Waspada! Bencana Hidrometeorologi Ancam Yogyakarta 3 Hari ke Depan
loading...
Ilustrasi bencana hidrometeorologi. Foto: Istimewa
A
A
A
YOGYAKARTA - Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mengungkapkan mengidentifikasi masih tingginya curah hujan dalam 3 hari ke depan di seluruh wilayah DIY. Warga pun diminta mewaspada.
Kepala BMKG Yogyakarta, Warjono mengatakan, kondisi tersebut dipicu oleh adanya pusat tekanan rendah di utara Australia yang membentuk pola belokan dan perlambatan kecepatan angin di sebagian wilayah Jawa, termasuk DIY.
Profil vertikal kelembapan udara yang tinggi mencapai >70 %, serta labilitas lokal pada siang hari yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah DIY.
"Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam periode 3 hari ke depan," kata dia, Sabtu (25/2/2023).
Pihaknya pun memperkirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang akan terjadi pada tanggal 25, 26, dan 27 Februari 2023.
"Cuaca ekstrem tersebut dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung," pungkasnya.
Kepala BMKG Yogyakarta, Warjono mengatakan, kondisi tersebut dipicu oleh adanya pusat tekanan rendah di utara Australia yang membentuk pola belokan dan perlambatan kecepatan angin di sebagian wilayah Jawa, termasuk DIY.
Profil vertikal kelembapan udara yang tinggi mencapai >70 %, serta labilitas lokal pada siang hari yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah DIY.
"Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam periode 3 hari ke depan," kata dia, Sabtu (25/2/2023).
Pihaknya pun memperkirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang akan terjadi pada tanggal 25, 26, dan 27 Februari 2023.
"Cuaca ekstrem tersebut dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung," pungkasnya.
(san)
Explore More