Kisah Runtuhnya Kerajaan Wengker usai Diserang Balik Raja Airlangga

Minggu, 26 Februari 2023 - 09:33 WIB
loading...
Kisah Runtuhnya Kerajaan Wengker usai Diserang Balik Raja Airlangga
Situs Kumitir di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto yang diduga peninggalan Kerajaan Wengker era kepemimpinan Bhre Wengker. Foto/Dok/MPI
A A A
WENGKER merupakan nama sebuah kerajaan yang dulu pernah berdiri di wilayah Ponorogo, Jawa Timur. Nama Wengker merupakan singkatan dari kalimat wewengkon kang angker atau daerah yang angker.

Disebut angker atau menakutkan karena saat itu masih banyak begal dan begundal yang beroperasi di wilayah tersebut. Lokasi Kerajaan Wengker diperkirakan berada di antara Gunung Lawu dan Gunung Wilis serta Pegunungan Seribu di sisi selatan.



Sedangkan pusat Kerajaan Wengker diperkirakan berada di wilayah sekitar Kecamatan Jetis dan Sambit, Ponorogo. Karena wilayahnya dikelilingi gunung, maka kerajaan ini terlindungi.

Berdasarkan catatan yang diunggah di laman ponorogo.go.id, diketahui salah satu bukti peninggalan Kerajaan Wengker berupa Prasastri Ketro. Prasasti ini bertuliskan 1055 Saka atau 1133 Masehi memiliki tinggi 120 cm, lebar 70 cm, dan ketebalan 17 cm.

Kerajaan Wengker didirikan oleh Ketut Wijaya pada 986-1037. Ketut Wijaya merupakan pangeran dari Kerajaan Medang di Jawa Tengah yang hijrah ke arah timur. Berdasarkan buku "Babad Ponorogo” karya Purwowijoyo, diketahui Ketut Wijaya merupakan putra Raja Medang di Jawa Tengah.

Kerajaan ini berkembang dan rakyatnya hidup makmur. Diduga kehancuran kerajaan ini setelah terlibat dalam penyerangan Kerajaan Medang di Jawa Timur yang dipimping Raja Dharmawangsa Teguh.



Kerajaan Wengker bersama Wurawi dan Sriwijaya menyerang Medang pada 1016 Masehi. Serangan ini mengakibatkan Raja Dharmawangsa Teguh meninggal dunia.

Salah seorang yang selamat yakni menantunya, Airlangga, Pada saat serangan itu, Airlangga sedang melangsungkan pernikahan dengan putri Raja Dharmawangsa Teguh.

Airlangga yang berhasil menyelamatkan diri dari serangan kemudian menyusun kekuatan untuk menyerang balik kerajaan yang telah menyerang Kerajaan Medang dan membunuh mertuanya.

Selang tiga tahun kemudian, yakni pada 1019 Masehi Airlangga dinobatkan menjadi Raja Kerajaan Panjalu yang beribukota di Kahuripan. Selanjutnya Raja Airlangga berusaha menyatukan memperluas kekuasaan, termasuk menyerang balik Kerajaan Wengker.

Usaha Raja Airlangga menyerang Kerajaan Wengker tak mudah. Sekitar tahun 1031 Kerajaan Wengker diserang dan dikalahkan. Namun beberapa tahun kemudian petinggi bekas Kerajaan Wengker ini menyusun kekuatan untuk menyerang balik Raja Airlangga.

Hingga akhirnya pada 1037 Raja Airlangga menyerang kembali Kerajaan Wengker. Raja Ketut Wijaya yang berkuasa di Wengker yang melarikan diri akhirnya bisa dikalahkan dan meninggal dunia.

Sejak saat itu, Kerajaan Wengker menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Panjalu di bawah kekuasaan Raja Airlangga.

Dalam perkembangannya, Kerajaan Wengker selanjutnya berada di bawah Kerajaan Majapahit. Kerajaan Wengker dipimpin Bhre Wengker yang merupakan paman sekaligus mertua Raja Hayam Wuruk.

Sumber: ponorogo.go.id, wikipedia, pilgrim74.wordpress, dan dioalah dari berbagai sumber
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1176 seconds (0.1#10.140)