Easycash dan Rupiah Cepat Bekali Mahasiswa Medan Keuangan Digital Masa Kini

Sabtu, 25 Februari 2023 - 00:00 WIB
loading...
Easycash dan Rupiah Cepat Bekali Mahasiswa Medan Keuangan Digital Masa Kini
PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) dan PT Kredit Utama Fintech Indonesia (Rupiah Cepat) memberikan literasi keuangan digital di Politeknik Negeri Medan, Jumat (24/2/2023)
A A A
MEDAN - Literasi keuangan digital terus dilakukan. Seperti PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) dan PT Kredit Utama Fintech Indonesia (Rupiah Cepat) memberikan literasi melalui seminar, Jumat (24/2/2023).

Seminar ini dihadiri mahasiswa Politeknik Negeri Medan dengan tema “Generasi Paham Keuangan Digital Masa Kini”.

Compliance Senior Executive Easycash, Rinaldy Rizky F mengaku senang dapat hadir bertemu langsung mahasiswa di Kota Medan untuk memberikan edukasi terkait fintech lending legal berizin OJK. Dia berharap generasi muda semakin aware dengan produk dan manfaat keuangan digital, khususnya penggunaan pinjaman online.

"Seminar ini juga bertujuan untuk mendorong pemanfaatan produk, serta pembekalan kepada calon konsumen agar pemilihan ragam produk dapat sesuai kebutuhan, hak, kewajiban, manfaat dan risiko," katanya.

Baca juga: Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan, Milenial Diajak Pelatihan Barista

Gilang Cikal R selaku PR & Digital Marketing Group Head Rupiah Cepat menambahkan, generasi muda harus cerdas dalam memilih produk keuangan digital, khususnya pinjaman online.

"Karena tidak sedikit penyelenggara yang masih berstatus ilegal. Ada banyak tips yang bisa diterapkan sebelum melakukan pinjaman online, salah satunya pastikan lembaga tersebut legal berizin dan diawasi oleh OJK," ujarnya.

Saat ini tercatat 102 penyelenggara Fintech Pendanaan Bersama yang telah berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan merupakan anggota Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI). Industri fintech lending optimis di tahun 2023 dengan penyaluran kredit yang mencapai Rp476,89 triliun per Oktober 2022.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019, provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dengan tingkat inklusi keuangan tertinggi di Indonesia dengan angka mencapai 93,98%. Berbeda dengan tingkat inklusi yang tinggi, indeks literasi keuangan Sumut masih relatif rendah yaitu 37,96%.

Angka ini juga menjadi gap dengan pertumbuhan inovasi dalam keuangan digital yang masif dengan timbulnya pesat industri financial technology (fintech). Salah satu jenis fintech dengan pengguna terbanyak saat ini adalah fintech lending atau yang ramai dikenal pinjaman online.

Saat ini banyak ditemukan pinjaman online melalui Whatsapp dan media sosial dengan berkedok KTA kilat hanya bermodalkan KTP. Dikutip dari website OJK, Satgas Waspada Investasi (SWI) per Februari 2023 juga kembali menemukan 50 platform pinjaman online ilegal, sehingga sejak tahun 2018 hingga Januari 2023, jumlah platform pinjaman online ilegal yang telah ditutup menjadi sebanyak 4.482 pinjol ilegal.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3368 seconds (0.1#10.140)