAR LAMPUNG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dinilai sebagai sosok yang tak pernah berhenti berinovasi. Pandangan ini terungkap dalam bedah buku (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir, di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung (Unila).
Dalam acara bedah buku ini terungkap bagaimana Erick Thohir yang gagal meraih mimpi menjadi atlet basket, menemukan cara untuk terus konsisten berada di dunia olah raga yang ia cintai.
Penulis buku (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir, Abdullah Sammy menyimpulkan, menteri kelahiran 30 Mei 1970 tersebut merupakan sosok yang tak pernah menyerah.
"Dia tidak menyerah saat terbentur kendala fisik. Dia tetap semangat dan tidak kehilangan konsistensi kecintaanya pada dunia olah raga dan melihat ada peran lain yang bisa diambil di dunia olah raga," kata Abdullah Sammy dalam keterangannya, Senin (27/2/2023).
Senada dengan Sammy, pemerhati olah raga Fritz Simanjuntak dalam acara bedah buku tersebut menilai, dedikasi seseorang terhadap dunia olah raga tidak hanya bisa dilakukan oleh seorang atlet.
"Kelebihan seorang Erick Thohir adalah tidak pernah berhenti melakukan inovasi terhadap dirinya sendiri," ucap Fritz.
"Buku ini untuk Anda semua. Jangan pernah berhenti. Lanjutkan terus apa yang Anda lakukan, teruslah berkarya," tambahnya.
Sementara itu atlet angkat besi, sekaligus peraih medali olimpiade, Eko Yuli Irawan, yang dalam buku disebut sebagai salah satu atlet kebanggaan Erick Thohir mengatakan, ide Erick Thohir lah untuk mempromosikan atlet-atlet Indonesia sebagai local hero.
Dengan semakin dikenalnya atlet-atlet dari cabang olah raga yang sebelumnya tidak terlalu dikenal, berdampak positif terhadap performa saat bertanding. Sehingga mereka mampu membuktikan prestasi yang lebih baik saat Asian Games 2018.
"Kerja keras beliau membuktikan, jadi tugas kita juga membuktikan prestasi. Jadi saling percaya, saling memberikan yang terbaik. Saya saking percayanya sejak 2012 merasa berutang medali emas sampai sekarang. Saya ingin membuktikan untuk beliau juga," tutur Eko.
Untuk diketahui, Unila adalah kampus ketiga diselenggarakannya bedah buku Erick Thohir. Setelah Lampung, bedah buku akan digelar di kota Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta.
Bedah buku ini dimaksudkan untuk membangkitkan semangat generasi muda dalam mengejar mimpi dan tidak patah semangat ketika menghadapi kegagalan.
Dalam acara bedah buku ini terungkap bagaimana Erick Thohir yang gagal meraih mimpi menjadi atlet basket, menemukan cara untuk terus konsisten berada di dunia olah raga yang ia cintai.
Penulis buku (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir, Abdullah Sammy menyimpulkan, menteri kelahiran 30 Mei 1970 tersebut merupakan sosok yang tak pernah menyerah.
"Dia tidak menyerah saat terbentur kendala fisik. Dia tetap semangat dan tidak kehilangan konsistensi kecintaanya pada dunia olah raga dan melihat ada peran lain yang bisa diambil di dunia olah raga," kata Abdullah Sammy dalam keterangannya, Senin (27/2/2023).
Senada dengan Sammy, pemerhati olah raga Fritz Simanjuntak dalam acara bedah buku tersebut menilai, dedikasi seseorang terhadap dunia olah raga tidak hanya bisa dilakukan oleh seorang atlet.
"Kelebihan seorang Erick Thohir adalah tidak pernah berhenti melakukan inovasi terhadap dirinya sendiri," ucap Fritz.
"Buku ini untuk Anda semua. Jangan pernah berhenti. Lanjutkan terus apa yang Anda lakukan, teruslah berkarya," tambahnya.
Sementara itu atlet angkat besi, sekaligus peraih medali olimpiade, Eko Yuli Irawan, yang dalam buku disebut sebagai salah satu atlet kebanggaan Erick Thohir mengatakan, ide Erick Thohir lah untuk mempromosikan atlet-atlet Indonesia sebagai local hero.
Dengan semakin dikenalnya atlet-atlet dari cabang olah raga yang sebelumnya tidak terlalu dikenal, berdampak positif terhadap performa saat bertanding. Sehingga mereka mampu membuktikan prestasi yang lebih baik saat Asian Games 2018.
"Kerja keras beliau membuktikan, jadi tugas kita juga membuktikan prestasi. Jadi saling percaya, saling memberikan yang terbaik. Saya saking percayanya sejak 2012 merasa berutang medali emas sampai sekarang. Saya ingin membuktikan untuk beliau juga," tutur Eko.
Untuk diketahui, Unila adalah kampus ketiga diselenggarakannya bedah buku Erick Thohir. Setelah Lampung, bedah buku akan digelar di kota Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta.
Bedah buku ini dimaksudkan untuk membangkitkan semangat generasi muda dalam mengejar mimpi dan tidak patah semangat ketika menghadapi kegagalan.
(nag)