Peneliti Endang Tirtana Sebut Masyarakat Harus Bijak Gunakan Teknologi
loading...
A
A
A
BOGOR - Masyarakat harus bijak dalam menggunakan ilmu pengetahuan berbasis teknologi modern seperti AI dan robot. Hal ini dikatakan oleh Peneliti dari Maarif Institute, Endang Tirtana.
Menurutnya, saat ini dunia tengah memasuki zaman yang kompleks. Untuk memenuhi kebutuhan dan mempermudah kehidupan manusia atau dikenal dengan era society 5.0. Sehingga sangat penting bagi seseorang untuk cepat merespons yang begitu cepat.
"Perubahan-perubahan yang begitu cepat harus kita respons secara cepat dengan mendisrupsi diri sendiri secara terukur," kata Endang dalam diskusi Society 5.0: Merdeka Menata Masa Depan di hadapan mahasiswa Institute Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Jakarta, Sabtu (25/2/2023).
"Jika tidak, maka seseorang akan tersingkir atau disingkirkan dalam kehidupan. Kemudahan akan diperoleh oleh orang-orang yang berani berinovasi dan memanfaatkan teknologi," tambahnya.
Di masa pandemi dia mengungkapkan, keadaan ekonomi sangat terpuruk. Namun ada satu perusahaan yang berhasil meraup Rp136 miliar hanya dalam beberapa bulan. Perusahaan itu tidak menjual produk-produk mewah, dan bukan pula perusahaan unicorn.
Tapi perusahaan ini berhasil menggabungkan dua elemen penting dalam kehidupan manusia modern yaitu kolaborasi antara teknologi dan solidaritas sosial.
Endang menjelaskan, perusahaan ini menolong anak-anak putus sekolah, orang tua yang pengangguran akibat pandemi dan lainnya. Penggalangan dananya berasal dari banyak kalangan. Mulai dari kalangan artis, publik figur, hingga penggemar musik k-pop.
"Ini adalah contoh nyata pemanfaatan teknologi dan inovasi yang memberi manfaat kepada banyak orang. Teknologi tidak sekadar hanya dimanfaatkan untuk hal-hal yang konsumtif dan pamer di media sosial," ujarnya.
Banyak yang memprediksi manusia akan tergantikan oleh mesin, bot, dan artifisial inteligen. Tapi, Endang meyakini, bot, mesin, dan AI tidak memiliki satu hal yang paling esensial di kehidupan, yaitu rasa dan solidaritas.
"Menurut satu penelitian, jurnal psychological sience melaporkan bahwa penelitian mereka di US, seseorang memiliki hidup yang berkualitas, panjang umur, dan berhasil, ternyata bukan dipengaruhi seberapa besar pendapatan mereka, tetapi karena kualitas hubungan sosial mereka," tutupnya.
Menurutnya, saat ini dunia tengah memasuki zaman yang kompleks. Untuk memenuhi kebutuhan dan mempermudah kehidupan manusia atau dikenal dengan era society 5.0. Sehingga sangat penting bagi seseorang untuk cepat merespons yang begitu cepat.
"Perubahan-perubahan yang begitu cepat harus kita respons secara cepat dengan mendisrupsi diri sendiri secara terukur," kata Endang dalam diskusi Society 5.0: Merdeka Menata Masa Depan di hadapan mahasiswa Institute Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Jakarta, Sabtu (25/2/2023).
"Jika tidak, maka seseorang akan tersingkir atau disingkirkan dalam kehidupan. Kemudahan akan diperoleh oleh orang-orang yang berani berinovasi dan memanfaatkan teknologi," tambahnya.
Di masa pandemi dia mengungkapkan, keadaan ekonomi sangat terpuruk. Namun ada satu perusahaan yang berhasil meraup Rp136 miliar hanya dalam beberapa bulan. Perusahaan itu tidak menjual produk-produk mewah, dan bukan pula perusahaan unicorn.
Tapi perusahaan ini berhasil menggabungkan dua elemen penting dalam kehidupan manusia modern yaitu kolaborasi antara teknologi dan solidaritas sosial.
Endang menjelaskan, perusahaan ini menolong anak-anak putus sekolah, orang tua yang pengangguran akibat pandemi dan lainnya. Penggalangan dananya berasal dari banyak kalangan. Mulai dari kalangan artis, publik figur, hingga penggemar musik k-pop.
"Ini adalah contoh nyata pemanfaatan teknologi dan inovasi yang memberi manfaat kepada banyak orang. Teknologi tidak sekadar hanya dimanfaatkan untuk hal-hal yang konsumtif dan pamer di media sosial," ujarnya.
Banyak yang memprediksi manusia akan tergantikan oleh mesin, bot, dan artifisial inteligen. Tapi, Endang meyakini, bot, mesin, dan AI tidak memiliki satu hal yang paling esensial di kehidupan, yaitu rasa dan solidaritas.
"Menurut satu penelitian, jurnal psychological sience melaporkan bahwa penelitian mereka di US, seseorang memiliki hidup yang berkualitas, panjang umur, dan berhasil, ternyata bukan dipengaruhi seberapa besar pendapatan mereka, tetapi karena kualitas hubungan sosial mereka," tutupnya.
(nag)